Taman Mini Siapkan Perayaan yang Layak Dikenang
JAKARTA, KOMPAS — Taman Mini Indonesia Indah merencanakan untuk membuat perayaan pergantian tahun yang layak dikenang oleh masyarakat.
Hingga Sabtu (30/12), persiapan acara untuk menyambut pesta pergantian tahun 2017 dan menyambut tahun 2018 hampir selesai. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu dari beberapa tempat di Jakarta yang ramai selama perayaan Tahun Baru.
Ketua Umum Panitia Pekan Desember Natal dan Tahun Baru serta Koordinator Unit Kerja Badan Pelaksana Pengelola (BPP) TMII Diono menyatakan, persiapan acara dilakukan dengan saksama. Tujuannya, agar pengunjung dapat memiliki kenangan akhir tahun yang indah.
Adapun perayaan pekan Desember pada tahun ini bertajuk ”Negeriku Satoe Indonesia Songsong Mentari 2018”. Acara memiliki agenda mulai dari 16 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018.
Persiapan TMII dalam merayakan pergantian tahun telah mencapai 90 persen. Panggung, personel, dan keamanan sudah siap semua. Acara perayaan pergantian tahun dirayakan di tiga zona TMII pada 31 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018.
”Persiapan TMII dalam merayakan pergantian tahun telah mencapai 90 persen. Panggung, personel, dan keamanan sudah siap semua,” kata Diono, di sela rapat koordinasi pengamanan internal TMII, di Jakarta, Sabtu (30/12). Format acara pergantian tahun telah dibahas sejak September lalu.
Acara perayaan pergantian tahun dirayakan di tiga zona TMII pada 31 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018. Zona satu atau zona depan berada di area Tugu Api Pancasila. Acara akan berisi musik tradisional seperti campur sari dan pertunjukan wayang kulit hingga pagi 1 Januari 2018.
Zona dua atau zona tengah berada di Plaza Arsipel. Fokus perayaan akan berada di zona tersebut. Acara penancapan 2.108 obor akan dilakukan di zona yang memiliki miniatur pulau Indonesia itu.
Selain itu, TMII juga akan menyediakan 6.815 kembang api yang akan dinyalakan tepat saat pergantian tahun.
Zona tengah juga memiliki acara bernama Nitra Mapping Show. Acara tersebut adalah pertunjukan teknologi yang memproyeksikan cahaya dan gambar dari kisah Nitra, tokoh wayang Hanoman yang menjadi maskot TMII.
”Acara dengan teknologi kekinian itu merupakan karya anak bangsa, yang berasal dari komunitas di Malang, Yogyakarta, dan Jakarta,” ujar Diono.
Proyeksi akan dipantulkan di gedung Istana Anak-anak Indonesia selama 23 Desember hingga 1 Januari.
Di sekeliling zona tengah terdapat anjungan dari 33 provinsi di Indonesia. Setiap anjungan memiliki panggung yang akan mementaskan tari dan lagu daerah berdasarkan ciri khas provinsi masing-masing.
Zona tiga atau zona belakang berada di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Di zona tersebut, terdapat panggung utama untuk pertunjukan musik dari Monata dan You Wish Band. Kembang api juga akan dinyalakan di area tersebut.
”Perayaan akan sangat cocok untuk berswafoto. Kami fokus pada keindahan panorama bagi masyarakat, sesuai dengan gaya hidup zaman sekarang,” ucap Diono.
Ia menyatakan, TMII pada tahun ini menargetkan jumlah pengunjung sejak 16 Desember hingga 2 Januari sebanyak 450.000 orang.
Perayaan akan sangat cocok untuk berswafoto. Kami fokus pada keindahan panorama bagi masyarakat, sesuai dengan gaya hidup zaman sekarang.
Diono meyakini, pada 31 Desember target TMII telah terlampaui. Hal tersebut karena jumlah pengunjung per 30 Desember telah mencapai 422.000 orang. Dengan demikian, rata-rata pengunjung yang datang saat ini berjumlah 28.133 orang per hari.
Sebagai perbandingan, jumlah pengunjung TMII tahun 2016 dalam jangka waktu yang sama adalah 419.000 orang atau sekitar 23.277 orang per hari. Sementara itu, jumlah pengunjung pada hari biasa berkisar 15.000-20.000 pengunjung dalam satu hari.
”Data tersebut menunjukkan bahwa TMII masih menjadi tempat favorit untuk merayakan Tahun Baru bagi warga Jabodetabek, bahkan dari luar kota,” kata Diono. Menurut dia, masyarakat masih menyukai wahana rekreasi berbasis budaya.
Direktur Umum TMII Bambang Parikesit menambahkan, cuaca diharapkan tidak menjadi salah satu tantangan dalam perayaan Tahun Baru kali ini. Pada 31 Desember 2016, jumlah pengunjung TMII hanya 61.000 orang akibat hujan. Jumlah baru naik menjadi 102.000 orang pada keesokan harinya.
Ia mengatakan, TMII berusaha mempertahankan warisan budaya Indonesia mengikuti perkembangan zaman. Dengan demikian, perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di TMII menyertakan hiburan berbasis teknologi, tetapi tetap mengandung unsur budaya.
TMII berusaha mempertahankan warisan budaya Indonesia mengikuti perkembangan zaman. Dengan demikian, perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di TMII menyertakan hiburan berbasis teknologi, tetapi tetap mengandung unsur budaya.
Salah satu pengunjung TMII asal Bogor, Ika (24), menyatakan, dirinya mengunjungi TMII pada masa akhir tahun karena tertarik dengan acara dan hiburan bernuansa budaya yang diadakan TMII. Kendati demikian, ia akan menghabiskan malam perayaan Tahun Baru bersama keluarganya di rumah.
Hal senada dikatakan Lamia Harsi (19). Perempuan asal Padang ini baru pertama kali datang ke TMII setelah menyelesaikan pendidikannya di sekolah menengah atas. Ia menikmati masa senggangnya di TMII. Akan tetapi, ia belum memutuskan akan menghabiskan malam Tahun Baru di mana bersama keluarganya.
Harga tiket TMII sejak 16 Desember hingga 30 Desember naik sebesar Rp 10.000 menjadi Rp 20.000 per orang. Untuk 31 Desember 2017 dan 1 Januari 2018, harga tiket menjadi Rp 30.000.
Harga tiket TMII sejak 16 Desember hingga 30 Desember naik sebesar Rp 10.000 menjadi Rp 20.000 per orang. Untuk 31 Desember 2017 dan 1 Januari 2018, harga tiket menjadi Rp 30.000.
Harga tiket akan kembali normal pada 2 Januari 2018. Khusus 31 Desember 2017, TMII akan dibuka selama 24 jam hingga 1 Januari 2018. Hal tersebut di luar kebiasaan, yakni TMII dibuka pukul 07.00 hingga 22.00.
Pengamanan
Adapun pengamanan Tahun Baru akan melibatkan 1.050 petugas keamanan. Mereka merupakan petugas keamanan gabungan dari internal TMII dan kepolisian. TMII juga menyediakan 5 mobil kebakaran dan 3 ambulans untuk ditempatkan di ketiga zona perayaan.
”Kami meminta bantuan Polres Jakarta Timur dan TNI. Selain itu, Polsek Metro Makasar, Polsek Cipayung, dan Polsek Ciracas juga akan ikut membantu,” ujar Diono.
Terkait parkir, TMII menyediakan 23 tempat parkir ukuran menengah hingga besar yang dapat menampung sekitar 3.000 mobil. Tempat parkir mobil mulai diutamakan karena penggunaan kendaraan beroda empat semakin meningkat dari tahun ke tahun. (DD13)