Kejutan Presiden untuk Hafsah, Bunga, dan Arin
Nurul Hafsah (17) dan dua temannya sama sekali tak menyangka perjalanan mereka ke Yogyakarta, Minggu (31/12), akan berakhir bak cerita dongeng.
Tiga pelajar SMA asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, itu bukan hanya bisa menikmati meriahnya pergantian tahun di Yogyakarta, melainkan juga bisa berfoto bersama Presiden Joko Widodo.
Tanpa disangka, ketiganya bahkan dipersilakan menginap di Istana Kepresidenan Yogyakarta. ’Kami sangat kaget kok bisa langsung disuruh menginap. Rasanya seperti mimpi saja.’
Tanpa disangka, ketiganya bahkan dipersilakan menginap di Istana Kepresidenan Yogyakarta. ”Kami sangat kaget kok bisa langsung disuruh menginap. Rasanya seperti mimpi saja,” kata Hafsah saat berbincang melalui telepon dengan Kompas, Senin (1/1) sore.
Hafsah dan dua temannya, Arinka Al Afarin yang biasa dipanggil Arin (18) dan Sheilanda Bunga (17), datang ke Yogyakarta untuk merayakan pergantian tahun.
Ketiganya berangkat dengan ongkos pas-pasan, yakni Rp 150.000 per orang. Uang itu antara lain dipakai untuk membayar ongkos bus pulang-pergi sebesar Rp 64.000.
Dengan uang yang sangat terbatas itu, Hafsah dan teman-temannya sejak awal tak berniat menginap di hotel. Saat sampai di Yogyakarta, mereka bahkan harus menumpang mandi di salah satu rumah sakit.
Hafsah menuturkan, setelah merayakan pergantian tahun pada Minggu malam, dia, Arin, dan Bunga berniat untuk jalan-jalan di Malioboro sampai pagi dan setelah itu langsung pulang ke Madiun.
Kami enggak punya rencana untuk nginep, mau jalan-jalan aja di Malioboro sampai pagi lalu balik Madiun.
”Kami enggak punya rencana untuk nginep, mau jalan-jalan aja di Malioboro sampai pagi lalu balik Madiun,” ujar Hafsah.
Namun, Tuhan ternyata punya rencana lain untuk ketiga pelajar tersebut. Saat menghabiskan waktu di kawasan wisata Malioboro pada Minggu malam, Hafsah dan dua temannya melihat kerumunan orang yang menyemut di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Ketika tahu bahwa orang-orang yang berkerumun itu tengah berupaya bisa berfoto bersama Presiden Joko Widodo, Hafsah dan teman-temannya langsung bergabung.
”Kami antre cukup lama dan desak-desakan dengan orang lain. Tapi, akhirnya saya, Arin, dan Bunga bisa kepilih untuk ikut masuk dan foto dengan Presiden,” tutur Hafsah.
Saat berfoto dengan Presiden, ketiganya sempat mengutarakan keinginan bisa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, yang juga merupakan almamater Presiden Joko Widodo.
Setelah itu, ketiganya dipersilakan menikmati hidangan yang disajikan di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Seusai makan, Hafsah dan teman-temannya ditanya-tanya oleh staf Istana Kepresidenan Yogyakarta dan dicatat nomor telepon selulernya.
Ketiganya dipersilakan menikmati hidangan yang disajikan di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Seusai makan, Hafsah dan teman-temannya ditanya-tanya oleh staf Istana Kepresidenan Yogyakarta dan dicatat nomor telepon selulernya.
”Setelah itu kami keluar (dari Istana Kepresidenan Yogyakarta) dan kembali ke Malioboro,” ujar Hafsah.
Saat berdesak-desakan dengan warga lain yang hendak merayakan Tahun Baru di Malioboro, mereka mendapat pesan dari staf Istana Kepresidenan Yogyakarta. Ketiganya diminta kembali masuk ke dalam istana.
”Awalnya kami enggak tahu kenapa disuruh kembali. Rasanya deg-degan sekali waktu itu,” ungkap Hafsah.
Ketiganya baru tahu bahwa mereka diminta menginap setelah berada di pos penjagaan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Setelah menunjukkan kartu identitas dan mengisi buku tamu di pos tersebut, Hafsah, Arin, dan Bunga dibawa ke Kamar 004 Wisma Negara yang malam itu menjadi tempat menginap mereka.
”Kamarnya bagus banget, ada makanan, AC (pendingin ruangan), dan air panas. Seperti kamar hotel VIP,” ujar Hafsah.
Hafsah menuturkan, menginap di Istana Kepresidenan Yogyakarta merupakan sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan. Apalagi, ketiganya berasal dari keluarga yang sederhana.
Hafsah menuturkan, menginap di Istana Kepresidenan Yogyakarta merupakan sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan. Apalagi, ketiganya berasal dari keluarga yang sederhana.
Ayah Arin, misalnya, bekerja sebagai pengemudi becak, ayah Bunga merupakan seorang montir, sementara ayah Hafsah bekerja sebagai penjual batu alam.
”Terima kasih Pak Jokowi sudah ngasih pengalaman yang berkesan banget di akhir tahun ini. Terima kasih sudah mengizinkan kami nginep di istana, sudah foto bareng, dan terima kasih sudah doain kami bisa masuk UGM juga,” ungkap Hafsah.
Kejutan
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menuturkan, instruksi agar Hafsah, Bunga, dan Arin dipersilakan menginap di Istana Kepresidenan Yogyakarta datang langsung dari Presiden Joko Widodo.
Menurut Bey, setelah mendapat laporan mengenai kisah tiga remaja perempuan asal Madiun itu, Presiden langsung memerintahkan para stafnya untuk meminta ketiganya menginap di Istana Kepresidenan Yogyakarta.
”Akhirnya, pada Senin, 1 Januari 2018, pukul 00.30, mereka bertiga kembali ke Gedung Agung setelah dihubungi melalui telepon,” ungkap Bey melalui keterangan tertulis.
Kejutan yang dialami Hafsah, Arin, dan Bunga bukan satu-satunya kejutan yang dibuat Presiden Joko Widodo menjelang pergantian tahun. Presiden berkali-kali mengejutkan masyarakat ’Kota Pelajar’ dan wisatawan yang tengah berlibur di kota itu.
Kejutan yang dialami Hafsah, Arin, dan Bunga bukan satu-satunya kejutan yang dibuat Presiden Joko Widodo menjelang pergantian tahun. Sejak tiba di Yogyakarta pada Sabtu (30/12), Presiden berkali-kali mengejutkan masyarakat ”Kota Pelajar” dan wisatawan yang tengah berlibur di kota itu.
Pada Sabtu malam dan Minggu pagi, misalnya, Presiden tiba-tiba saja memutuskan mengunjungi kawasan wisata Malioboro dengan berjalan kaki dari Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Kunjungan dadakan itu jelas membuat warga yang tengah berada di Malioboro langsung berebut bersalaman dan berfoto dengan Presiden.
Pada Minggu malam, saat masyarakat tumpah ruah di sekitar Istana Kepresidenan Yogyakarta untuk merayakan pergantian tahun, Presiden kembali membuat kejutan dengan keluar menuju gerbang depan istana.
Mereka yang beruntung itu lalu diberi kesempatan berfoto dengan Presiden dan menikmati hidangan yang disiapkan di istana.
Di sana, Presiden menyapa masyarakat dan mempersilakan sebagian dari mereka masuk ke Istana Kepresidenan Yogyakarta. Mereka yang beruntung itu lalu diberi kesempatan berfoto dengan Presiden dan menikmati hidangan yang disiapkan di istana.
Kejutan terakhir Presiden dibuat sekitar satu jam sebelum pergantian tahun 2017 ke tahun 2018. Saat itu, Presiden mendadak memutuskan berjalan kaki dari Istana Kepresidenan Yogyakarta untuk menuju kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang hanya berjarak beberapa ratus meter.
Keputusan itu tentu saja disambut antusias oleh ribuan warga yang telah memadati kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Aparat keamanan pun harus bekerja ekstrakeras untuk membuka jalan bagi Presiden dan rombongan.
Keputusan itu tentu saja disambut antusias oleh ribuan warga yang telah memadati kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Aparat keamanan pun harus bekerja ekstrakeras untuk membuka jalan bagi Presiden dan rombongan.
Di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Presiden menyempatkan diri menyapa dan bersalaman dengan warga yang tengah berbahagia menyambut Tahun Baru.
Sesudah beberapa menit, Presiden kembali ke dalam Istana Kepresidenan Yogyakarta. Tak lama kemudian, cahaya indah kembang api mulai menghiasi langit Yogyakarta, menandakan tahun yang baru telah tiba.