logo Kompas.id
UtamaBau Belerang Begitu Menyengat
Iklan

Bau Belerang Begitu Menyengat

Oleh
· 2 menit baca

KARANGASEM, KOMPAS — Gunung Agung kembali erupsi freatik. Embusan abu berwarna kelabu pekat setinggi lebih dari 1.500 meter terlihat dari kawah timur laut, Sabtu (25/11) petang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menetapkan status Siaga serta mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap waspada. Radius berbahaya saat ini berada 7,5 kilometer dari kawah gunung. Ini merupakan erupsi kedua setelah Selasa (21/11) pukul 17.05 Wita.Bau belerang menyengat pun tercium warga di sekitar Banjar Temukus, Desa Rendang, Karangasem, 7 kilometer dari kawah ke arah barat. Diduga, abu halus terbawa hingga ke arah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peningkatan aktivitas Gunung Agung itu berdampak pada 16 penerbangan dari maskapai Jetstar, KLM, Qantas, dan Virgin Air yang menunda keberangkatan serta kedatangannya di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. "Ini merupakan erupsi kedua setelah adanya erupsi pembukaan Selasa lalu. Abu berwarna gelap membubung lebih tinggi dari sebelumnya 700 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum memutuskan ada kenaikan status Siaga menjadi Awas dan sebaiknya masyarakat tak perlu panik," kata Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana, Sabtu malam.Devy menjelaskan, embusan berlangsung hingga malam. Tim PVMBG mengumpulkan sampel pasir dan material yang kemungkinan berasal dari embusan itu. Adapun seismograf di Pos Pemantauan Gunung Agung, Kecamatan Rendang, belum mencatat tremor atau kegempaan terus-menerus di sekitar kawah gunung seusai terjadi letusan.Deputi Mitigasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wisnu Widjaja mengatakan terus memperkuat komunikasi 28 desa yang tergabung dalam Forum Pesemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, desa terdampak jika erupsi magma terjadi. Ketua Forum Pasebaya Gunung Agung yang juga Perbekal (Kepala) Desa Duda Timur I Gede Pawana terus memantau kondisi.Warga di Desa Besakih, sekitar 7,5 kilometer dari kawah arah ke barat, mendapati hujan abu kasar mirip pasir mulai pukul 19.30 Wita. Begitu pula bau belerang di desa sekitar Desa Rendang dengan radius sama dengan Besakih di arah barat gunung. Warga waspada dan siap jika terjadi letusan susulan lebih besar.Arie Ahsanurohim dari bagian Humas Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai membenarkan adanya penundaan penerbangan karena alasan aktivitas Gunung Agung. Namun, belum ada penutupan bandara.Hingga kemarin, warga yang mengungsi masih sekitar 25.000 orang. Mereka berasal dari wilayah yang masuk zona bahaya dalam radius 7,5 kilometer dari puncak Gunung Agung. (AYS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000