Apa artinya rekor jika di akhir musim Manchester City tidak menjadi juara? Pep Guardiola mengingatkan pemainnya untuk terus meningkatkan kinerja mereka jika tidak ingin rekor kemenangan beruntun 16 kali setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 4-1, Sabtu (16/12) atau Minggu dini hari WIB di Stadion Etihad, hanya menjadi sekadar angka-angka tanpa arti.
Bagi Pep, juara Liga Inggris memang menjadi prioritas utama setelah musim pertamanya di Etihad (2016-17) terbilang gagal total mengingat performanya yang cemerlang, baik di Barcelona maupun Bayern Muenchen. Finis di posisi ketiga dengan terpaut 15 poin dari sang juara, Chelsea, adalah pil pahit yang harus ditelan pria Catalonia tulen tersebut.
Lagi pula, rententan kemenangan bukanlah prestasi baru bagi penggemar jaket dan baju hangat buatan Stone Island tersebut. Saat menangani Barcelona (2008-2012), pria kelahiran Sanpedor, Spanyol, 18 Januari 1971, itu sudah mencatat 16 kali kemenangan beruntun. Bahkan, saat melatih raksasa Jerman, Bayern Muenchen (2013-2016), Guardiola mencatatkan kemenangan 19 kali beruntun yang tampaknya akan bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama sebelum pecah.
Saat menghadapi Swansea, tengah pekan lalu, mesin-mesin gol Guardiola tampil sangat tenang dan menikmati setiap aksi serangan mereka. David Silva, Sergio Aguero, atau Kevin de Bruyne ibarat menari-nari di panggung pertahanan Swansea yang berupaya keras mencegah setiap tekanan, tetapi gagal.
City tak terbendung mencetak gol-gol cantik ke gawang ”The Swans” yang dikawal Lukaz Fabianzki dan menorehkan empat gol untuk membuat total 52 gol sepanjang musim. Pencapaian ini bahkan sudah 12 gol lebih banyak dari sejumlah tim pada akhir musim lalu.
Rekor Kemenangan Beruntun di Sepak Bola Inggris
Kemenangan Terakhir
Tim
Jumlah Kemenangan Beruntun
Berjalan
Manchester City
16
Agustus 2002
Arsenal
14
Desember 1905
Bristol City
14
Januari 1905
Manchester United
14
Maret 1951
Preston North End
14
Maret 1892
Preston North End
13
April 1892
Sunderland
13
Oktober 1960
Tottenham
13
Desember 2016
Chelsea
13
Sumber: BBC
Tampil tanpa pengatur serangan di lini tengah, David Silva, saat menghadapi Spurs, daya gedor dan alur bola City tak berubah. Giliran De Bruyne yang tampil gemilang untuk membuat mesin-mesin gol City terus berputar kencang.
Pasukan Guardiola kini memimpin klasemen dengan sangat mantab dan bayang-bayang gelar juara telah di depan mata. Sebagian besar pendukung ”The Citizens” barangkali sudah membayangkan pesta di jalanan kota Manchester dengan Pep Guardiola dan para pemain diarak dengan bus terbuka memegang piala supremasi Liga Inggris.
Namun, Guardiola dengan dingin menampik bayangan itu. ”Memang sangat membahagiakan bisa mempertahankan laju kememangan. Namun, perjalanan masih panjang dan tiga hari ke depan masih ada pertandingan,” ujar Guardiola yang tengah pekan ini akan menghadapi Leicester City di perempat final Carabao Cup.
Jawaban Guardiola memang sangat diplomatis dan cenderung merendah. Tampaknya dia tidak ingin memosisikan diri sebagai tokoh arogan seperti Jose Mourinho yang selalu punya alasan dan kambing hitam untuk semua hasil buruknya.
Tim Terbaik di Inggris Setelah 17 Laga (Tiga Poin untuk Kemenangan)
Musim
Tim
Poin
2017-18
Manchester City
49
1960-61
Tottenham
46
2005-06
Chelsea
46
1888-89
Preston North End
45
2011-12
Manchester City
44
2006-07
Manchester United
44
1969-70
Everton
44
1990-91
Liverpool
44
1993-94
Manchester United
44
Sumber: BBC
Lagi pula, Guardiola dan Mourinho masih menjadi sorotan publik dan media setelah ”kerusuhan” di ruang ganti Old Trafford seusai kemenangan City, 2-1, atas United, akhir pekan lalu. Namun, bagaimana pun, posisi Guardiola kini jauh lebih unggul dibandingkan Mourinho dan timnya, bahkan sangat unggul dibandingkan tim-tim Inggris yang lolos ke babak knock out Liga Champions, seperti Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan United dengan agregat gol 12-1.
Namun, benar pula apa yang dikatakan Guardiola bahwa perjalanan memang masih panjang dan, secara matematis, pesaing terdekat mereka, sang tetangga dengan pelatihnya yang pongah, Manchester United, masih bisa mengejar City dengan selisih teoretis sejauh ini 11 poin. MU akan menghadapi tuan rumah West Brom hari Minggu ini dan di atas kertas akan mampu tetap mempertahankan jarak dengan City.
Kemenangan Beruntun Terbanyak di Liga-liga Eropa
Negara
Tim
Kemenangan Terakhir
Kemenangan Beruntun
Jerman
Bayern Muenchen
Maret 2014
19
Italia
Inter Milan
Februari 2007
17
Spanyol
Real Madrid
September 2016
16
Spanyol
Barcelona
Februari 2011
16
Inggris
Manchester City
Berjalan
16
Perancis
Bordeaux
August 2009
14
Sumber: BBC
Peringkat tiga dan juara bertahan Chelsea yang menang tipis 1-0 atas Southampton, Sabtu, secara matematis juga masih mungkin untuk bersaing dengan City sampai akhir musim. Dengan tersisa lebih dari 20 laga dan 60 poin yang diperebutkan, memang segalanya masih mungkin. Namun, membayangkan City kalah empat kali dalam periode sampai dengan Mei memang sulit sekali saat ini.
Bagi Guardiola, kemenangan demi kemenangan memang bertujuan akhir menjadi juara Liga Primer. Sangat penting untuk tetap menang dan terus memecahkan rekor demi rekor. Sebelum menang lawan pasukan Mauricio Pochettino, City juga telah memecahkan sejumlah rekor.
Setelah melewati Arsenal dengan 15 kemenangan beruntun, City juga memecahkan rekor dengan pencapaian 49 poin setelah 17 laga, sementara ”The Gunners” yang pada musim 2001-2002 dijuluki ”The Invicibles” hanya menangguk 39 poin pada tahapan ini. Sementara pasukan ”The Blues” Chelsea, yang fenomenal di bawah Mourinho pada 2004-05 dengan merebut 95 poin pada akhir musim, hanya mendapat 40 poin pada tahapan ini.
Jika The Citizens terus tampil konsisten, mereka akan mampu mencapai angka 100 alias ”The Century”.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.