Hujan Abu Mereda
KARANGASEM, KOMPAS — Aktivitas vulkanik Gunung Agung melandai, Sabtu (2/12). Puncak kawah gunung pun tak memunculkan embusan abu vulkanik, tetapi sesekali mengeluarkan asap berwarna putih setinggi 2.000 meter dengan tekanan rendah. Hujan abu vulkanik dan aliran lahar juga mereda.
Pos Pemantauan Gunung Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena terdeteksi ada pasokan magma baru beberapa hari terakhir berkisar 220.000 meter kubik hingga 480.000 meter kubik. Jumlah magma lebih dari 20 juta meter kubik tengah mengisi kolam kawah Gunung Agung.
Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana mengatakan, berapa pun kekuatan kegempaan yang terjadi harus diwaspadai setiap saat. Apalagi, kegempaan itu disertai dentuman. ”Landainya gunung karena jalur magma terbuka menuju pengisian di puncak kawah. Bahkan, kegempaan ini juga menandai ada pasokan magma baru. Warga harus siap siaga.”
Hasil uji laboratorium Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi menemukan adanya abu vulkanik yang dihasilkan erupsi pembuka pada Selasa (21/11), yakni kandungan juvenile (material magma baru). Karena itu, letusan pembuka saat itu merupakan freatomagmatik, bukan letusan freatik seperti yang pernah dirilis PVMBG sebelumnya.
Letusan freatomagmatik ialah letusan yang terjadi karena kontak antara magma dan batuan yang banyak mengandung air sehingga dapat menghasilkan abu dan material vulkanik halus. Adapun letusan freatik adalah erupsi yang disebabkan adanya kontak air dengan magma sehingga sebagian besar letusan terdiri atas gas atau uap air. ”Hasil penelitian mengidentifikasi ada juvenile dan abu yang berasal dari material lava erupsi 1963,” ujarnya.
Pengungsi bertambah
Jumlah pengungsi bertambah menjadi 58.394 orang yang tersebar di 212 lokasi. Menurut Ketua Pesemetonan Jagabaya Gunung Agung I Gede Pawana, masih ada warga belum mengungsi.
Soal ternak milik pengungsi, Dinas Peternakan Bali bersama relawan mengupayakan evakuasi. Sekitar 10.235 ternak sudah terevakuasi dan berada di 14 tempat penampungan. Masih ada sekitar 8.000 ternak belum terevakuasi.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga menerjunkan satgas penanganan perempuan dan anak korban erupsi Gunung Agung. ”Kami berupaya mendekati, mendampingi para korban, dengan mendirikan posko khusus untuk melayani permasalahan yang dihadapi pengungsi perempuan dan anak-anak,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise di Kota Magelang, Jawa Tengah.
Di BandaraInternasional Ngurah Rai, aktivitas penerbangan sudah normal. Namun, sejumlah penerbangan internasional dan domestik masih ditunda. Kemarin tercatat 239 penerbangan terjadwal. Jumlah ini belum normal karena di bandara itu rata-rata ada 402 penerbangan per hari.
Kementerian Perhubungan juga menyiapkan 60 bus untuk memperlancar akses transportasi bagi wisatawan yang hendak meninggalkan Bali.
(AYS/GER/ADY/COK/EGI/DKA)