Gattuso Prioritaskan Angkat Mental Pemain AC Milan
MILAN, SELASA — Seusai memecat Vincenzo Montella, manajemen AC Milan resmi menunjuk Gennaro Gattuso sebagai pelatih baru. Tugas berat menanti Gattuso. Sebab, ”Rossoneri” membutuhkan sentuhan magis untuk mengangkat moral tim yang kini terpuruk di peringkat ketujuh Serie A Liga Italia.
”Ini adalah hari yang sangat penting. Sebuah tanggung jawab yang besar dan pekerjaan yang berat,” ujar Gattuso dalam jumpa pers di fasilitas latihan AC Milan, Milanello, kepada Football Italia, Selasa (28/11) malam.
Ini adalah hari yang sangat penting. Sebuah tanggung jawab yang besar dan pekerjaan yang berat.
Gattuso meyakini, tim yang terdiri dari sejumlah pemain muda ini akan bekerja dengan baik. Namun, dia akan memberikan prioritas untuk mengangkat moral dan mental tim. ”Kami butuh berubah dan lebih waspada. Kami membutuhkan medan perang untuk meningkatkan semangat meski hal itu tidak cukup karena kami harus meningkatkan kualitas juga,” ucap Gattuso.
Dengan amunisi AC Milan yang sekarang, Gattuso mengaku akan memasang tiga pemain di belakang dan empat pemain di lini tengah. La Gazetta dello Sport menuliskan, Gattuso kemungkinan akan menerapkan formasi 3-4-3. ”Pertandingan ke depan melawan Benevento harus seperti babak final Piala Dunia,” kata Gattuso.
Gattuso merupakan pelatih keenam yang menangani Milan sejak Massimiliano Allegri dipecat pada Januari 2014. Sebelum Gattuso dan Montella, Milan pernah dibesut Clarence Seedorf, Fillipo Inzaghi, dan Cristian Brocchi.
Gattuso merupakan pelatih keenam yang menangani Milan sejak Massimiliano Allegri dipecat pada Januari 2014. Sebelum Gattuso dan Montella, Milan pernah dibesut Clarence Seedorf, Fillipo Inzaghi, dan Cristian Brocchi.
Gennaro Gattuso adalah seorang petarung dan memiliki jiwa Rossoneri sejati. Dia telah bermain selama 13 musim dan mencatatkan 468 penampilan bersama AC Milan dengan torehan sejumlah prestasi. Sebut saja, dua Piala Liga Champions, dua kali juara Serie A, Piala Coppa Italia, Super Coppa Italia, dan Piala Dunia Antarklub.
Gattuso juga menjadi bagian dari skema Marcelo Lippi saat Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Semasa bermain di AC Milan, Gattuso dijuluki ”Rino” alias ”Si Badak” karena memiliki fisik yang kuat dan sifat yang keras. Dia tidak takut terhadap tekanan dari pemain mana pun di lapangan.
Meskipun cukup bersinar saat berseragam AC Milan, Gattuso masih minim pengalaman sebagai pelatih. Dia baru memulai karier menjadi pelatih pada 2013 di FC Sion, sebuah klub Liga Swiss. Tak lama, Gattuso pindah ke Palermo di Serie B Liga Italia, tetapi dia dipecat ketika timnya baru bertanding enam laga dan tiga di antaranya menelan kekalahan.
Gattuso pun pergi ke Yunani pada Juni 2014 untuk melatih OFI Crete selama enam bulan sebelum akhirnya mundur karena klub dibelit masalah keuangan. Gagal di Yunani, dia kemudian mencoba peruntungan ke Liga Skotlandia untuk melatih Hamilton Academical selama tujuh bulan.
Pada Agustus 2015, Gattuso kembali ke Italia untuk melatih Pisa, klub Serie C Liga Italia, dan berhasil membawa klub itu menggapai Serie B. Lelaki berusia 39 tahun itu kemudian menangani tim Primavera AC Milan pada Mei 2017 sebelum kemudian ditunjuk sebagai pelatih tim utama menggantikan Vincenzo Montella.
Tidak hanya miskin pengalaman, rekam jejak Gattuso juga meragukan sebagai pelatih. Media Football Italia menyebutkan, persentase kemenangan Gattuso hanya 32,77 persen dari 119 pertandingan selama melatih. Artinya, pertaruhan Milan begitu besar untuk menyerahkan skuadnya diasuh Gattuso.
Solusi saat ini
Kendati demikian, mantan gelandang AC Milan seangkatan Gattuso, Massimo Ambrosini, mendukung penunjukan Gattuso sebagai pelatih Milan. Dia menilai, manajemen klub membuat keputusan yang cukup berani. ”Karisma dan kepribadian dapat berpengaruh besar kepada pemain. Dan, dalam konteks ini, kepribadian Gattuso mungkin dapat berperan banyak,” ucap Ambrosini kepada Sky Sports.
Chief Executive Officer AC Milan Marco Fassone menyebutkan, penunjukan Gattuso merupakan solusi terbaik saat ini bagi Milan. ”Dia bukan pelatih sementara. Dia tahu skuad utama Milan sekarang ada di tangannya dan hal itu tanggung jawab yang besar,” kata Fassone, kepada TV8.
Manajemen klub menunjuk Gattuso tak lama setelah memecat Montella pada Senin (27/11). Montella didepak klub kurang dari 24 jam menyusul hasil imbang AC Milan dengan Torino 0-0 di San Siro. ”Hal yang paling penting adalah membuat keputusan di waktu yang tepat dibandingkan dengan hanya menunggu dan berharap ada perubahan,” ucap Fassone menegaskan alasan memecat Montella.
Montella didepak klub kurang dari 24 jam menyusul hasil imbang AC Milan dengan Torino 0-0 di San Siro.
Dalam era kepemimpinan Montella, Milan telah menghabiskan lebih dari 200 juta euro (setara Rp 3,2 triliun) untuk membeli pemain baru, seperti Leonardo Bonnuci, Andre Silva, dan Hakan Calhanoglu. Namun, dalam sembilan pertandingan terakhir, Milan hanya menang dua kali. AC Milan kalah dari Lazio, AS Roma, Juventus, Napoli, dan tim satu kota, Inter Milan.
Ketika mendapat pemberitahuan pemecatan, Montella mengaku sakit hati. ”Sangat menyakitkan meninggalkan Milan. Saya sudah berusaha yang terbaik dan memberikan semua kepada klub ini, tetapi saya juga menghargai keputusan yang telah dibuat,” ucap Montella dalam akun media sosialnya.
Manajemen Milan telah membuat keputusan. Kini, saatnya Gattuso memberikan pembuktian bahwa dirinya mampu membangkitkan Rossoneri kembali ke masa kejayaan. (AFP/Reuters)