MEDAN, KOMPAS – Setelah mendeklarasikan diri diusung lima partai yang menguasai 50 persen kursi DPRD Sumut di Medan pada Minggu kemarin, pasangan bakal calon gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, dijadwalkan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Sumut, Senin (8/1).
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Gerindra Sumut Gus Irawan di Medan menyatakan, Gerindra bersama partai pengusung lainnya, yakni PKS, PAN, Golkar, dan Nasdem, sudah final akan mendaftarkan Edy-Rajekshah ke KPU Sumut.
Ketika ditanya soal peluang kemenangan, Edy Rahmayadi meyakini ia dapat memenangi Pemilihan Gubernur Sumut dengan perolehan suara hingga 70 persen. Menurut Edy, warga Sumut akan memilih dia karena ia mengenal permasalahan Sumut yang pembangunannya stagnan dalam beberapa tahun ini. ”Kami terus melakukan persiapan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas di 33 kabupaten dan kota di Sumut,” katanya.
Deklarasi pasangan ini di Lapangan Merdeka, Medan, dihadiri sejumlah petinggi partai di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Presiden PKS Sohibul Imam. PAN diwakili Sekjen PAN Eddy Suparno, sementara Nasdem diwakili Ali Umri. Prabowo menyatakan berjanji akan selalu datang ke Sumut untuk mendukung kampanye Edy-Rajekshah. Ribuan orang hadir dalam deklarasi itu.
Sejauh ini Pilkada Sumut bakal diikuti tiga pasangan calon. Selain Edy-Rajekshah, pasangan yang bakal maju adalah JR Saragih-Ance Selian yang diusung Partai Demokrat, PKB, dan PKPI yang telah diumumkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta kemarin. Pasangan JR-Ance didukung 20 persen kursi di DPRD Sumut, selain itu Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang telah diumumkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Sekretaris DPD PDI-P Sumut Soetarto menyatakan, setelah diumumkan di DPP PDI-P, mereka akan mendaftarkan pasangan Djarot-Sihar ke KPU Sumut, Rabu (10/1). ”Sekarang sudah ada kepastian tentang pasangan yang akan diusung PDI-P di Sumut. Djarot berpengalaman memimpin pemerintahan yang bersih. Sihar sendiri sukses sebagai pengusaha,” katanya.
Namun, Soetarto belum mau menyebutkan dengan partai mana PDI-P berkoalisi. ”Pasti nanti saat pendaftaran memenuhi syarat,” kata Soetarto. Sejauh ini partai yang belum masuk dalam koalisi adalah Hanura dengan 10 kursi dan PPP dengan 4 kursi. Sementara PDI-P menguasai 16 kursi di DPRD Sumut. Untuk bisa mengusung calon, dibutuhkan 20 kursi.
Pengamanan
Sementara itu, 14.794 petugas gabungan dikerahkan untuk mengamankan semua tahapan pemilihan gubernur Sumut serta pemilihan bupati dan wali kota di delapan kabupaten/kota. Petugas gabungan terdiri dari Polri, TNI, dan aparatur pemerintah daerah. Kapolda Sumut telah memimpin apel pengamanan pilkada pekan lalu yang juga dihadiri Pangdam I Bukit Barisan.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Rina Sari Ginting mengatakan, Sumut adalah salah satu daerah yang rawan konflik pilkada. Mereka mengantisipasi terutama kampanye hitam, politik uang, dan unjuk rasa. Selain itu kerawanan juga terjadi pada penetapan daftar pemilih tetap dan penghitungan suara. ”Setiap tahapan pilkada di Sumut, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten dan kota, akan terus kami kawal,” ujarnya.
Mustafa-Jajuli mendaftar ke KPU Lampung
Sementara itu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, Mustafa dan Ahmad Jajuli, mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Lampung, Senin (8/1). Pendaftaran pasangan calon tersebut diiringi sejumlah pendukung.
Pantauan Kompas di kantor KPU Daerah Lampung, para komisioner KPU Lampung masih melakukan verifikasi berkas pasangan Mustafa dan Ahmad Jajuli. Sementara itu, pendukung pasangan Mustafa-Jajuli menggelar orasi di depan kantor KPU Lampung.
Mustafa dan Ahmad Jajuli datang ke kantor KPU Lampung dengan menaiki gajah pukul 08.00 WIB. Menurut Mustafa, itu dilakukan karena gajah merupakan salah satu satwa yang menjadi simbol kekayaan Lampung. Itu sejalan dengan visi dan misi yang diusung pasangan itu.
Pasangan ini membentuk tim koalisi yang terdiri dari Partai Nasdem, PKS, dan Hanura. Tim pemenangan koalisi ini diketuai Ahmad Mufti Salim yang juga ketua DPW PKS Lampung. Adapun wakil ketua koalisi adalah Yosi Rizal dan Edwin Hanibal.
”Alhamdulillah kami diterima KPU. Saat ini sedang dilakukan pemberkasan,” kata Mustafa saat menggelar konferensi pers di kantor KPU Lampung.
Mustafa mengatakan, pihaknya optimistis bisa menang dalam pemilihan gubernur. Pada tahap awal, timnya telah melakukan sosialisasi ke 228 kecamatan di Lampung.
Ahmad Jajuli menuturkan, pihaknya ingin memberikan pendidikan demokrasi yang baik kepada masyarakat. Untuk itu, dia memilih mendaftar pada hari pertama ke kantor KPU Lampung.
”Kami meminta masyarakat dapat berpartisipasi secara maksimal untuk memilih calon pilihan mereka. Mudah-mudahan masyarakat bisa menikmati proses pilgub sebagai hadiah demokrasi,” kata Ahmad Jajuli.