YOGYAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menanam pohon jati di lahan kritis di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penanaman itu merupakan bagian dari acara peringatan hari menanam pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional 2017. Selain jati, masyarakat yang terlibat dalam gerakan ini juga menanam pohon jenis lain.
Berdasarkan pantauan Kompas, Presiden hadir di lokasi acara di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, sekitar pukul 10.30 dengan menggunakan helikopter. Presiden didampingi sejumlah pejabat, antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP.
Begitu sampai di lokasi acara, Presiden bersama sejumlah pejabat langsung melakukan penanaman pohon. Seusai melakukan penanaman, Presiden mengingatkan agar upaya penanaman pohon tidak sekadar menjadi acara seremonial. Oleh karena itu, penanaman pohon harus diikuti upaya pemeliharaan dan perawatan agar pohon-pohon tersebut bisa tumbuh dan memberi manfaat positif untuk lingkungan.
”Biasanya kita setiap tahun melihat pas Hari Menanam Pohon Indonesia itu yang ditanam 1 miliar pohon, sementara di daerah tanam 1 juta pohon. Saya hitung-hitung, kalau sudah 10 tahun, seharusnya sudah ada pohonnya,” ungkap Presiden.
Penanaman 45.000 batang pohon di lahan kritis dibutuhkan untuk melestarikan alam setempat. Tidak hanya itu, penanaman pohon ini dilakukan sebagai upaya untuk menyediakan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat setempat. Hal ini disampaikan Presiden saat berdialog dengan warga setempat di lokasi acara.
Presiden Joko Widodo ingin memastikan bahwa pohon yang ditanam benar-benar 45.000 batang. Presiden tak ingin acara penanaman pohon hanya sebatas acara seremonial.
Presiden Joko Widodo ingin memastikan bahwa pohon yang ditanam benar-benar 45.000 batang. Presiden tak ingin acara penanaman pohon hanya sebatas acara seremonial. Karenanya, melalui orang-orang kepercayaannya, Presiden akan mengecek perawatan pohon yang ditanam tersebut. ”Saya akan mengecek, benar atau tidak pohon sebanyak hidup 45.000 itu hidup semua atau tidak, atau 2.000 batang, atau hidup hanya 3 batang,” kata Presiden.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam pidatonya menyampaikan terima kasih atas kunjungan Presiden. Sultan menginginkan kedatangan Presiden ini dianggap sebagai momentum untuk kerja bersama menghijaukan Indonesia.
Siti Nurbaya mengatakan, sebanyak 45.000 batang pohon tersebut ditanam di lahan seluas 15 hektar dengan melibatkan 3.000 orang. Lokasi yang ditanami pohon itu mencakup lima bukit. "Yang menarik, tempat yang kami tanami ini merupakan kawasan perbukitan karst yang sebenarnya relatif sulit (untuk tumbuhnya pohon)," katanya.
Siti menambahkan, agar pohon- pohon yang ditanam itu bisa tumbuh dengan baik, pemeritah telah memilih pohon jenis tertentu dan menggunakan teknologi tertentu agar pohon-pohon mendapat air yang cukup. Beberapa jenis pohon yang ditanam antara lain pohon jati, pohon. ”Penanaman pohon di sini tadinya merupakan inisiatif masyarakat, lalu kami memfasilitasinya,” katanya.
Siti menuturkan, dengan penanaman pohon oleh Presiden itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan bisa memiliki semangat yang tinggi untuk menanam sekaligus merawat pohon. ”Yang penting juga itu bukan hanya menanam, tapi setelah menanam harus dipelihara,” ungkapnya.