Bisnis Toyota Astra Motor Masih Bertumbuh

Kompas/Iwan Setiyawan

Teknisi mengecek mobil murah dan hemat energi (low cost green car/LCGC) dengan merek Toyota Wigo yang akan diekspor ke Filipina, di pabrik perakitan PT Astra, di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang, Jawa Barat, Senin (3/2/2014).

JAKARTA, KOMPAS — Di tengah situasi ekonomi global yang belum pulih dan isu daya beli masyarakat yang masih lesu, PT Toyota Astra Motor masih mampu membukukan bisnis yang baik. Bahkan, penjualan otomotif Toyota, khususnya di segmen kendaraan serba guna, mengalami pertumbuhan.

Terbukti selama Oktober 2017, Toyota membukukan total penjualan wholesales sebanyak 29.979 unit. Angka penjualan ini lebih baik jika dibandingkan dengan penjualan pada September 2017 yang 27.251 unit.

Perbaikan peforma itu terjadi hampir di semua segmen Toyota di kelas kendaraan penumpang, seperti kendaraan serba guna (multi-purpose vehicle/MPV), kendaraan utilitas sport (sport utility vehicle/SUV), dan hatchback yang mencatatkan pertumbuhan cukup signifikan.

Penjualan otomotif Toyota, khususnya di segmen kendaraan serba guna, mengalami pertumbuhan.

Antara/Wahyu Putro A

Seorang model berpose di depan Mobil Grand New Avanza dan Grand New Veloz saat peluncuran di Jakarta, Rabu (12/8/2015). PT Toyota Astra Motor meluncurkan dua varian mobil segmen low multi-purpose vehicle dengan mesin berteknologi dual VVT-i dengan kapasitas 1.300 cc dan 1.500 cc yang merupakan pengembangan atas model Avanza Veloz yang diluncurkan pada 2013.

Meski secara keseluruhan semua segmen bertumbuh, dominasi pasar tetap di tangan MPV. Segmen ini mampu membukukan pertumbuhan pasar hingga 11,8 persen, yakni dari total penjualan September 2017 sebanyak 20.291 unit menjadi 22.677 unit pada Oktober 2017.

Meski secara keseluruhan semua segmen bertumbuh, dominasi pasar tetap di tangan MPV. Segmen ini mampu membukukan pertumbuhan pasar hingga 11,8 persen.

Kontribusi terbesar tetap dikuasai Toyota Avanza yang mencatatkan total wholesales sebanyak 9.449 unit atau tumbuh 16,9 persen. Adapun Toyota Innova mencapai penjualan sebanyak 6.014 unit atau tumbuh 20,8 persen dan Calya sebenyak 5.212 unit atau tumbuh 0,7 persen.

Sementara segmen SUV juga membukukan pertumbuhan yang besar meski secara volume penjualan jauh di bawah MPV. Segmen ini mampu membukukan pertumbuhan 12,9 persen dengan produk andalan Fortuner dan Rush yang mencapai penjualan wholesales 3.842 unit.

Segmen hatchback alias sedan buntung AGYA, Etios, dan Yaris pada Oktober membukukan total wholesales sebanyak 2.333 unit atau tumbuh hampir 4 persen dibandingkan dengan penjualan pada bulan sebelumnya.

”Kinerja penjualan Oktober kembali membaik. Ini semua merupakan komitmen pelayanan dan respek kepada konsumen yang menjadi concern kuat manajemen. Hal itu merupakan fondasi utama semangat Toyota Let’s Go Beyond,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto, Kamis (17/11).

KOMPAS/Stefanus Osa

Toyota Sienta karya desainer PT Toyota Astra Motor.

Kinerja penjualan Oktober kembali membaik. Ini semua merupakan komitmen pelayanan dan respek kepada konsumen yang menjadi concern kuat manajemen.

Keberhasilan ini, kata Henry, tidak terlepas dari loyalitas konsumen terhadap brand Toyota. Semua itu bisa terwujud karena manajemen berusaha untuk terus-menerus memahami perkembangan konsumen terhadap kebutuhan dan model otomotif saat ini.

”Pendek kata. kita harus memahami konsumen. Apalagi, ini istilahnya zaman now, harus bisa paham apa ekspektasi konsumen. Jika mereka merasakan tidak sesuai dengan ekspektasinya, langsung saja mereka tinggal. Makanya, kita tetap terus berupaya merawat yang lama tanpa meninggalkan untuk memenuhi keinginan generasi muda,” kata Henry.

ARSIP TOYOTA ASTRA MOTOR

Melalui serangkaian riset dan pengembangan, Toyota Kijang semakin mengalami penyempurnaan sesuai kebutuhan zaman. Bahkan, kini kelas tertinggi kijang mulai disegarkan penamaannya menjadi Toyota Venturer.

Sementara itu, Executive General Manager Toyota-Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, Toyota tidak hanya hadir melalui produk dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan, tetapi juga komitmen tinggi untuk memberikan pengalaman terbaik dalam kepemilikan Toyota dan peace of mind bagi pelanggan.

Kita tetap terus berupaya merawat yang lama tanpa meninggalkan untuk memenuhi keinginan generasi muda.

Dalam arti, Toyota berupaya bagaimana merawat pasar dengan layanan menyeluruh sejak dari penyediaan komponen asli dan terjamin, jaringan penjualan, hingga purna jual Toyota yang terluas melalui 305 outlet resmi di seluruh Indonesia.

Sebagai contoh, sebagian bengkel Toyota sudah memiliki layanan Toyota mobile service, service point, express maintenance, bengkel 24 jam, emergency road assistance, serta gratis biaya jasa servis sampai batas tertentu.

Semua upaya itu menjadi komitmen dan tanggung jawab manajemen untuk mempertahankan pasar. Melalui upaya pemberian layanan prima itulah kinerja usaha dan dominasi di segmen pasar otomotif nasional tetap terjaga.

”Kami tidak berani main-main dalam situasi pasar seperti sekarang ini. Kami harus maksimal dan kami harus punya sesuatu yang lebih agar loyalitas konsumen tetap dapat dijaga,” kata Soerjopranoto.