Bukti Kasih Sayang kepada Anak dan Cucu
Liburan Tahun Baru 2018 memberi kesempatan kepada para orangtua yang selama ini sibuk untuk memberikan perhatian lebih kepada anak dan cucu mereka.
Anak dan cucu diajak berlibur ke sejumlah tempat wisata untuk bersenang-senang sebelum kesibukan di tahun yang baru datang menghampiri.
Warga Jabodetabek memiliki beberapa pilihan tempat untuk berlibur di area Jakarta, seperti Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara, Monumen Nasional di Jakarta Pusat, Kebun Binatang Ragunan di Jakarta Selatan, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur.
Untuk TMII, pada hari pertama tahun 2018, yaitu Senin (1/1), jumlah pengunjung hingga pukul 15.00 WIB mencapai 77.608 orang. Sementara itu, jumlah kendaraan yang masuk adalah 4.838 mobil, 79 bus, dan 12.009 sepeda motor.
Di antara para pengunjung itu adalah Ina (62), warga asal Cibinong, Bogor. Saat ditemui, ia duduk termenung di atas sebuah tikar hitam. Ia ditemani suaminya, Hotib (60), dan anak laki-lakinya, Irwan (32).
Mereka sekeluarga hampir 10 tahun tidak tidak pernah lagi mengunjungi TMII dan ini merupakan yang pertama dalam satu dasawarsa karena anaknya ingin naik kereta gantung.
Kerudung hitamnya tampak kuyu seperti raut wajahnya. Ia terlihat kelelahan. Ina sekeluarga telah berada di TMII sejak pukul 11.00, sementara waktu menunjukkan pukul 15.00. Ina enggan beranjak dari lantai tempat ia duduk sambil menjulurkan kakinya.
Ia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala ketika ditanya mengapa tidak berjalan-jalan mengelilingi TMII. ”Saya sedang menunggu anak dan cucu,” ujarnya singkat.
Irwan menimpali, mereka sekeluarga hampir 10 tahun tidak pernah lagi mengunjungi TMII. Ini merupakan yang pertama dalam satu dasawarsa karena anaknya ingin naik kereta gantung.
”Tadinya saya ikut, tetapi karena antrean padat jadinya malah batal naik kereta gantung,” tutur Irwan. Ada tujuh anggota keluarga Irwan yang sedang berjalan-jalan di area TMII saat itu.
Ina, Hotib, dan Irwan tidak keberatan harus duduk lesehan menunggu di area taman samping Tugu Api Pancasila. Paving block yang keras tidak menghalanginya tetap sabar menanti anggota keluarga lain selesai bersenang-senang di TMII.
Memang kotor, kata Irwan, sambil memandang sampah yang berserakan di sekitar tempat ia, ayah, dan ibunya duduk. Sampah tersebut berasal dari pengunjung TMII lainnya.
”Memang kotor,” kata Irwan sambil memandang sampah yang berserakan di sekitar tempat ia, ayah, dan ibunya duduk. Sampah tersebut berasal dari pengunjung TMII lainnya yang juga menghabiskan waktu liburan tahun baru mereka di TMII.
Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi mereka. Kelelahan, kebosanan, dan ketidaknyamanan mereka tertutupi dengan ramainya suasana di TMII dan sejuknya angin yang berembus di situ.
Sama seperti Ina, Hotib, dan Irwan, Ari (40) juga sedang menunggu anggota keluarganya berkeliling TMII. Mengenakan topi, kaus, dan celana hitam, ia duduk di tangga area taman samping Tugu Api Pancasila sekitar pukul 15.15.
Ari bersama 12 anggota keluarganya tiba di TMII pada pukul 12.30. Tujuan liburan kali ini ditentukan anaknya yang penasaran akan berbagai museum dan rekreasi yang ada di TMII.
”Saya jarang ke sini. Tetapi, ini buat nyenengin anak,” ujar Ari. Liburan tahun baru di tempat ramai sebenarnya bukan menjadi tempat favoritnya. Apalagi, kondisi TMII saat itu sangat padat sehingga pengunjung harus berdesak-desakan mengantre menuju satu wahana tertentu.
Kendati demikian, Ari tidak keberatan menunggu. Ia cukup duduk merokok sambil memandangi kendaraan dan orang yang lewat di sekitarnya.
TMII adalah kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia yang menampilkan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia yang resmi beroperasi sejak 1975.
Ketua Umum Panitia Pekan Desember: Natal dan Tahun Baru serta Koordinator Unit Kerja Badan Pelaksana Pengelola (BPP) TMII Diono mengungkapkan, TMII masih menjadi tujuan wisata favorit masyarakat.
TMII adalah kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia yang menampilkan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia yang resmi beroperasi sejak 1975.
Antusiasme masyarakat untuk mengunjungi TMII masih tinggi. TMII menargetkan jumlah pengunjung sejak 16 Desember hingga 2 Januari sebanyak 450.000 orang.
Sementara itu, jumlah pengunjung per 31 Desember telah mencapai kisaran 554.000 orang. Dengan demikian, rata-rata pengunjung yang datang saat ini berjumlah 34.625 orang per hari.
Sebagai perbandingan, jumlah pengunjung TMII tahun 2016 dalam jangka waktu yang sama adalah 419.000 orang atau sekitar 23.277 orang per hari. Sementara itu, jumlah pengunjung pada hari normal berkisar 15.000-20.000 pengunjung dalam satu hari.
TMII masih menjadi tempat favorit untuk merayakan tahun baru bagi warga Jabodetabek, bahkan dari luar kota.
”Data tersebut menunjukkan, TMII masih menjadi tempat favorit untuk merayakan tahun baru bagi warga Jabodetabek, bahkan dari luar kota,” kata Diono.
Selain acara yang diselenggarakan pengelola TMII dalam merayakan Natal dan Tahun Baru 2018, beberapa anjungan-anjungan dari 33 provinsi lainnya juga menyelenggarakan acara sendiri. Misalnya, Anjungan Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, dan DKI Jakarta menggelar pertunjukan wayang kulit.
Diono mengungkapkan, TMII berusaha mengakomodasi kebutuhan keluarga untuk berbagi kebahagiaan bersama selama liburan. ”Ada kepuasan tersendiri ketika melihat sekeluarga piknik di area TMII sambil menikmati kebersamaan,” kata Diono.
TMII berusaha mempertahankan kelestarian budaya Indonesia, tetapi dengan tetap memperhatikan perubahan zaman, etika, dan keterjangkauan masyarakat.
Menurut dia, Istana Anak-anak Indonesia (IAAI) merupakan area yang menjadi primadona di TMII. Jumlah pengunjung di IAAI membeludak sehingga petugas kewalahan dalam mengatur orang yang akan masuk.
Untuk sarana transportasi, kata Diono, kereta Aeromovel dan kereta gantung juga masih menjadi favorit pengunjung. TMII berusaha mempertahankan kelestarian budaya Indonesia tetapi dengan tetap memperhatikan perubahan zaman, etika, dan keterjangkauan masyarakat.
Kasih sayang orangtua kepada anak dan cucu sebenarnya tidak perlu ditunjukkan pada masa liburan saja.
Akan tetapi, liburan Tahun Baru 2018 dapat menjadi salah satu momen bagi orangtua untuk memberikan kasih sayang dalam wujud nyata kepada anak dan cucu mereka dengan menghabiskan waktu bersama-sama. (DD13)