Sepuluh Tersangka Kasus Narkoba Cair Diskotek MG Terus Diburu

Kompas/Ryan Rinady

Narkoba cair dalam kemasan botol air mineral yang ditemukan di Diskotek MG di Jakarta Barat, Minggu (17/12).

JAKARTA, KOMPAS — Hingga Senin (18/12) ini, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta dan BNN Pusat dijadwalkan terus menyelidiki kasus Diskotek MG. Mereka juga memburu pemilik dan pemroduksi narkoba cair dalam botol air mineral di diskotek tersebut.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta Yani Wahyu sebelumnya mengatakan, penyegelan sementara Diskotek MG langsung dilakukan setelah BNN menyelesaikan proses penyelidikan di sana. BNN menemukan di diskotek tersebut terdapat produksi narkoba cair sekaligus mengedarkannya langsung ke pengunjung khusus. Pengunjung khusus yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kartu anggota Diskotek MG.

Tindakan tegas ini langsung diambil karena secara de facto diskotek itu sudah jelas menjadi tempat pembuatan narkoba. Penyegelan sementara dan penutupan apabila sudah betul-betul terbukti merupakan penegakan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan.

Dalam Pasal 99 peraturan daerah itu disebutkan, tempat hiburan yang membiarkan peredaran narkoba akan dicabut tanda daftar usaha pariwisatanya. ”Ini bukan cuma peredaran, tapi sudah pembuatan,” kata Yani.

Sementara laporan tertulis dari kepolisian akan digunakan sebagai dasar untuk menutup diskotek di Jakarta Barat itu secara permanen.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Tinia Budiarti juga menyatakan tak akan memberi ampun kepada Diskotek MG dan segera menutupnya. Pihaknya juga akan lebih ketat memeriksa aktivitas diskotek dan tempat hiburan malam lainnya guna mencegah penyalahgunaan tempat hiburan malam untuk praktik narkoba, minuman keras, dan prostitusi.

Kompas/Rian Rinaldy

Petugas menemukan sebuah laboratorium narkoba di dalam Diskotek MG, Jakarta Barat, Minggu (17/12) dini hari.

”Kami juga akan mengkaji ulang laporan pengawasan selama ini sebagai bahan pertimbangan dan strategi pengawasan ke depan,” katanya.

Di tempat terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan akan memberikan tindakan tegas kepada pengelola tempat hiburan yang digunakan untuk pembuatan sabu cair itu. Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan BNN dan kepolisian untuk pemberian sanksi tegas.

”Kalau misalnya betul-betul terbukti, sah buktinya, tidak ada keraguan lagi, saya mengajak aparat hukum dan aparat kepolisian melihat apakah sanksinya ini bisa diperberat,” katanya seusai kunjungan di Masjid Jami dan Makam Al-Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, Keramat Luar Batang, Jakarta Utara.

Menurut Sandi, pelanggaran yang dilakukan tempat pembuatan narkoba jauh lebih berat dan berdampak lebih besar daripada pengedaran. Ia mengajak warga untuk lebih waspada terhadap tempat pembuatan ataupun peredaran narkoba. Sebab, personel Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri sangat terbatas. (ADY/WIN/IRE)

Ryan Rinaldy

Tim gabungan Badan Narkotika Nasional menemukan laboratorium narkotika dan obat-obatan berbahaya atau narkoba ketika menggerebek Diskotek MG di Jalan Tubagus Angke, Kelurahan Wijaya Kusuma, Jakarta Barat.