Neil Armstrong, Edwin Aldrin, dan Michael Collins adalah veteran penerbangan ruang angkasa. Pengalaman di antariksa dan usia matang membuat mereka terpilih sebagai manusia pertama ke Bulan.
Armstrong lahir di Ohio, 5 Agustus 1930. Ia multi-talenta: S-2 teknik penerbangan dari Universitas California Selatan, pilot, perwira angkatan laut, dan astronot. Aldrin lahir di New Jersey, 20 Januari 1930. Ia insinyur mesin, pilot angkatan udara, astronot. Terakhir, Michael Collins, lahir di Roma, 31 Oktober 1930, pilot dan astronot.
Ada tiga hal yang menyatukan mereka: sama-sama pernah terbang bersama pesawat ulang alik Gemini, sama-sama dilahirkan tahun 1930, dan sama-sama pemberani. Mereka berangkat dengan risiko nyawanya.
Mungkin begitulah hakikat manusia dalam menjawab keingintahuan dan membuka peluang pengembangan peradaban. Kristoforus Columbus, abad XV, menjelajah lautan berbulan-bulan dan menemukan Benua Amerika. Atau Charles Lindbergh yang pada 1927 membuktikan manusia bisa terbang New York-Paris tanpa jeda melintasi Atlantik.
Setelah pengumuman itu, para astronot berlatih intensif di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), lembaga Pemerintah Amerika Serikat untuk program antariksa. Selain membiasakan diri dengan Apollo 11 dan Eagle yang menjadi modul pendaratan di Bulan, mereka juga melatih detail pekerjaan misi: memakai baju astronot dalam kondisi hampa udara, menancapkan bendera, mengumpulkan sampel, dan pendaratan di laut saat kembali ke Bumi.
Apollo adalah salah satu pencapaian terbesar program antariksa. Delapan tahun dari saat Presiden Amerika Serikat John F Kennedy (1961-1963) mencanangkan mimpinya, NASA berhasil mengirim roket berawak. Memakan biaya 25,4 miliar dollar AS, Neil Armstrong dan Edwin Aldrin kemudian menginjakkan kaki di Bulan, 20 Juli 1969.
Pendaratan di Bulan menjadi bukti bahwa manusia bisa meretas batas dengan ilmu pengetahuan dan teknologi meski tak selalu mudah mewujudkannya. Seperti kata Presiden Kennedy, ”Kami memilih ke Bulan bukan karena mudah, melainkan karena berat tantangannya.” (nes)