Di sela peninjauan museum yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bangunan museum sudah ada sejak abad ke-18. Ketika itu, bangunan menjadi gudang penyimpanan rempah-rempah Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda (VOC). ”Jadi, ini memang salah satu gedung yang punya catatan sejarah panjang,” katanya.
Anies menambahkan, tempat semacam Museum Bahari mesti diamankan dan Pemprov DKI bakal mengevaluasi bangunan-bangunan cagar budaya guna mengantisipasi kejadian serupa. Adapun bangunan Museum Bahari sudah diasuransikan.
Api berkobar sekitar pukul 08.50. Saksi mata sekaligus petugas kebersihan Museum Bahari, Rahmad (72), melihat kepulan asap dari jendela gudang di lantai dasar Gedung C.
Staf museum berupaya memadamkan api dengan alat pemadam api ringan, tetapi tidak sanggup. Mereka pun menyelamatkan diri dan melapor ke pemadam kebakaran. Adapun gudang itu berisi barang-barang bekas, seperti komputer dan spanduk yang berbahan plastik.
Api lantas merambat ke selatan dan merembet ke bangunan di sisi timurnya, yakni Gedung A yang merupakan ruang diorama legenda di lantai dua. Koleksi yang kemungkinan ludes terbakar adalah diorama legenda internasional.
Adapun ruang pajang Perang Laut Jawa di lantai dua Gedung C sudah runtuh. Ruang ini menyimpan koleksi sumbangan empat kedutaan besar negara sahabat, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Belanda.
Lima tahun lalu
Meskipun kepolisian belum memastikan, kebakaran diduga dipicu hubungan pendek arus listrik atau korsleting, Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Husnison Nizar mengatakan, instalasi listrik Museum Bahari memang sudah mesti diganti. Penggantian terakhir sekitar lima tahun lalu. Pihaknya mendapat anggaran sekitar Rp 800 juta tahun ini untuk penggantian instalasi listrik.
Pada sisi lain, alat penyiram otomatis (sprinkler) belum terpasang sama sekali di Museum Bahari, setidaknya selama dua tahun terakhir Husnison menjabat. Dua tahun lalu, pihaknya fokus pada renovasi museum mengingat dananya amat besar.
Anggaran sprinkler dan alarm kebakaran disetujui tahun ini, sekitar Rp 1 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata DKI Tinia Budiarti mengatakan, Museum Bahari direhab secepatnya sesuai persyaratan teknis perundangan. Dia memperkirakan, Jumat (19/1), museum bisa dibersihkan, dan Sabtu (20/1) museum dibuka kembali.
Arsitek gedung cagar budaya Tiu Atmoko, yang ikut memeriksa kondisi museum setelah kebakaran, memperkirakan, lebih dari 60 persen gedung rusak. (JOG/WIN/HLN/DD16)