Bisnis dengan Perspektif Sosial Mampu Dorong Perekonomian
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Wirausaha yang menggunakan perspektif sosial mampu mendorong perekonomian Indonesia untuk lebih maju. Banyak masyarakat diberdayakan karena mampu ikut berkontribusi dalam kegiatan usaha.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo meyakini, wirausahawan merupakan salah satu tulang punggung ekonomi bangsa. Ia mengatakan, satu per tiga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan sumbangan dari sektor wirausaha itu melalui pajak yang mereka bayarkan.
Wirausahawan merupakan salah satu tulang punggung ekonomi bangsa
“Saya mengapresiasi para wirausahawan karena mereka ini sebenarnya merupakan stakeholder kita dengan membayar pajak. Mereka menyumbang satu per tiga dari APBN yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur,” kata Mardiasmo dalam acara Malam Penganugerahaan Ernest and Young Enterpreneur Of The Year 2017, di Ritz Carlton Hotel, Kawasan Niaga Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (15/11) malam.
Selain itu, ia menambahkan bahwa perspektif sosial yang dibawa dalam berwirausaha mampu membawa perubahan yang besar. Masyarakat mampu ikut diberdayakan melalui kegiatan usaha dengan adanya model bisnis yang mengikutsertakan mereka.
Salah satunya adalah Nadiem Makarim dari PT. Go-Jek Indonesia, yang sekaligus menjadi peraih gelar EY Enterpreneur of the Year 2017, malam itu.
Nadiem Makarim, CEO PT Go-Jek Indonesia mengatakan, mereka berkomitmen untuk memajukan perekonomian melalui teknologi dan berupaya untuk menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan sektor informal.
Saat ini, Go-Jek telah melibatkan lebih dari 400.000 pengemudi ojek daring, 7.000 orang partner untuk jasa gaya hidup, dan 100.000 partner untuk bisnis makanan di 50 kota yang terdapat di Indonesia.
Saat ini, Go-Jek telah melibatkan lebih dari 400.000 pengemudi ojek daring, 7.000 orang partner untuk jasa gaya hidup, dan 100.000 partner untuk bisnis makanan di 50 kota yang terdapat di Indonesia.
“Berbagi kesuksesan adalah satu-satunya cara untuk bahagia. Saya tidak akan berada di sini tanpa tim dan seluruh driver Go-Jek yang ada di luar sana,” ungkap Nadiem dalam pidato yang ia sampaikan setelah memperoleh penghargaan malam itu.
Pemenang lainnya adalah Achmad Zaky dari PT Bukalapak. Ia memenangkan kategori Technology and Digital Entepreneur Award. Sejak awal, usaha yang dibangunnya ingin mengembangkan usaha kecil menengah (UKM).
Saat ini, sudah dua juta UKM yang ikut serta dalam usahanya itu. Di bisnisnya, ia menyediakan ruang untuk para UKM menjajakan dagangannya secara daring dan mampu didistribusikan kemana pun.
“UKM itu adalah backbone ekonomi,” kata Zaky, saat ditanyai tentang alasannya mengapa memilih untuk berfokus kepada UKM, seusai acara, malam itu. “UKM ini menyerap banyak tenaga kerja. Jumlahnya juga jauh lebih banyak dari perusahaan besar. Apabila kita menyejahterakan mereka dua kali lipat dari kekayaannya sekarang, pasti Indonesia bisa makmur.”
UKM ini menyerap banyak tenaga kerja. Jumlahnya juga jauh lebih banyak dari perusahaan besar. Apabila kita menyejahterakan mereka dua kali lipat dari kekayaannya sekarang, pasti Indonesia bisa makmur
“UKM ini juga merupakan salah satu usaha yang belum tersentuh oleh pajak. Ketika sudah ada regulasinya, bisa jadi pendapatan di masa depan mereka ini. Jadi, kayak core ekonominya Indonesia sebetulnya,” tambah Zaky. (DD16)