Latihan Pelacakan Rudal Dimulai, Jepang Jadi Tuan Rumah
TOKYO, SENIN — Dalam dua hari sejak Senin (11/12) siang, Jepang menjadi tuan rumah latihan pelacakan peluru kendali balistik bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan, latihan telah dimulai pada Senin siang. ”Latihan dua hari ini–yang keenam sejak Juni 2016–dimulai di perairan dekat Semenanjung Korea dan Jepang,” katanya.
Selama latihan, kapal perang Aegis dari setiap negara akan menyimulasikan pelacakan rudal balistik potensial Korut dan berbagi informasi.
”Selama latihan, kapal perang Aegis dari setiap negara akan menyimulasikan pendeteksian dan pelacakan rudal balistik potensial Korut dan berbagi informasi,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kapal perang AS, Korsel, dan Jepang itu dipersenjatai sistem peluru kendali (rudal) pertahanan Aegis. Kapal perang Aegis AS selama ini memang telah berada di Laut Jepang, setelah sebelumnya berada di perairan dekat Rusia, untuk mendeteksi ancaman nuklir dari Korut.
Selain memiliki rudal, kapal perang Aegis AS sekaligus adalah sistem pertahanan udara yang mumpuni.
Selain memiliki rudal, kapal perang Aegis AS sekaligus adalah sistem pertahanan udara yang mumpuni, yang dapat menangkis semua serangan rudal balistik.
Dua kapal AS ikut ambil bagian. Sementara Korsel dan Jepang mengikutkan masing-masing satu kapal. Baik Korsel maupun Jepang memiliki aliansi keamanan dengan AS meskipun hubungan mereka sendiri dirusak oleh perselisihan mengenai sejarah dan wilayah.
Pelatihan terjadi di tengah situasi panas di Semenanjung Korea setelah Pyongyang menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15 yang jatuh di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang, 29 November lalu.
Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera dalam sebuah kunjungan ke sebuah garnisun di Jepang utara mengatakan, latihan digelar di perairan dekat Jepang hingga Selasa (12/12).
Latihan gabungan tiga negara itu bertujuan untuk melacak obyek atau rudal. Mereka juga ingin berbagi informasi mengenai rudal, kata seorang pejabat pertahanan lainnya.
Latihan itu merupakan upaya untuk menghadang setiap gerakan rudal balistik di wilayah Jepang dan sekitarnya.
Menurut pejabat tersebut, latihan itu merupakan upaya untuk menghadang setiap gerakan rudal balistik di wilayah Jepang dan sekitarnya.
Semenanjung Korea semakin tegang setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir keenam dan serangkaian pengujian rudal yang membangkangi sejumlah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Hal yang membuat Tokyo geram adalah tindakan Korut yang terus menembakkan rudalnya tidak saja jatuh di ZEE Jepang, tetapi bahkan dua kali melesat melewati wilayah udara Jepang.
Dalam uji coba rudal balistik jarak jauh Korut pada 29 Agustus, misalnya, rudal balistik Pyongyang terbang melewati Pulau Hokkaido membuat warga setempat ketakutan.
Tidak cukup di situ, Korut kembali menembakkan rudal ke arah timur melewati udara Hokkaido pada 15 September. Tokyo pun mengeluarkan peringatan khusus kepada warganya yang panik.
Peluncuran rudal Korut itu terjadi setelah Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk memberikan sanksi baru ke Korut atas program rudal balistik dan nuklirnya.
Sanksi DK PBB itu sebagai balasan atas uji coba nuklir keenam pada awal September lalu, yang menurut Pyongyang adalah bom hidrogen yang dapat dipasang pada rudal.
Utusan Khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Korea Utara akan melakukan perjalanan ke Jepang dan Thailand minggu ini untuk membahas tekanan terhadap Pyongyang setelah uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) tipe baru pada 29 November.
Uji coba ICBM tipe terbaru Korut itu diklaim mampu menjangkau daratan AS. Namun, rudal jarak jauh tersebut jatuh di ZEE Jepang, yang tentu saja membuat Tokyo marah besar.
”AS berharap dapat melanjutkan kemitraannya dengan kedua negara itu sehingga Korut akan kembali ke perundingan yang kredibel soal denuklirisasi,” kata Deplu AS dalam sebuah pernyataan.
AS berharap dapat melanjutkan kemitraannya dengan Korsel dan Jepang sehingga Korut akan kembali ke perundingan yang kredibel soal denuklirisasi.
Seorang utusan senior PBB, Jeffrey Feltman, setelah melakukan perjalanan ke Korut pada Sabtu lalu, memperingatkan perang dengan Korut jika terjadi salah perhitungan.
Perjalanan Feltman ke Korut merupakan yang pertama yang dilakukan oleh seorang diplomat tinggi tingkat tinggi sejak 2010.
Kunjungan itu juga terjadi setelah AS dan Korsel menggelar latihan udara bersama dalam skala yang besar sekitar dua pekan silam. Dia juga mendesak Korut untuk lebih terbuka kepada dunia.
Korut kembali menegaskan sikapnya bahwa latihan bersama AS dan Korsel adalah manuvernya yang provokatif. Namun, belum ada komentar terbaru dari Korut terkait dengan latihan terbaru AS, Korsel, dan Jepang ini. (AFP/REUTERS)