Dua Orang Meninggal dan Ratusan Rumah Rusak akibat Gempa di Selatan Jawa
Oleh
Cornelius Helmy Herlambang
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS —Dua orang tewas tertimpa tembok rumah di Ciamis, Jawa Barat, dan Pekalongan, Jawa Tengah, setelah kawasan Jawa bagian selatan diguncang gempa berkekuatan 6,9 skala Richter. Belasan orang luka-luka sudah mendapat perawatan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (16/12), mengatakan, korban tewas adalah Ny Dede Lutfi (62), warga Desa Gunungsahari RT 004 RW 002, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis; dan Ny Aminah (80), warga Gg 1 RT 002 RW 018, Kelurahan Kauman, Kota Pekalongan.
Joshua Banjarnahor dari Humas Kantor SAR Bandung mengatakan, 115 bangunan rusak di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran. Intensitas kerusakan dan rupa bangunannya bervariasi, mulai dari rumah tinggal, rumah sakit umum daerah, sekolah, rumah ibadah, hingga perkantoran.
”Sejauh ini, kami mohon semua pihak untuk tidak panik dan mengikuti rekomendasi yang diberikan pemerintah daerah setempat,” kata Joshua.
Data sementara yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dampak gempa menyebabkan 2 orang meninggal, 7 orang luka, 43 rumah rusak berat dan roboh, 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, serta beberapa bangunan publik mengalami kerusakan.
Daerah yang terdampak gempa yang merusak terdapat di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Garut, di Jawa Barat serta Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes, Banjarnegara di Jawa Tengah.
Mengingat pusat gempa berada di 6 kilometer arah tenggara Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, maka daerah yang terdampak guncangan keras dan merusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran, dan Ciamis.
Dampak gempa di wilayah Jawa Barat yaitu 1 orang meninggal, 6 orang luka-luka, 17 rumah rusak berat, 59 rumah rusak sedang, dan 10 rumah rusak ringan.
Adapun di Jawa Tengah, dampak gempa mengakibatkan 1 orang meninggal, 1 orang luka berat, 26 rumah rusak berat dan roboh, serta 6 rumah rusak sedang.
Kedua korban meninggal tertimbun tembok yang roboh akibat gempa. Korban luka semua dirujuk ke rumah sakit setempat.
Beberapa rumah sakit mengalami kerusakan sehingga pasien dievakuasi keluar rumah sakit.
Bangunan RSUD Banyumas mengalami kerusakan, seperti plafon ambrol, tembok retak, dan kebocoran instalasi pipa gas oksigen.
Sebanyak 70 pasien dari ruang rawat inap ditampung di dalam tenda BPBD Banyumas dan sebagian dilayani di PKU Gombong.
BPBD bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, SKPD setempat, PMI, Tagana, sukarelawan, LSM, dan masyarakat membantu penanganan darurat.
Dijelaskan, BNPB terus berkoordinasi dengan Kepala BPBD dalam penanganan darurat gempa. Tim Reaksi Cepat BNPB telah dikirimkan untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Pendataan terus dilakukan.
Sementara itu, sebagian besar masyarakat yang melakukan evakuasi saat adanya peringatan dini tsunami sudah kembali ke rumahnya.
BNPB juga melaporkan tidak ada tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa. Gempa susulan telah terjadi sebanyak tujuh kali dengan magnitude yang kecil.
Tidak ada dampak merusak dari gempa susulan. Aktivitas masyarakat secara umum kembali normal.
menurut BNPB informasi terkini dampak dan penanganan gempa akan disampaikan berikutnya dan masyarakat diimbau tetap tenang.