logo Kompas.id
UtamaLeptospirosis Diduga Serang...
Iklan

Leptospirosis Diduga Serang Satu Keluarga

Oleh
· 2 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Satu keluarga di Surabaya, Jawa Timur, diduga terinfeksi leptospirosis, penyakit yang menyebar melalui urine tikus. Infeksi tersebut menyebabkan Sukatono (49), kepala keluarga, meninggal pada Sabtu (18/11). Sementara istrinya, Suparmi (50), serta dua anak mereka dirawat di Rumah Sakit Airlangga, Surabaya. Sukatono dan keluarganya tinggal di Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya. Sebelum meninggal, Sukatono demam lebih dari sepekan. Sigit Nurcahyanto, ketua RT setempat, menuturkan, Sukatono yang bekerja sebagai tukang batu sebelumnya dibawa warga ke Rumah Sakit Wiyung Sejahtera, Surabaya, Sabtu pagi. Saat itu, Sukatono sudah tidak kuat berjalan. Sekitar pukul 20.30, Sukatono meninggal. "Sukatono diduga terinfeksi leptospirosis. Malam itu juga, istrinya kami bawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis," ujar Sigit.Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menyatakan, berdasarkan hasil tes cepat, Suparmi dan dua dari tiga anaknya positif diduga terinfeksi leptospirosis. "Sampel darah mereka sekeluarga masih akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium guna memastikan apakah mereka benar terinfeksi atau tidak," katanya.Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga akan melakukan uji laboratorium terhadap delapan ginjal tikus. Pemerintah Kota Surabaya sebelumnya menangkap lebih dari 20 tikus di rumah Sukatono dan lingkungan sekitarnya."Hasil uji laboratorium baru bisa kami sampaikan 7 hingga 10 hari ke depan," ucap Febria.Dari pengamatan Kompas, rumah Sukatono seluas 72 meter persegi. Banyak sampah di saluran air dan sekitar rumahnya. Mudah menginfeksiLeptospirosis adalah penyakit bersumber dari binatang yang bersifat akut. Penyakit ini disebabkan bakteri Leptospira dari urine hewan terkena leptospirosis, salah satunya tikus. Bakteri Leptospira bisa hidup di genangan air yang banyak muncul pada musim hujan selama berbulan-bulan. Jika kaki manusia terluka dan menginjak genangan air itu, bakteri Leptospira bisa dengan mudah menginfeksi. Tak hanya menginfeksi manusia, bakteri tersebut juga bisa menginfeksi hewan yang menyebarkannya.Febria mengatakan, gejala leptospirosis di antaranya demam, mata kemerahan, serta otot-otot sakit. Jika tidak segera ditangani, penyakit itu rentan memicu kematian. Menurut dia, diagnosis leptospirosis di Surabaya terakhir ditemukan pada satu orang pada 2012.Ke depan, untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya ini, Pemkot Surabaya mendirikan pos komando di dekat rumah Sukatono hingga 15 hari ke depan. Di sana, kata Febria, warga sekitar akan diperiksa dan mendapat penyuluhan tentang kebersihan lingkungan. (ADY)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000