MELBOURNE, SABTU — Petenis putri nomor satu dunia, Simona Halep, mempertahankan peluang menjuarai Grand Slam untuk pertama kali dengan lolos ke babak keempat Australia Terbuka. Halep dipaksa bermain 3 jam 45 menit oleh petenis AS peringkat ke-76 dunia, Lauren Davis, pada babak ketiga di Melbourne Park, Sabtu (20/1).
Pertandingan yang berlangsung di lapangan utama Melbourne Park, Rod Laver Arena, itu dimenangi Halep dengan skor 4-6, 6-4, 15-13. Jumlah 48 gim yang dimainkan sama dengan pertandingan Chanda Rubin ketika mengalahkan Arantxa Sanchez Vicario, 6-4, 2-6, 16-14, pada perempat final 1996. Keduanya menjadi pertandingan tunggal putri Australia Terbuka dengan jumlah gim terbanyak.
Sementara tunggal putri Australia Terbuka dengan durasi waktu terlama ada pada pertandingan Francesca Schiavone melawan Svetlana Kuznetsova pada babak keempat 2011. Schiavone memenangi pertandingan itu, 6-4, 1-6, 16-14, dalam waktu 4 jam 44 menit. Ini juga menjadi pertandingan tunggal putri terlama di arena Grand Slam.
Perjuangan Halep dan Davis dalam menjalani pertandingan hingga membuat mereka kesakitan mendapat pujian dari mantan petenis Chris Evert dan Tracy Austin. ”Perjuangan yang pantas dihargai dari Simona Halep dan Lauren Davis. Keduanya pantas memenangi pertandingan itu,” kata Evert, dikutip dari BBC.
Halep, yang menghadapi tiga ’match point’ Davis pada gim tersebut, akhirnya memenangi pertandingan untuk berhadapan dengan Naomi Osaka pada babak keempat.
Halep menjalani pertandingan tersebut dalam kondisi cedera engkel kiri yang dialami saat melawan Destanee Aiavaa (Australia) pada babak pertama. Dia pun meminum obat antiradang untuk mengurangi sakit sebelum menjalani pertandingan-pertandingan berikutnya.
Sementara Davis harus menahan sakit ketika kuku salah satu jari kaki kanannya mulai terlepas pada gim ke-22 set ketiga. Dia pun meminta medical time out untuk diobati.
Halep, yang menghadapi tiga match point Davis pada gim tersebut, akhirnya memenangi pertandingan untuk berhadapan dengan Naomi Osaka pada babak keempat.
”Saya tak pernah menghadapi pertandingan seperti ini. Tentu saja saya sangat senang ketika bisa memenanginya. Rasanya hampir mati menjalani pertandingan seperti tadi,” kata Halep.
Davis, yang tak pernah melewati babak ketiga Grand Slam, menilai, banyak poin positif yang bisa dia ambil dari pertandingan melelahkan tersebut. ”Saya bermain sangat baik dan banyak yang bisa saya pelajari dari pertandingan itu,” ujarnya.
Zverev gagal lagi
Pada tunggal putra, petenis muda terbaik, Alexander Zverev, belum cukup matang untuk menjuarai Grand Slam. Petenis berusia 20 tahun berperingkat keempat dunia itu tersingkir pada babak ketiga. Zverev kalah dari rekan seangkatannya asal Korea Selatan, Hyeon Chung, 7-5, 6-7 (3), 6-2, 3-6, 0-6, dalam laga berdurasi 3 jam 22 menit.
Dengan lima gelar juara pada 2017, dua di antaranya dari turnamen ATP Masters 1000, Zverev menjadi salah satu favorit juara Australia Terbuka 2018, di luar pemain-pemain senior, seperti Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic.
Namun, Zverev masih belum cukup matang untuk menjuarai Grand Slam. Dia tak bisa menjaga emosi ketika tertinggal dalam perolehan poin dari lawan. Hasil terbaiknya pada turnamen berlevel tertinggi itu adalah babak keempat Wimbledon 2017.
Hyeon, yang berusia 21 tahun, menjadi salah satu petenis muda terbaik pada 2017. Dia menjuarai turnamen Final ATP Next Gen, turnamen akhir musim yang diikuti delapan petenis terbaik berusia 21 tahun ke bawah.
Pada babak keempat, petenis berperingkat ke-58 dunia itu akan melawan pemenang antara Novak Djokovic dan Alberto Ramos Vinolas. ”Saya pernah melawan Novak beberapa tahun lalu. Sudah pasti, saya harus mengerahkan kemampuan terbaik,” kata Hyeon yang juga bermain dalam nomor ganda putra. (AP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.