”Palestina adalah masalah kemanusiaan, bukan masalah domestik Palestina atau Jordania. Bahkan, ini bukan hanya masalah Muslim. Muslim dan Kristen di seluruh dunia menentang,” ujarnya dalam diskusi masa depan Palestina, Jumat (15/12), di Jakarta. Diskusi yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu juga menghadirkan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair SM al-Shun.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj di tempat terpisah di Jakarta pada acara pernyataan sikap tokoh lintas agama dalam Forum Solidaritas Lintas Agama untuk Kemanusiaan. ”Yang terjadi di Palestina ini bukan masalah agama, melainkan pelanggaran hak asasi manusia, melanggar kedaulatan rakyat Palestina,” ujar Said.
Melalui pernyataan sikap, para tokoh lintas agama mengecam tindakan Presiden AS Donald Trump dan mendukung langkah Pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh gerakan dan ajakan yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Para tokoh lintas agama mengimbau masyarakat yang ingin melakukan aksi protes untuk tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan asas keadilan demi tercipta kondisi damai. Pernyataan sikap itu ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo Pr, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Henriette T Hutabarat-Lebang, Wakil Ketua Harian DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jandi Mukianto, Sekretaris Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Peter Lesmana, dan Sekretaris Jenderal Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Arya Prasetya.
Pernyataan para tokoh lintas agama ini juga menekankan nilai persaudaraan dalam membela kemanusiaan, bukan sentimen agama. ”Masyarakat Indonesia jangan sampai terprovokasi oleh hasutan, terpecah dengan isu-isu yang ada. Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan negara,” ujar Ignatius Suharyo.
Unjuk rasa di daerah
Di sejumlah daerah terjadi unjuk rasa memprotes keputusan AS terkait Jerusalem, seperti di Pontianak, Makassar, Padang, dan Ambon.
Di Padang, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah ikut berunjuk rasa mendukung Palestina.
Di Jakarta, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap Palestina. Ia juga meminta pemerintah mendesak PBB menjatuhkan sanksi terhadap AS dan Israel.
Dari Brussels, Belgia, dilaporkan, para pemimpin Uni Eropa ”menegaskan komitmen kuat untuk solusi dua negara dan posisi UE soal Jerusalem tak berubah”, kata Presiden UE Donald Tusk. UE meminta Jerusalem menjadi ibu kota Israel dan Palestina dengan perbatasan mengikuti garis sebelum perang tahun 1967.