JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah tengah mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur transportasi di Sukabumi, Jawa Barat. Salah satu proyek itu adalah pemerintah akan membangun jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi dan menghubungkan Bogor-Padalarang, Bandung Barat. Tujuannya, untuk mendorong konektivitas transportasi guna menghubungkan Jawa bagian selatan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, proyek pembangunan ini dilakukan bersamaan dengan pembangunan dua proyek infrastruktur transportasi lainnya, yaitu pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta pembangunan bandara di Sukabumi.
”Pada prinsipnya, proyek ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di lintas tersebut yang sering terjadi pada saat-saat tertentu, seperti liburan atau Lebaran. Sebenarnya layanan kereta api lintas Bogor-Sukabumi telah ada, begitu pula dengan kereta api lintas Sukabumi-Cianjur,” tutur Kepala Humas Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (9/11).
Proyek ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di lintas tersebut yang sering terjadi pada saat-saat tertentu, seperti liburan atau Lebaran. Sebenarnya layanan kereta api lintas Bogor-Sukabumi telah ada, begitu pula dengan kereta api lintas Sukabumi-Cianjur.
Namun, penambahan jalur kereta api Bogor-Sukabumi menjadi jalur ganda dianggap perlu untuk dilakukan. Menurut Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zamrides, dengan penambahan jalur kereta api, waktu tempuh perjalanan akan menjadi lebih singkat. Jika sebelumnya lama perjalanan 2 jam 3 menit, diperkirakan dapat berkurang menjadi 1 jam 25 menit.
Peningkatan jumlah penumpang juga diharapkan terjadi dari 3.500 orang menjadi 12.000 orang per hari. Selain itu, keberadaan jalur ganda juga akan mengalihkan warga yang mengangkut barang-barang lewat jalan raya ke kereta api karena meningkatnya jumlah gerbong kereta barang, dari 12 gerbong menjadi 96 gerbong per hari.
Tahap awal pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi sepanjang 57,173 kilometer akan diselesaikan di Cicurug, Sukabumi, pada akhir 2019.
Tahap awal pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi sepanjang 57,173 kilometer akan diselesaikan di Cicurug, Sukabumi, pada akhir 2019, dengan biaya lebih dari Rp 1,1 triliun menggunakan APBN hingga 2020.
Pada tahun ini telah dilakukan penyusunan dokumen basic engineering design (BED) Bogor-Sukabumi dan detail engineering design (DED) jalur ganda dari Stasiun Cigombong, Bogor, hingga Stasiun Cicurug, Sukabumi, sepanjang 7,7 kilometer dengan perkiraan dana Rp 280 miliar. Anggaran untuk tahun 2018 telah tersedia sebesar Rp 178 miliar untuk pengerjaan sepanjang 4,5 kilometer. Sisa dana yang dibutuhkan akan dianggarkan pada tahun berikutnya.
Sementara itu, total panjang jalur Bogor-Padalarang, yang terinci menjadi Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang, adalah 140,472 kilometer. Untuk menghubungkan keempat titik itu hingga Bandung, pemerintah akan merehabilitasi jalur Sukabumi-Cianjur sepanjang 38,601 kilometer melalui penggantian bantalan rel. Adapun jalur Cianjur-Padalarang sepanjang 44,698 kilometer akan direaktivasi tahun ini.
Dengan terhubungnya jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang, akan tercipta jalur transportasi yang menghubungkan daerah-daerah di Jawa bagian selatan.
Dengan terhubungnya jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang, akan tercipta jalur transportasi yang menghubungkan daerah-daerah di Jawa bagian selatan. Ini dapat membuat jalur kereta api terhubung hingga Bandung dan Yogyakarta sehingga warga dari Jawa Barat tidak perlu melewati Jakarta saat menuju Yogyakarta.
Disambut baik
Warga Sukabumi menyambut baik proyek pembangunan transportasi ini. Faishal Amirulloh Wibowo (25) mendukung rencana pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi karena dapat memacu perekonomian masyarakat di kedua daerah.
Menurut pegawai kewiraswastaan yang tinggal di Kampung Caringin Lapang, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, ini, warga Sukabumi yang bekerja di Jabodetabek juga tidak akan lagi terkena macet atau tidak kebagian tiket kereta.
Ini dapat membuat jalur kereta api terhubung hingga Bandung dan Yogyakarta sehingga warga dari Jawa Barat tidak perlu melewati Jakarta saat menuju Yogyakarta.
”Sekarang ini jalur Bogor-Sukabumi sudah macet parah. Di Sukabumi lewat banyak kendaraan besar dari perusahaan dan pabrik, apalagi ditambah meningkatnya volume kendaraan roda empat dan dua,” ujar Faishal saat dihubungi dari Jakarta. Dia berharap, jumlah keberangkatan kereta Bogor-Sukabumi dapat meningkat ke depan setelah adanya jalur ganda sehingga tidak terjadwal pada jam-jam tertentu seperti sekarang.
Hal senada dinyatakan Teguh (26) warga Cibadak, Sukabumi, yang bekerja di Jakarta. “Sebulan sekali saya pulang ke Sukabumi. Saya berdomisili di Manggarai, jadi naik kereta dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bogor. Lalu, dari situ naik angkutan roda empat ke Sukabumi,” ujar Teguh. Semakin macetnya jalan dari Bogor menuju Sukabumi membuat waktu tempuh kendaraan bisa mencapai empat jam dari normalnya satu setengah hingga dua jam.
Karyawan swasta ini berharap, dengan bertambahnya jalur dan jumlah kereta melalui pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi, dia dapat menempuh waktu keberangkatan yang lebih singkat dan fleksibel. Dengan adanya proyek ini, tutur Teguh, keamanan perjalanan juga menjadi lebih terjamin karena kereta lebih unggul daripada kendaraan di jalan. (DD13)