JAKARTA, KOMPAS — Gerakan Pemuda Ansor turut membantu tugas pengamanan gereja saat umat Nasrani merayakan Natal di sejumlah daerah di Indonesia. Ada 1,7 juta anggota Barisan Ansor Serbaguna atau Banser yang siap dikerahkan untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP-GP Ansor) Adung Abdul Rahman di Jakarta, Jumat (22/12), mengatakan, Ansor selalu terlibat dalam tugas pengamanan perayaan hari besar keagamaan, termasuk Natal dan Tahun Baru yang dirayakan umat Nasrani.
”Anggota Banser secara sukarela menjalankan tugas pengamanan itu bersama Polri dan TNI. Semua itu didasari semangat persaudaraan sebagai satu bangsa,” kata Adung.
Anggota Banser secara sukarela menjalankan tugas pengamanan itu bersama Polri dan TNI. Semua itu didasari semangat persaudaraan sebagai satu bangsa.
Menurut Adung, pihaknya siap menurunkan anggota Banser sesuai kebutuhan di suatu tempat. ”Jika diperlukan, di satu titik, kami bisa saja menurunkan 50-150 anggota Banser untuk membantu tugas pengamanan itu,” ujarnya.
Tahun ini, Polri mengerahkan hampir 250.000 personel gabungan untuk Operasi Lilin 2017 yang berlangsung dari 22 Desember 2017 sampai 2 Januari 2018. Hampir 70.000 personel di antaranya dari organisasi kemasyarakatan dan instansi pemerintah daerah. Personel tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yang berjumlah 155.000 personel.
Menurut Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, personel yang dikerahkan dalam Operasi Lilin tidak hanya bertugas mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru serta mengatur kelancaran arus mudik dan arus balik, tetapi juga untuk operasi kemanusiaan terkait bencana. Potensi bencana akhir tahun ini cukup besar akibat cuaca ekstrem.
Pada Natal dan Tahun Baru ini, Polri juga mengantisipasi gangguan terorisme dan intoleransi. Menurut Adung, ancaman serangan terorisme ke gereja-gereja pada akhir tahun ini tetap ada, tetapi kemungkinannya agak kecil.
”Ancaman serangan terorisme sepertinya bergeser ke tempat-tempat yang berhubungan dengan Amerika Serikat. Itu terkait pernyataan Presiden Donald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Pernyataan itu juga membangkitkan kemarahan kelompok radikal,” katanya.
Ancaman serangan terorisme sepertinya bergeser ke tempat-tempat yang berhubungan dengan Amerika Serikat. Itu terkait pernyataan PresidenDonald Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Persiapan Natal
Persiapan perayaan Natal juga sudah mulai terlihat di gereja-gereja. Di Gereja Katolik Salib Suci, Paroki Cilincing, Jakarta Utara, misalnya, panitia sudah memasang tenda di depan gereja dan hiasan Natal. Saat perayaan Natal, diperkirakan 1.000 sampai 1.500 umat memadati gereja itu.
Yang menjaga gereja kami tidak hanya dari Polri dan TNI, tetapi juga dari Banser.
Menurut Daniel Baka, petugas sekretariat Gereja Salib Suci, mereka selalu mengangkat budaya Nusantara pada setiap perayaan Natal. ”Tahun ini, kami mengangkat budaya Betawi. Maka, dekorasi gereja juga bernuansa Betawi. Pada perayaan misa Natal nanti, semua petugasnya akan mengenakan pakaian adat Betawi,” tuturnya.
Selama ini, kata Baka, perayaan Natal dan Tahun Baru di Gereja Salib Suci selalu berlangsung aman dan khidmat. Itu tak lepas dari penjagaan petugas keamanan. ”Yang menjaga gereja kami tidak hanya dari Polri dan TNI, tetapi juga dari Banser,” ujarnya.