Aher Apresiasi Pemerintah Pusat, Angka Kemiskinan di Jabar Turun 1 Persen
Oleh
·2 menit baca
BANJAR, KOMPAS — Program-program pengentasan rakyat dari kemiskinan yang dilakukan pemerintah dinilai berhasil oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Per September 2017, angka kemiskinan di provinsi berpenduduk terbanyak ini menurun jadi 7,83 persen dari 8,71 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Ahmad Heryawan juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat sejak 10 tahun terakhir dalam mengentaskan rakyat dari kemiskinan di Jawa Barat.
”Ini penurunan terbesar sepanjang saya menjadi Gubernur Jabar,” kata Ahmad Heryawan dalam sambutan sebelum acara pembagian kartu Indonesia Pintar dan kartu Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Presiden Joko Widodo di Taman Kota Lapang Bhakti, Kota Banjar, Selasa (16/1). Hadir dalam acara ini, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih.
Menurut Ahmad Heryawan, pekerjaan mengentaskan rakyat dari kemiskinan di Jawa Barat masih belum tuntas sepenuhnya. Namun, dia mengapresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat dalam program pengentasan rakyat dari kemiskinan di Jabar.
”Tetapi, pekerjaan itu belum sepenuhnya tuntas. Oleh karena itu, pemprov dan pemda tidak berhenti mengerjakan dan mengapresiasi pekerjaan pemerintah pusat yang sudah dilaksanakan di Jabar sejak 2007,” kata Ahmad Heryawan yang mengapresiasi Program Keluarga Harapan.
Oleh karena itu, pemprov dan pemda tidak berhenti mengerjakan dan mengapresiasi pekerjaan pemerintah pusat yang sudah dilaksanakan di Jabar sejak 2007.
Tahun 2017, BPS juga menaikkan garis kemiskinan Jabar dari Rp 344.000 menjadi Rp 354.000. Namun, lanjut Ahmad Heryawan, indeks kedalaman kemiskinan P1 dan indeks keparahan kemiskinan P2 turun. Hal ini menunjukkan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Indeks P1 turun 0,057 poin, sedangkan indeks P2 turun 0,024 poin.
Presiden Joko Widodo memantau langsung pembagian kartu Indonesia Pintar untuk 1.771 siswa yang terdiri dari 653 siswa SD, 555 siswa SMP, 119 siswa SMA dan 297 siswa SMK, serta 147 peserta Kejar Paket A, B, dan C. Selain itu, terdapat pula 1.000 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan.