Trump dan Abe Serukan ”Tekanan Maksimal” atas Korut
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·3 menit baca
TOKYO, SENIN — Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Senin (6/11), sepakat memberikan tekanan lebih kuat kepada rezim Korea Utara.
Hal itu karena batas kesabaran mereka sudah berakhir setelah Korut dua kali menembakkan misilnya melewati Jepang dan mengancam akan menembaki Guam di Hawaii serta bisa mencapai daratan AS.
Trump dengan tegas mengatakan, tidak ada lagi ruang untuk berdialog dengan Pyongyang. AS akan tetap bersatu padu dan sedang bekerja sama dengan sekutu dekatnya, Jepang, untuk menghadapi ”agresi berbahaya” Korut yang saat ini telah menjadi ”ancaman eksistensial” bagi kawasan dan belahan dunia lain.
Selain menghadapi Korut, Washington akan bekerja sama dengan Tokyo untuk mengatasi masalah-masalah perdagangan antarkedua negara sekutu berekonomi terbesar pertama dan ketiga dunia itu.
AS dan Jepang sedang bekerja sama melawan agresi berbahaya Korut karena telah menembakkan misilnya melewati udara Hokkaido, Jepang utara.
Trump bertemu Abe di Tokyo sebagai bagian dari rangkaian lawatan 12 harinya ke lima negara Asia. Setelah Jepang, Trump akan bertolak ke Seoul, Korea Selatan, Selasa (7/11), lalu ke China, Vietnam, dan Filipina.
Berbicara seusai pertemuan bilateral Abe di Tokyo, Trump mengulangi lagi mantranya bahwa ”era kesabaran strategis” terhadap Korut sudah berakhir.
Menurut Trump, Korut sedang memperlihatkan tindakan-tindakan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Sudah saatnya harus dilawan.
Dia berkata, AS dan Jepang sedang bekerja sama melawan agresi berbahaya itu karena telah menembakkan dua misil balistik jarak menengah melewati udara Hokkaido, Jepang utara.
”Hal terpenting, kami sedang bekerja sama menghadapi agresi berbahaya dari rezim Korut,” lanjutnya.
Presiden Trump menambahkan, Jepang dipastikan dapat merontokkan rudal-rudal Korut ”dari udara” jika Tokyo sudah rampung membeli perlengkapan militer dari AS.
Presiden ke-45 AS itu juga menegaskan, langkah-langkah Pyongyang menembakkan misil balistik dan uji coba nuklir merupakan ancaman bagi warga sipil, stabilitas, dan keamanan dunia.
Abe yang juga berada di samping Trump mengatakan, Tokyo akan mengambil langkah-langkah segera menghadapi Korut ”jika perlu”.
Trump juga menekan Jepang untuk mengurangi defisit perdagangan dengan AS dan lebih banyak lagi membeli peralatan berat militer AS. Namun, Abe mengabaikan pertanyaan soal defisit perdagangan.
Aksi Korut telah menjadi taruhan dan tantangan internasional paling hebat bagi kepresidenan Donald Trump.
”Beberapa orang mengatakan retorika saya ini sangat keras. Namun, lihatlah apa yang terjadi dengan retorika yang lemah selama lebih dari 25 tahun ini. Lihatlah di mana sekarang ini,” katanya.
Aksi-aksi Korut belakangan ini telah menjadi taruhan dan tantangan internasional paling hebat terhadap kepresidenan Donald Trump.
Pemimpin AS itu telah mengejutkan para sekutunya karena sumpahnya untuk ”menghancurkan secara total” Korut jika mengancam eksistensi AS.
Dia juga menegaskan, AS akan menjatuhkan pemerintahan Kim Jong Un seperti ”manusia roket” dalam sebuah misi bunuh diri.
Abe dan Trump telah melakukan pertemuan sebelumnya ketika Abe bertandang ke Washington DC. Keduanya juga sangat sering terlibat dalam percakapan telepon internasional.
Sementara itu, Hua Chunying, Juru Bicara Menteri Luar Negeri China, sekutu dekat Korut, menanggapi komentar-komentar Abe dengan mengatakan, ”situasi di Korut sudah sangat kompleks, sensitif, dan lemah”.
”Kita berharap, di bawah lingkungan terbaru, semua kata dan tindakan dapat membantu mengurangi ketegangan dan membangun kembali rasa saling percaya dan menempatkan kembali persoalan nuklir Korut lewat jalur dialog dan negosiasi yang benar,” tuturnya. (AFP/REUTERS/AP)