AGATS, KOMPAS — Bantuan pembaca harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas gelombang kedua tiba di kota Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (19/1). Bantuan sebanyak 2,5 ton akan didistribusikan untuk anak-anak di kampung-kampung pedalaman di Asmat yang terserang campak dan gizi buruk.
Bantuan dari pembaca Kompas ini diangkut dengan pesawat dari maskapai Airfast. Bantuan gelombang kedua ini, antara lain, berupa mi instan, air mineral, obat-obatan, vitamin, dan biskuit khusus anak yang diangkut dua kali penerbangan.
Pemerintah Kabupaten Asmat menyediakan sebuah truk untuk mengangkut bantuan tersebut di Bandara Ewer. Dari Bandara Ewer, bantuan diangkut petugas dari Pemkab Asmat dengan perahu motor ke Agats yang berjarak tempuh sekitar 20 menit.
Bupati Asmat Elisa Kambu bersyukur dengan adanya bantuan pembaca harian Kompas melalui Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) sebanyak dua kali ini.
Sebelumnya, pembaca harian Kompas melalui DKK juga mengirimkan bantuan pada Rabu (17/1) sebanyak 200 kilogram bahan kebutuhan.
”Kompas” tak hanya membantu kami untuk memublikasikan masalah kesehatan campak dan gizi buruk di Asmat. Namun, ”Kompas” bersama para pembacanya juga turut terlibat untuk berbagi bantuan kepada masyarakat Asmat.
”Kompas tak hanya membantu kami untuk memublikasikan masalah kesehatan campak dan gizi buruk di Asmat. Namun, Kompas bersama para pembacanya juga turut terlibat untuk berbagi bantuan kepada masyarakat Asmat,” ujar Elisa.
Diketahui bahwa jumlah korban anak balita yang meninggal karena terserang campak dan gizi buruk selama empat bulan terakhir di delapan distrik mencapai 67 orang.
Direktur Rumah Sakit Agats Riechard Mirino mengatakan, jumlah anak balita yang masih menjalani perawatan karena campak dan gizi buruk mencapai 23 orang.
”Sebanyak 23 pasien anak balita yang dirawat di RS Agats meliputi 14 penderita gizi buruk dan 9 penderita campak,” papar Riechard.