Hasil Kajian Pemindahan Ibu Kota Segera Diumumkan, Palangkaraya Jadi Kandidat
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Badan Perencanaan Pembangunan Nasional belum bisa memberikan hasil kajian terkait pemindahan ibu kota karena alasan politik.
Menurut rencana, hasil kajian dan keputusan pemindahan ibu kota akan diumumkan Presiden Joko Widodo pada akhir bulan ini.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Kajian Pemindahan Ibu Kota Negara dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Imron Bulkin di sela-sela seminar nasional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (15/12).
Seminar tersebut mengangkat tema tentang ”Pemindahan Ibu Kota Negara, Pengaruh Kebijakan dan Masa Depan Indonesia” yang diselenggarakan oleh Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia.
”Pilihan ini tidak jauh dari kepentingan politik yang mana presiden memiliki wewenang penuh. Kami hanya memberikan kajiannya saja,” kata Imron di sela-sela seminar tersebut.
Imron menambahkan, di Pulau Kalimantan terdapat tiga wilayah yang telah dilakukan kajian untuk menjadi kandidat ibu kota negara, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Namun, dirinya enggan memberikan informasi terkait hasil kajiannya.
Di Pulau Kalimantan terdapat tiga wilayah yang telah dilakukan kajian untuk menjadi kandidat ibu kota negara, yakni, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
”Presiden akan mengumumkannya langsung nanti, ditunggu saja,” ujar Imron yang hadir mewakili Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro yang batal hadir.
Wali Kota Palangkaraya Riban Satia mengatakan, pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan seluas 300.000 hektar sampai 500.000 hektar di tiga wilayah, yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas.
Selain itu, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten juga telah melakukan banyak pengembangan potensi wilayah sebagai langkah strategis untuk mendukung pemindahan ibu kota ke Kalteng.
Kota Palangkaraya sudah tiga kali diusulkan dan dikaji sebagai ibu kota oleh tiga presiden, yaitu Soekarno, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.
”Kami berupaya dan terus bersiap diri untuk pemindahan ini. Ini merupakan langkah tepat untuk pemerataan pembangunan,” ungkap Riban.
Wakil Direktur Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum Program Vokasi Universitas Indonesia Anthony Sihombing mengatakan, Palangkaraya sangat berpotensi untuk dijadikan ibu kota karena berbagai macam alasan, mulai dari sejarah, letak yang strategis, dan lahan yang luas.
”Kota ini sudah tiga kali diusulkan dan dikaji sebagai ibu kota oleh tiga presiden, yaitu Soekarno, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo,” ungkap Anthony.
Anthony menambahkan, secara kajian makro optimasi ruang, Palangkaraya memiliki potensi karena luas Pulau Kalimantan empat kali lebih luas dari Pulau Jawa.
Hal itu membuat peluang dalam perencanaan dan perancangan ibu kota menjadi sangat besar.
”Penetapan kota ini sebagai ibu kota otomatis akan memperbaiki kualitas lingkungan Kalimantan, seperti hutan tropis dan sungainya,” ungkap Anthony.