Alokasi Anggaran Asian Games 2018 Dirombak
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pemuda dan Olahraga kembali merombak anggaran agar sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu, pengurus cabang olahraga terus didesak untuk menandatangani nota kesepahaman bantuan dana pemerintah dengan batas waktu paling akhir Sabtu (13/1).
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Mulyana menjelaskan, alokasi anggaran untuk saat ini sebesar Rp 452,332 miliar untuk induk cabang olahraga dan Rp 130 miliar untuk pelatnas Asian Para Games. Ia menganggap, alokasi anggaran ini telah sesuai dengan arahan Jusuf Kalla.
”Total dana untuk Asian Games 2018 saat ini adalah Rp 735 miliar. Menurut arahan Pak Jusuf Kalla, bahwa 70 persen harus diperuntukkan bagi induk cabang olahraga dan pelatnas Asian Para Games,” ujar Mulyana dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Persiapan Asian Games XVIII 2018, di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Jumat (12/1).
”Jika dijumlah, anggaran untuk induk cabang olahraga dan pelatnas Asian Para Games totalnya mencapai Rp 582 miliar, artinya sudah lebih dari 70 persen dari Rp 735 miliar, sebesar Rp 514, 5 miliar,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kamis (11/1), Kemenpora masih bertahan mengalokasikan Rp 432,3 miliar atau sekitar 58,8 persen dari total anggaran untuk cabang. Sebesar Rp 130 miliar dipakai untuk pelatnas Asian Para Games. Sisa dana Rp 172,7 miliar dipakai untuk kebutuhan lain-lain, yaitu membayar pelatih asing, sewa lapangan, rapat koordinasi, tes kesehatan atlet, keperluan sekretariat, publikasi, sesi tukar pendapat dengan olimpian, serta bantuan untuk KONI.
Mulyana menganggap, total 70 persen tersebut juga sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2017 yang mengatur mengenai peningkatan prestasi olahraga nasional.
”Perlu diingat, dalam perpres itu, total anggaran yang diatur tidak hanya induk cabang olahraga, tetapi untuk pelatnas Asian Para Games juga,” katanya.
Mulyana menjelaskan, Kemenpora juga menyiapkan dana internal sebesar Rp 20 miliar untuk cabang olahraga yang berprioritas medali emas. Selain itu, ada Rp 50 miliar untuk kebutuhan kontingen. Dengan demikian, total anggaran sebesar Rp 805 miliar.
Tanda tangani kesepahaman
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, hingga Jumat (12/1) sudah ada 21 cabang olahraga yang menandatangani nota kesepahaman bantuan dana.
”Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Wakil Presiden. Setelah itu, kami akan melakukan pertemuan intensif lagi. Selain itu, alokasi dana harus diprioritaskan di nomor-nomor cabang unggulan,” tuturnya dalam pertemuan tersebut.
Terkait dengan cabang olahraga dan nomor unggulan, Imam menjelaskan, kepastian prioritas tersebut akan diumumkan pada bulan Juli. Sistem promosi dan degradasi atlet juga mungkin akan dilakukan pada bulan Juni.
Berdasarkan pemberitaan Kompas (29/12/2017), sejumlah cabang telah memenuhi panggilan Kemenpora untuk menerima hasil verifikasi proposal dan keputusan anggaran sementara.
Wushu, misalnya, mendapat Rp 9,2 miliar dari pengajuan Rp 37,4 miliar. Boling memperoleh Rp 7,2 miliar dari pengajuan Rp 26,8 miliar. Disiplin loncat indah mendapat Rp 4,6 miliar dari Rp 29,8 miliar.
Mulyana menyebutkan, batas akhir penandatanganan adalah Sabtu (13/1) dan harus ditandatangani oleh ketua umum atau sekjen cabang olahraga. ”Lewat dari itu, sudah tidak ada lagi pengajuan proposal, dan mereka tidak dapat dana. Setelah itu, fokus kita akan lanjut ke pelatnas,” ucapnya.
Selain itu, Imam Nahrawi mengatakan, pada Senin (15/1), menurut rencana, Kemenpora akan memberikan honor kepada para atlet Asian Games. Menurut dia, ini merupakan metode baru, yaitu honor atlet dibayarkan sebelum pelatnas. Pencairan biaya akomodasi dan biaya lain masih butuh beberapa hari tambahan.
Pada Senin (15/1), menurut rencana, Kemenpora akan memberikan honor kepada para atlet Asian Games.
Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia Ngatino mengatakan telah membaca nota kesepahaman tersebut dan mengajukan usulan. ”Dari yang saya baca, di dalam nota kesepahaman, honor atlet dan pelatih dibayar untuk 12 bulan. Saya menyarankan agar honor atlet dan pelatih tersebut dipotong menjadi 10 bulan karena perhelatan Asian Games tidak sampai setahun lagi,” ujarnya.
Ngatino menuturkan, dari hasil pemangkasan tersebut, dananya bisa didistribusikan ke cabang-cabang prioritas untuk menutupi kekurangan dana di Asian Games. Menanggapi usulan tersebut, Imam berencana untuk mempertimbangkannya.
Manajer tim angkat besi dari Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Alamsyah WIjaya mengatakan, PB PABBSI telah menyetujui nota tersebut. Namun, ia merasa dana untuk PB PABBSI masih kurang sekitar Rp 900 juta.
”Selain itu, dari total 20 atlet yang kami ajukan, hanya disetujui 11 atlet. Namun, meski dana kurang, kami tetap berjalan dan menargetkan satu medali emas dari cabang ini,” katanya.
Tingkatkan partisipasi
Ketua Komite Olimpiade Indonesia yang juga menjabat Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) Erick Thohir menjelaskan, tingkat partisipasi cabang olahraga dalam penyelenggaraan Asian Games masih kurang.
”Sebagian besar masih sangat terfokus pada pembinaan prestasi, dan itu tidak salah. Namun, suksesnya Asian Games ini tidak hanya dari sisi prestasi, tetapi juga sisi penyelenggaraan,” ujarnya.
Erick mengatakan, intensitas rapat antara manajer venue dan manajer kompetisi masih sangat kurang. Padahal, Erick mengimbau agar rapat manajer venue dan manajer kompetisi tiap cabang olahraga bisa dilakukan setiap minggu.
Selain itu, ia juga berharap cabang-cabang bisa menyelenggarakan uji coba kompetisi mulai 10 Februari.
Wakil Ketua KONI Pusat Suwarno menjelaskan, untuk menjalankan uji coba tersebut, arena pertandingan (venue) harus dipastikan selesai tepat waktu.
”Selain itu, Inasgoc juga diharapkan bisa menunjuk anggota dari setiap cabang yang fokus untuk menunjuk anggota dari tiap cabang olahraga yang bertugas untuk intens terhadap penyelenggaraan Asian Games, agar fokus tiap cabang tidak terpecah,” ujar Suwarno.
Ketua Chef de Mission Indonesia untuk Asian Games 2018 Komisaris Jenderal Syafruddin menjelaskan, saat ini persiapan hampir 90 persen selesai. Jika penyelesaian teknis selesai, semua cabang bisa segera melakukan pelatnas. (DD05)