SWANSEA, KAMIS — Manchester City mengukir sejarah baru di Liga Inggris sebagai klub pertama yang mencatatkan 15 kali kemenangan beruntun dalam satu musim seusai menggilas Swansea City, 4-0, di Stadion Liberty, Kamis (14/12). ”The Citizens” terbang semakin tinggi meninggalkan rival-rivalnya dalam persaingan menuju tangga juara.
Gol kemenangan City atas Swansea dicetak David Silva pada menit ke-27 dan menit ke-52, Kevin De Bruyne pada menit ke-34, serta Sergio Aguero menit ke-85. City mendominasi pertandingan hingga laga berakhir dengan penguasaan bola mencapai 78 persen disertai 23 kali tembakan dan 10 di antaranya mengarah ke gawang.
Kemenangan itu memantapkan posisi City di puncak klasemen dengan mengantongi 49 poin, terpaut 11 poin dari Manchester United di peringkat kedua dan selisih 14 poin dari Chelsea di peringkat ketiga. Kepak sayap City membuat tim lain sulit untuk mengejar.
Seusai menaklukkan Manchester United, Senin (11/12), City sebenarnya telah membuat rekor karena menjadi tim yang membukukan 14 kemenangan beruntun dalam satu musim. Catatan 14 kali kemenangan berturut-turut memang menyamai Arsenal pada 2002, hanya saja ”The Gunners” melakukannya dalam dua musim di tahun yang sama.
Namun, City sepertinya tidak pernah puas. Kini, mereka menorehkan sejarah baru sebagai klub pertama dengan catatan 15 kemenangan beruntun dalam satu musim di liga. The Citizens juga belum pernah merasakan pahitnya kekalahan dalam 17 laga. Capaian ini menandai hegemoni City dalam sepak bola Liga Inggris.
Manajer Pep Guardiola mengaku bangga dengan pencapaian para pemain City yang mampu membuat rekor baru. Namun, hal itu tidak berarti mengalihkan fokus mereka untuk menjadi juara. ”Menang 15 laga berturut-turut memberikan kami kepercayaan diri tinggi. Namun, hadiah terbaik bagi kami jika para pendukung senang menyaksikan permainan tim,” ujar Guardiola, Kamis.
Dalam artikel di BBC, mantan penyerang tim nasional Inggris, Alan Shearer, bahkan menganggap persaingan menuju titel juara Liga Inggris sudah berakhir meskipun kompetisi baru rampung dalam lima bulan ke depan. Sebab, tidak ada satu pun tim yang mampu menahan City untuk menjadi juara.
Tidak hanya tim-tim lemah yang mereka lumat, City juga mendikte klub besar.
Tidak hanya tim-tim lemah yang mereka lumat. City juga mendikte klub besar, seperti saat menaklukkan Chelsea 1-0 di Stamford Bridge, melibas Liverpool 5-0 di Etihad, menghabisi Arsenal 3-1 di Etihad, dan terakhir membungkam Manchester United 2-1 di Old Trafford.
Mantan bek sayap Manchester United, Gary Neville, menilai City memiliki permainan di level yang berbeda, bahkan dengan klub sekelas MU. ”Jika anda membiarkan City memegang kendali permainan, itu adalah mimpi buruk,” tulis Neville di Skysports.
Datang ke Etihad sejak awal musim lalu, Manajer Pep Guardiola sukses menerapkan strategi ”Cara Barca” dalam permainan City di tingkat kompetisi sekeras Liga Inggris. Guardiola mengakui, banyak pihak yang menilai dirinya akan gagal membuat City bermain seperti saat dia menerapkan strategi yang sama di Barcelona. Namun, dia membuktikan penilaian itu salah. ”Setiap orang dapat memainkan seperti yang mereka inginkan. Itulah indahnya sepak bola,” kata Guardiola.
Phil Neville, mantan pemain bertahan MU yang juga adik Gary Neville, menyebutkan, racikan Guardiola di City musim ini tidak hanya membentuk cara bermain tim yang solid, tetapi juga membangun karakter dan kesatuan pemain yang tidak dimiliki klub lain. ”Kondisi ini membuat tim mana pun di Liga Primer akan khawatir jika berhadapan dengan City,” tulis Phil Neville.
Di tangan Guardiola, laju City musim ini memang tak terhentikan.
Di tangan Guardiola, laju City musim ini memang tak terhentikan. Mereka seolah terlalu kuat bagi tim mana pun di Liga Inggris. Bahkan, saat liga baru menempuh separuh jalan, City membuat klub lain menyerah lebih awal dalam perebutan gelar.
Sebagai rival terdekat, Manajer MU Jose Mourinho dan Manajer Chelsea Antonio Conte sudah mengibarkan bendera putih dalam persaingan gelar juara musim ini. ”City adalah tim yang bermain baik, dinaungi keberuntungan, dan kini dewa-dewa sepak bola juga di belakang mereka,” kata pelatih asal Portugal tersebut mengomentari kekalahan anak asuhnya.
Adapun Conte berkata lebih terang-terangan mengenai kans City menjadi juara. ”Saya berkata sejujurnya. Jika anda memiliki pesaing seperti Manchester City yang selalu menang dalam setiap pertandingan, akan sangat sulit dibayangkan jika anda tetap ingin bersaing merebut gelar,” tutur Conte.
Tottenham menyodok
Tottenham Hotspur menyodok ke peringkat empat klasemen setelah menundukkan Brighton & Hove Albion, 2-0, di Stadion Wembley, London, Kamis. Gol Serge Aurier pada menit ke-40 dan Son Heung-min di menit ke-87 membuat Tottenham bernapas lega.
Mengantongi 31 poin, Tottenham terkerek dua peringkat karena dalam pertandingan lain Liverpool dan Arsenal sama-sama ditahan imbang tanpa gol oleh lawan. Liverpool gagal mendulang poin penuh ketika menjamu West Bromwich Albion di Anfield dengan skor berakhir 0-0, sedangkan Arsenal dipaksa seri oleh West Ham United dalam laga tandang.
Sementara itu, Manchester United tetap berada di peringkat kedua seusai memetik kemenangan tipis atas Bournemouth, 1-0, di Old Trafford. Romelo Lukaku menjadi pahlawan MU dan menyudahi masa paceklik dengan mencetak gol pada menit ke-25 hasil umpan Juan Mata.
Dalam laga ini, MU tidak diperkuat Paul Pogba yang masih terkena larangan bermain karena kartu merah, serta Eric Bailly yang mengalami cedera ankle. Namun, Jose Mourinho mengapresiasi kerja keras para pemainnya yang akhir pekan lalu kalah dari City. ”Saat kalah, anda berusaha untuk tidak mengalami kekalahan yang kedua dan inilah yang ada di benak para pemain sejak awal,” ungkap Mourinho seusai laga. (AFP/REUTERS)