JAKARTA, KOMPAS--Kehadiran Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) turut meramaikan misa pertama malam Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, pada Minggu (24/12). Perayaan Natal di Gereja Katedral Jakarta tersebut berjalan khidmat dan bersahaja.
Yudi Latief, Kepala UKP-PIP, bersama jajaran anggotanya datang sekitar pukul 16.45 menemui Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo dan Kepala Paroki Katedral Romo Hani Rudi Hartoko SJ.
Sebelum misa dimulai, Yudi bersama para jajarannya masuk ke dalam gereja dan memberi ucapan selamat kepada umat yang hadir di misa pertama natal itu. "Selamat Natal bapak dan ibu sekalian. Salam damai sejahtera untuk kita semua," kata Yudi. Ucapan selamat itu langsung disambut oleh tepuk tangan meriah oleh para hadirin yang ada di situ.
Saat memberi sambutan, Yudi menceritakan tentang bagaimana nilai-nilai pancasila ini sudah mulai pudar. Perbedaan dilihat bukan sebagai sebuah keindahan tetapi suatu hal yang memecah belah. Ia mengharapkan agar damai natal memberikan kesejukan dan menghijaukan rasa persatuan bangsa yang digoyahkan oleh isu-isu intoleransi.
Terkait hal itu, Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menceritakan bahwa tema natal kali ini adalah kebinekaan. Tema itu dipilih karena melihat kondisi masyarakat yang mulai terpecah belah dan merasa terancam karena adanya perbedaan.
Kami mengharapkan kita saling berbagi cinta kasih
"Dengan mengusung tema ini, kami mengharapkan kita saling berbagi cinta kasih," kata Ignasius. Ia berpesan, semangat perbedaan itu hendaknya menjadi suatu hal yang menguatkan dan bukannya memecah belah. Ia mengharapkan agar masyarakat mengarus utamakan perbedaan.
Gereja Katedral menyandingkan lambang Garuda Pancasila dan Pohon Natal di samping gereja. Hal itu sebagai bentuk keberagaman dan persatuan.
Perayaan itu dihadiri oleh sekitar 4.000 jemaat. Mereka khidmat dan khusyuk dalam ibadah Natal. Lagu-lagu pujian bergema dengan indah. Seusai perayaan mereka saling menyalami satu sama lain dan larut dalam kebahagiaan Natal. (DD16)