MANCHESTER, SABTU — Tottenham Hotspur bertekad menghentikan laju Manchester City yang telah mencatatkan rekor baru dengan 15 kali kemenangan beruntun di Liga Inggris. ”Spurs” membawa misi berat untuk meredam ”The Citizens” di Stadion Etihad, Manchester, Minggu (17/12) dini hari, demi kembali meramaikan persaingan.
Manchester City sedang dalam performa puncak dan selalu haus akan kemenangan. Belum ada satu pun tim besar yang mampu menahan sepak terjang Kevin De Bruyne dan kawan-kawan. City yang kini kokoh di puncak klasemen belum merasakan kekalahan hingga laga ke-17 musim ini.
”Sejauh ini belum ada yang dapat menghentikan Manchester City. Mereka memiliki musim yang fantastis dan saya rasa mereka layak mendapatkannya,” ujar Manajer Tottenham Hotspurs Mauricio Pochettino, Sabtu.
City juga tidak hanya dominan di Liga Inggris, tetapi juga disegani di panggung Eropa seusai lolos ke fase 16 besar Liga Champions. Melihat kekuatan City musim ini, Pochettino merendah dan menganggap skuad Spurs belum dapat menandingi. Sebab, belanja pemain kedua klub itu begitu timpang.
City tidak hanya dominan di Liga Inggris, tetapi juga disegani di panggung Eropa seusai lolos ke fase 16 besar Liga Champions.
Manajer Pep Guardiola menghabiskan 220 juta poundsterling atau setara Rp 3,9 triliun untuk mengisi skuad City pada awal musim ini, termasuk membeli Kyle Walker, bek kiri Tottenham, dengan nilai transfer 50 juta poundsterling atau Rp 905 juta. Adapun Pochettino hanya menghabiskan 80 juta poundsterling atau setara Rp 1,45 triliun untuk membeli pemain.
Kendati demikian, City tetap perlu mewaspadai geliat Spurs di tangan Pochettino. Kolumnis Liga Inggris ESPN, Mark Ogden, menyebutkan, sejarah berpihak kepada Spurs jika menengok jejak rekam pertemuan mereka dengan City. Fakta itu dapat menjadi bekal awal Spurs meningkatkan kepercayaan diri untuk mengalahkan City.
Dari empat kali pertemuan terakhir dengan City, Spurs berhasil menang tiga kali. Musim lalu, Spurs juga berhasil finis di peringkat kedua Liga Inggris di atas City yang berada di posisi ketiga. Adapun musim ini Spurs menjadi satu-satunya dari ”The Big Six” yang belum berhadapan dengan City.
Dalam artikel di BBC, mantan gelandang Tottenham Hotspur, Jermaine Jenas, berpendapat serupa. Sejarah mengembuskan harapan bagi Spurs untuk menyulitkan skuad Guardiola. Dengan semangat dan kekuatan darah muda mereka, Spurs juga dapat menjadi ganjalan bagi tim-tim besar seperti saat membungkam Real Madrid 3-1 dan menaklukkan Liverpool 4-1 di kandang.
Namun, Jenas memandang, Spurs hanya dikenal garang saat bermain di kandang, baik di Stadion White Hart Lane maupun kini Wembley. Namun, konsistensi mereka saat laga tandang di Liga Inggris masih dipertanyakan. ”Spurs seperti kehilangan keyakinan ketika di luar kandang. Jika hal itu berulang di pertandingan (melawan City), mereka akan hancur,” tulis Jenas.
Spurs hanya dikenal garang saat bermain di kandang, baik di Stadion White Hart Lane maupun kini Wembley. Namun, konsistensi mereka saat laga tandang di Liga Inggris masih dipertanyakan.
Untuk itu, Pochettino mencoba menyalakan semangat para pemainnya agar mampu memberikan perlawanan sengit kepada City. Pochettino mengakui, satu-satunya cara agar City tidak terbang terlalu tinggi dan bersuara terlalu keras adalah dengan mengalahkan mereka. ”Saya akan pergi ke Manchester dan memikirkan untuk menang,” ucap Pochettino mengembuskan optimisme.
Berkaca dari jejak pertemuan sebelumnya, Guardiola tentu akan mewaspadai permainan tim lawan. Terlebih, grafik penampilan Spurs juga meningkat. ”Berhadapan dengan Tottenham akan menjadi pertandingan yang penting. Mereka adalah tim yang sangat berbahaya,” kata Guardiola.
Pekan lalu, kedua tim sama-sama mengantongi hasil positif. City berhasil melumat Swansea 4-0, sementara Spurs menundukkan Brighton & Hove Albion 2-0. Guardiola menyebut Spurs bukan tim yang mau didikte oleh permainan lawan. ”Spurs akan membuat cara permainan mereka sendiri. Ini akan menjadi ujian bagi City,” ujar mantan Manajer Barcelona dan Bayern Muenchen ini.
Liverpool berusaha bangkit
Di laga lain, West Bromwich Albion akan menjamu Manchester United di Stadion Hawthorns, sedangkan Liverpool menjalani laga tandang berhadapan dengan Bournemouth, Minggu (17/12) malam. Liverpool mengejar kemenangan di Bournemouth untuk membangkitkan gairah ”The Reds” dalam meramaikan persaingan di papan atas klasemen. Sebab, dalam dua kali laga kandang di Anfield, Liverpool menyia-nyiakan peluang untuk meraih tiga poin setelah ditahan imbang Everton dan West Bromwich Albion.
Manajer Juergen Klopp menolak jika dua kali hasil imbang itu disebut sebagai era kegelapan Liverpool. Dia meyakini Liverpool akan bangkit. ”Sembilan hari lalu kami sedang terbang dan kemudian kami seperti menghadapi masalah. Waktu berlalu cepat,” ucap Klopp.
Adapun Manajer Manchester United Jose Mourinho mempertimbangkan untuk merotasi sejumlah pemain saat MU menghadapi West Bromwich, termasuk memasukkan Zlatan Ibrahimovic untuk menggantikan posisi Romelo Lukaku. ”Kemungkinan ada beberapa rotasi. Sebab, tidak mungkin bagi pemain untuk terus tampil dalam setiap laga pada Desember dan Januari ini,” ucap Mourinho. (Harry Susilo/AFP/Reuters)