Proyek di Tol Jakarta-Cikampek Dihentikan Saat Libur Panjang Akhir Pekan
Oleh
HARRY SUSILO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — PT Jasa Marga memberlakukan buka tutup jalur selama 15 menit di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 4 sekitar pintu keluar Jatiwaringin pada rentang waktu pukul 23.00 hingga pukul 04.00 dan berlangsung sampai Selasa (5/12). Buka tutup jalur berkaitan dengan pembangunan Jembatan Jatiwaringin. Namun, proyek akan dihentikan sementara saat libur akhir pekan.
Berdasarkan pantauan, Rabu (29/11), pembangunan jembatan di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 4 atau di terusan Jalan Raya Jatiwaringin, Kota Bekasi, itu masih berlangsung. Ada sejumlah pekerja yang senang beristirahat di arena proyek yang biasanya dikerjakan saat malam hari.
PT Jasa Marga memberlakukan buka tutup jalur selama 15 menit di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 4 sekitar pintu keluar Jatiwaringin pada rentang waktu pukul 23.00 hingga pukul 04.00 dan berlangsung sampai Selasa (5/12). Namun, proyek akan dihentikan sementara saat libur panjang akhir pekan ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Tri Adhianto memastikan proyek pembangunan jembatan akan dihentikan sementara saat akhir pekan dan libur nasional untuk meminimalkan kemacetan. ”Nanti akan dilanjutkan lagi saat hari biasa,” ujar Tri Adhianto, Rabu (29/11).
Menurut rencana, kata Tri, proyek itu berlangsung hingga 5 Desember. Proses pembangunan itu kini masuk dalam tahap pemasangan balok girder yang dikerjakan pada pukul 23.00 hingga pukul 04.00 agar tidak terlalu berdampak terhadap lalu lintas. Saat pemasangan balok girder, pengguna kendaraan diimbau menggunakan jalur alternatif.
Suhandoyono dari Humas PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta Cikampek mengungkapkan hal serupa. ”Mulai besok (Kamis) tidak aka nada pekerjaan. Untuk mengantisipasi libur long weekend,” ucap Handoyono.
Assistant Vice President Corporate Communications PT Jasa Marga Dwimawan Heru menuturkan, PT Jasa Marga memberlakukan buka tutup jalur selama 15 menit baik dari arah Cikampek maupun arah Jakarta saat proses pengangkatan balok girder sepanjang 46 meter tersebut. ”Setelah balok terpasang pada tumpuan, jalur kembali dibuka,” ujar Heru.
Penutupan jalur dilakukan oleh kepolisian dari Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya dibantu petugas layanan tol Jasa Marga. Untuk mengantipasi berbagai kemungkinan, kata Heru, Jasa Marga juga menerjunkan tim yang membawa rambu, ambulans, dan mobil derek.
Heru mengimbau pengguna jalan tol agar menggunakan jalur alternatif selama proses pemasangan balok girder jembatan. Pengendara dari arah Jakarta dapat keluar di Gerbang Tol Pondok Gede Barat 2 dan masuk lagi melalui Pintu Jatiwaringin. Adapun pengendara dari Cikampek dapat keluar di Jatiwaringin dan masuk lagi di Gerbang Tol Pondok Gede Barat I.
Heru menambahkan, PT Jasa Marga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan terkait dengan pengerjaan konstruksi tersebut. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait untuk meminimalkan dampak dari pembangunan itu.
Warga setempat, Sobari (50), mengakui jalan tol ditutup saat ada pemasangan balok girder di Jembatan Jatiwaringin. Namun, dia jarang melihat adanya kemacetan karena pengerjaan berlangsung malam hari. ”Biasanya mobil juga diarahkan keluar tol pakai jalur alternatif sama polisi yang jaga,” kata Sobari.
Kecelakaan
Sementara itu, pada Rabu (29/11) sekitar pukul 03.30, terjadi kecelakaan truk bermuatan besi batangan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 46+900 arah Cikampek. Dalam akun Instagram TMC Polda Metro Jaya, tampak video yang memperlihatkan besi batangan menghantam bagian kabin truk persis di atas sopir.
Kepala Kepolisian Resor Karawang Ajun Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, besi yang dibawa truk berpelat nomor BE 9202 EW itu terdorong ke depan menimpa bagian kabin setelah truk menabrak mobil yang ada di depannya.
Akibat kejadian itu, Ade Iskandar, sopir truk, meninggal di tempat. ”Kami masih selidiki mobil yang ditabrak truk tersebut apakah karena kesalahan mobil itu atau kelalaian sopir truk,” ujar Ade Ary.
Kejadian itu juga memicu kemacetan lebih dari 5 kilometer karena proses evakuasi korban dan truk dari badan jalan. ”Sekitar pukul 10.15 tempat kecelakaan sudah bersih dan kepadatan sudah terurai,” ucap Dwimawan menambahkan.