Singapura Jadikan Indonesia Prioritas Promosi Pariwisata
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Singapura menganggap Indonesia sebagai negara yang penting bagi dunia pariwisata karena hampir seperlima pengunjung yang masuk ke Singapura berasal dari Indonesia. Negara yang berada di ujung semenanjung Malaka ini memberikan berbagai pengalaman dengan jaminan produk yang berkualitas serta layanan berpesiar yang menarik minat masyarakat.
Area Director Indonesia International Group Singapore Tourism Board (GTB) Raymond Lim di Jakarta, Selasa (16/1), menyatakan, Indonesia merupakan negara yang penting bagi pariwisata Singapura karena jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung mencapai 2,8 juta pada 2016 atau hampir seperlima dari 16,4 juta total turis yang masuk ke negara ini.
Indonesia merupakan negara yang penting bagi pariwisata Singapura karena jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung mencapai 2,8 juta pada 2016 atau hampir seperlima dari 16,4 juta total turis yang masuk ke negara ini.
Raymond menjelaskan, saat ini Indonesia menjadi prioritas dalam promosi pariwisata bagi Singapura selain China karena negeri ”Tirai Bambu” ini juga menyumbang hampir 3 juta turis. Dalam rilis yang dikeluarkan oleh GTB, untuk tahun 2017, kunjungan wisatawan Indonesia hingga Oktober mencapai 2,39 juta orang, sedangkan wisatawan dari China mencapai 2,73 juta.
”Untuk 2017, kami belum merangkum hingga akhir tahun. Tapi kami pastikan turis asal Indonesia lebih banyak dari tahun lalu. Meskipun China lebih banyak, kami tetap memandang Indonesia penting selain China,” ujarnya.
Raymond mengatakan, wisatawan asal Indonesia biasanya datang untuk berbelanja dan mencoba kuliner di negara ini. Ia berujar, negara kecil ini tidak memiliki destinasi khusus layaknya negara luas seperti Indonesia yang terdapat banyak kota dan lokasi wisata khas.
Untuk menarik minat pengunjung, kata Raymond, Singapura menyediakan berbagai macam atraksi, mulai dari seni hingga olahraga. Ia menceritakan, pada 2017 Singapura mendatangkan Bayern Muenchen dan Inter Milan di pertengahan tahun. Tahun ini, katanya, Singapura akan mendatangkan Celine Dion.
Menurut Raymond, pariwisata Singapura memiliki tagline ”Passion meet possible”. Ia menjelaskan, orang-orang yang berwisata di negara ini bisa menemukan apa yang mereka cari, minat yang bisa dieksplorasi dan memberikan semangat positif kepada pengunjungnya.
”Banyak yang mengunjungi Singapura karena makanan dan belanjanya. Produk yang benar dan sesuai dengan kebutuhan warga Indonesia, untuk memenuhi minat mereka. Kami ingin mereka terinspisari dan ketika kembali ke Indonesia mereka bisa menyebarkan energi positif tersebut ke sekitarnya,” tuturnya saat dikunjungi di acara ekshibisi STB di The Westin Hotel, Jakarta Selatan.
Dalam acara ini, terdapat 32 perusahaan Singapura bidang pariwisata, mulai dari hotel, resort, tur, hingga perjalanan pesiar (cruise). Raymond menjelaskan, acara ini mengundang lebih dari 100 agen perjalanan. Nantinya, setiap agen akan bekerja sama dengan perusahaan mereka, mulai dari fasilitas, kemudahan, dan bonus yang ditawarkan jika mendatangkan sesuai dengan target yang dijanjikan.
Pesiar
Raymond menuturkan, wisata pesiar menjadi salah satu perhatian dari Singapura. ”Banyak kapal pesiar yang singgah di Singapura. Beberapa perusahaan pesiar juga ada di Singapura, dengan destinasi beberapa lokasi negara tetangga yang memiliki destinasi menarik, seperti Johor Baru, Phuket,” ujar Raymond.
Chintia Regita (25), Cruise Consultant, menyatakan, wisata pesiar dipandang menarik karena lebih simpel dan tidak melelahkan. Ia mengatakan, bagi wisatawan yang tidak ingin repot dan kelelahan dalam perjalanan darat, wisata pesiar bisa menjadi pilihan karena dalam waktu beberapa hari, peserta bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata pantai.
Chintia menjelaskan, salah satu perusahaan pesiar asal Italia yang memiliki perwakilan di Singapura, Costa Cruises, akan mendatangkan Costa Victoria, kapal dengan berat 102.000 ton dan berkapasitas 3.470 penumpang, ke Singapura. Kapal pesiar ini akan melakukan perjalanan di sekitar kawasan semenanjung Malaka hingga ke Kamboja, yang akan dimulai pada Oktober nanti.
”Untuk pemesanan, biasanya kami menggunakan agen perjalanan karena tidak semua orang Indonesia familiar dengan perjalanan pesiar,” ujarnya.
Senada dengan Chintia, Junihar (33) dari Agen Perjalanan Happy Holiday mengatakan, pelanggan yang berwisata ke Singapura cenderung menghubungi agen jika ingin berwisata pesiar. ”Kalau untuk wisata kunjungan biasa, orang-orang tidak perlu pakai travel agent. Mereka bisa mencari tiket pesawat, tempat menginap, dan transportasi umum di Singapuran, dan itu jelas lebih murah,” ujarnya. (DD12)