AMBON, KOMPAS — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, banyak faktor yang melatarbelakangi penyanderaan warga di Tembagapura. Kendati kelompok kriminal bersenjata dapat diusir, termasuk dua orang ditembak mati, potensi gangguan keamanan masih tetap tinggi.
Penegasan itu disampaikan Panglima TNI saat berkunjung ke Ambon, Maluku, Senin (20/11). Menurut Gatot, potensi sumber daya alam, seperti tambang emas di sekitar lokasi tersebut, menjadi salah satu penyebab terjadi penyanderaan. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) ingin menguasai daerah tersebut.
Selain itu, KKB juga ingin menunjukkan eksistensi diri menjelang perayaan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka yang biasa dirayakan setiap 1 Desember. "Berbagai macam (masalah) diakumulasikan (dengan cara) seperti itu," katanya.
Menurut Gatot, dua anggota KKB ditembak mati pasukan penyelamat. Senjata yang dipakai kedua orang tersebut juga dapat direbut.
Sementara itu, Tim Satuan Tugas Operasi Terpadu TNI-Polri, kemarin, juga kembali berhasil mengevakuasi 804 warga dari sejumlah kampung di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, ke Timika, Papua.
Mereka mengungsi karena khawatir masih ada teror dari KKB. Pantauan Kompas, 804 warga ini dievakuasi dari Kampung Banti, Utikini, Kimbely, dan Opitawak ke Gedung Graha Eme Neme Yauware di Timika, pukul 16.30 WIT. Mereka yang diungsikan terdiri dari 749 dewasa dan 55 anak-anak. Empat warga yang dievakuasi dalam kondisi sakit sehingga langsung dibawa ke rumah sakit setempat.
Meski demikian, warga yang dievakuasi tim sebanyak 1.148 orang. Kepala Suku Besar Tembagapura Kamaniel Waker, saat ditemui di Gedung Graha Eme Neme Yauware, mengatakan, pihaknya ketakutan karena masih ada pergerakan KKB di dalam hutan.
Ia meminta jaminan keamanan dari aparat agar warga bisa kembali ke kampung halamannya. "Untuk sementara waktu kami akan bermukim di Timika. Warga akan pulang setelah situasi keamanan di Tembagapura kondusif," ujar Kamaniel.
Kirim tim
Kementerian Sosial telah mengirimkan tim layanan dukungan psikososial ke Distrik Tembagapura untuk membantu korban penyanderaan KKB. Tim akan membantu memulihkan kondisi psikis korban yang trauma.
"Tim dari Kementerian Sosial dua hari lalu sudah datang ke Mimika. Pagi ini ada yang datang lagi," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa seusai mengikuti kegiatan Penyaluran Bantuan Sosial Nontunai Program Keluarga Harapan di Pendopo Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin.
Kementerian Sosial telah berkoordinasi dengan pihak lain, termasuk Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.