Pembelajaran dan Penelitian Harus Memajukan Masyarakat
Oleh
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Regenerasi pemimpin struktural dalam fakultas berperan meningkatkan kontribusi perguruan tinggi bagi negara. Salah satu wujudnya ialah akses pembelajaran yang meluas dan hasil penelitian yang harus berdampak langsung untuk memajukan masyarakat.
Pesan itu mengemuka pada saat pelantikan empat dekan pada Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Fakultas Teknik, serta Fakultas Ilmu Keperawatan di Universitas Indonesia (UI) pada Senin (8/1) di Gedung Rektorat UI, Depok, Jawa Barat.
Keempat dekan ini akan menjabat selama periode kepengurusan 2018-2022. Selain itu, 12 wakil dekan dari Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat turut dilantik.
Pesan disampaikan Rektor UI Muhammad Anis. Menurut dia, pelantikan ini diharapkan dapat menjawab tantangan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
”Setiap pergantian harus ada usaha yang membuat suatu kondisi lebih baik lagi demi kemajuan Indonesia,” kata Anis saat upacara pelantikan di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Senin.
Setiap pergantian jabatan struktural di perguruan tinggi harus ada usaha yang membuat suatu kondisi lebih baik lagi demi kemajuan Indonesia.
Cita-cita tersebut tertuang dalam visi yang dibawa oleh Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Agus Setiawan dan Dekan Fakultas Teknik Hendri DS Budiono. Sejumlah target disiapkan untuk dicapai dalam periode kepengurusan mereka.
Agus merencanakan metode pembelajaran jarak jauh untuk perawat yang ingin meningkatkan kapasitasnya dengan studi S-2 dan S-3. ”Pelayanan kesehatan Indonesia membutuhkan perawat-perawat yang berkualitas sebagai profesi,” ujarnya.
Metode pembelajaran jarak jauh ini memungkinkan perawat yang berada di luar Jabodetabek memperoleh pendidikan lanjut atau hendak menjadi perawat spesialis.
”Perguruan tinggi yang memiliki jenjang S-2 dan S-3 ilmu keperawatan di Indonesia masih sedikit, terutama yang memberi spesialisasi bagi perawat,” ucap Agus.
Perguruan tinggi yang memiliki jenjang S-2 dan S-3 Ilmu Keperawatan di Indonesia masih sedikit, terutama yang memberi spesialisasi bagi perawat.
Fakultas Ilmu Keperawatan UI memiliki jenjang S-2 yang memberi ruang spesialisasi bagi perawat. Ada enam program, yaitu Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Keperawatan Komunitas, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Jiwa, dan Keperawatan Anak.
Agus menyadari, perawat yang memiliki spesifikasi keahlian tertentu dibutuhkan oleh tenaga kesehatan lainnya.
Infrastruktur untuk menerapkan metode ini, seperti laboratorium komputer dan laboratorium audiovisual, sudah siap. Saat ini, lanjut Agus, pihaknya sedang menyiapkan modul dan surat keputusan rektor.
Targetnya, metode ini dapat diterapkan pada September 2018 untuk studi S-3. ”Kalau yang S-2 semoga bisa tahun depan,” ucap Agus.
Menerapkan riset
Sementara itu, Hendri berencana menerapkan riset Fakultas Teknik sesuai dengan permintaan dan dapat diterapkan di masyarakat.
”Kami ingin melayani masyarakat, khususnya untuk mendekatkan teknologi kepada masyarakat,” ujarnya.
Salah satu teknologi yang akan didekatkan kepada masyarakat adalah bus listrik. Dalam kepengurusannya, Hendri ingin melanjutkan penelitian tersebut terutama agar dapat masuk ke dalam proses fabrikasi atau produksi dengan standar tertentu secara besar-besaran. Dia memprospek bus itu dapat menggantikan bus transjakarta.
Isu lainnya adalah sungai Citarum. ”Kami sedang menyiapkan kapal pengeruk sampah untuk Citarum. Bahkan, sudah ada penelitian dari dosen kami untuk menjernihkan air sungai. Semoga bisa dikembangkan untuk Citarum,” tuturnya.
Peneliti dapat membuat ’kerajaan’ risetnya sendiri dengan pantauan pihak fakultas agar hasil penelitiannya dapat dihilirisasi dan diterapkan dalam masyarakat.
Sebagai kontribusi untuk penelitian bangsa, Hendri berencana menghadirkan Laboratorium Professor X.
Dalam laboratorium ini, peneliti dapat membuat ”kerajaan” risetnya sendiri dengan pantauan pihak fakultas agar hasil penelitiannya dapat dihilirisasi dan diterapkan dalam masyarakat.
Asia Tenggara
Pelantikan dekan dan wakil dekan baru ini juga diharapkan mampu mendekatkan UI pada target-target yang mengacu dalam Rencana Strategis 2015-2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2015-2035.
Dalam kedua dokumen itu, ditargetkan keunggulan UI diakui di tingkat Asia Tenggara pada 2019-2020.
Salah satu indikator pencapaiannya, UI menempati posisi ke-50 dalam QS University Rankings skala Asia. ”Saya harap, dekan dan wakil dekan baru dapat membuat ranking UI semakin meningkat dan sesuai target,” ujar Anis.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikannya agar setara dengan Asia Tenggara, Agus menargetkan, program studi dalam fakultasnya dapat memperoleh sertifikasi dari ASEAN University Network-Quality Assurance. Dia juga tengah menyusun program pembelajaran dalam bahasa Inggris.
Sementara Hendri menyiapkan metode pembelajaran dengan aplikasi ponsel. Tujuannya, meningkatkan manajemen pendidikan agar lebih menyesuaikan zaman.(DD09)