Jalan-jalan ke Bangko-Bangko, Jangan Lupa Banyak Bertanya
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
"Tadi pikiranku balik aja, khawatir mobilku slip di jalan tanjakan, mana rodanya kecil lagi. Tapi kalau balik, aku ndak tahu pantai ini dong ya, hi hi," tutur Yanti, warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/1).
Saat itu Yanti duduk di atas berugak (bale-bale). sambil melayangkan pandangan ke perairan Pantai Bangko-Bangko, Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, sekitar 70 km Barat Laut Mataram, Ibu Kota Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya sekitar satu kilometer menjelang obyek wisata pantai itu, Yanti berusaha keras mengemudikan mobil Toyota Agya-nya di jalan tanah, terutama menaiki tanjakan pendek berbatu sepanjang dua meter.
Beberapa kali roda mobilnya berputar-putar di tempat di sela batu yang nongol dari dalam tanah. Ujung tanjakan tajam itu dibatasi kaki sebuah bukit."Menegangkan lah," katanya.
Suasana bathin Yanti yang tegang seakan terbayar setiba di Teluk yang berhadapan dengan Selat Lombok yang menghubungkan Pulau Lombok dan Bali. "Indahnya pantai ini, pasirnya putih, airnya bersih-jernih dengan degradasi warna biru kehijauan," tuturnya.
Pantai Bangko-Bangko adalah salah satu obyek wisata yang belum banyak dikenal seperti halnya obyek wisata Senggigi, Lombok Barat, atau Gili Terawangan, Lombok Utara yang umumnya menjadi tujuan wisatawan dalam dan luar negeri.
Terlebih lagi angkutan umum tidak ada yang mengambil rute Bangko-Bangko, sedang b
penginapan bagi wisatawan belum ada. Kata, Sabri, warga Dusun Bangko-Bangko, wisatawan lokal jarang melancong kesana, meski hari libur.
Malah lebih mendunia \'tetangga\'nya: Tanjung Kablet (artinya terpaksa) yang merupakan desert point - sebagai tujuan utama wisatawan minat khusus: para peselancar.
Namun pantai ini juga memiliki atraksi lain yang bisa dinikmati para pelancong seperti snorkle, menyelam atau berjemur di pantainya yang berpasir putih, membentang sepanjang sekitar 1 km. Tapak pantainya juga relatif lebar, malah berbaring maupun berjemur di atas pasir badan tidak tersentuh ombak yang bergulir ke pesisir.
Kesan wilayah Kecamatan Sekotong sudah terbangun sejak memasuki pertigaan Pekabuhan Lembar, Kecamatan Lembar. Jalan ke obyek wisata di kecamatan seluas 330,45 km persegi ini beraspal hotmix dari Mataram. Separuh perjalanan, mata disuguhkan oleh pantai uamg umumnya berpasir putih, dan gili (pulau kecil) yang seakan bertebaran di perairan Kecamatan berpenduduk 57.476 jiwa yang tersebar di 9 desa/91 dusun.
Bukit-bukit bebatuan yang umumnya miskin vegetasi, dan areal pertanian di kecamatan itu bertadah hujan, padahal hingga tahun 1970-an merupakan hutan kayu jati di Lombok. Letaknya dan dan bentang alamnya itu menjadikan wilayah ini terisolasi, bahkan menjadi tempat \'jin buang anak\'.
Belakangan sejalan dengan perkembangan pariwisata, wilayah ini jadi sasaran pemodal untuk membangun hotel dan \'menjual\' sumber daya alam pantai wilayah itu.
Karena kurang dikenal, wisatawan yang baru pertama jalan-jalan ke Pantai Bangko-Bangko, harus banyak bertanya. Misalnya, bertanya lebih jauh soal nama Bangko-Bangko, penduduk sekitar tidak tahu-menahu. "Ndak tahu, itu nama sejak dulu kala," kata Sabri tadi.
Menurut Ahmad JD, Pemerhati Budaya Lombok di Mataram, Teluk Bangko-Bangko adalah tempat para pelaut dari Nusantara, di antaranya dari Makassar, berlindung dari ganasnya gelombang Samudera Indonesia. Disitu pula mereka beristirahat, menambah perbekalan seperti kebutuhan air minum.
Nama bangko-bangko itu diambil dari bahasa Makassar: bangko (tunggal) atau bangko-bangko (jamak), juga dari kata bakau atau tanaman mangrove, ujar Ahmad.
Bangku adalah tempat duduk tanpa dilengkapi sandaran yang bisa ditempatkan di sarana umum. Sedang tanaman bakau tumbuh di air payau yang dapat melindungi areal sekitar dari gempuran ombak. Mungkin saja para pelaut saat itu singgah di sana, dan duduk mengasuh lalu memanfaatkan batu karang di pantai itu sebelum melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan yang dilewati dari pertigaan Pelabuhan Lembar pun tidak ada plang informasi maupun penunjuk arah ke Pantai Bangko-Bangko.