Bagi seorang jurnalis, tentu kesempatan emas untuk dapat mengunjungi kantor-kantor media di negara lain. Tukar pikiran dan berdiskusi dengan sesama jurnalis dapat memperkaya pengetahuan tentang media. Kesempatan itu pun datang ketika Kompas mengunjungi Teheran, Iran.
Salah satu media yang dikunjungi adalah Hispan TV. Media ini merupakan media berbahasa Spanyol meski disiarkan dari Teheran. Laman Hispan TV pun berbahasa Spanyol sehingga sulit dipahami kontennya bagi mereka yang hanya mengerti bahasa Inggris.
Tujuan dari pendirian Hispan TV adalah untuk sarana pertukaran budaya antara warga Iran dan warga di Amerika Selatan yang berbahasa Spanyol. Ekspatriat berbahasa Spanyol yang bermukim di Iran juga diharapkan dapat lebih memahami Iran dengan mengonsumsi berita yang disajikan secara multimedia melalui Hispan TV.
Seperti halnya Kompas, Hispan TV juga punya desk media sosial. Mereka juga aktif menyiarkan berbagai berita. Mereka juga mengambil berita dari berbagai sumber, juga foto dan video.
Namun, Hispan TV sama sekali tidak memberitakan politik dalam negeri Iran. Tentang Iran, mereka hanya memberitakan soal budaya, kesenian, dan juga ekonomi.
Hispan TV sama sekali tidak memberitakan politik dalam negeri Iran.
Hispan TV bukan televisi swasta, melainkan media yang dibiayai pemerintah. ”Kami tidak memberitakan politik Iran,” kata Wahid, salah seorang editor desk media sosial.
Press TV, yang menyiarkan berita dalam bahasa Inggris, juga dibiayai pemerintah. Jadi, meskipun mereka mengudara 24 jam, Press TV tidak memberitakan politik dalam negeri Iran. Media itu lebih banyak memberitakan berita-berita internasional. Tidak heran apabila mereka mempunyai koresponden di Eropa Barat, Amerika, dan negara-negara Timur Tengah.
Wahid, Direktur Pemberitaan Press TV, mengatakan, jumlah koresponden mereka di luar negeri ada tujuh orang. ”Mereka kami tempatkan di daerah-daerah yang panas. Jadi berpindah-pindah,” katanya.
Apakah berita politik Iran tidak menarik dan para pemirsa tidak ingin mengetahuinya? ”Kami memilih tidak memberitakan,” katanya, sambil tertawa.
Karena dibiayai pemerintah, Press TV tidak menyiarkan iklan, kecuali iklan tentang diri mereka sendiri.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke kantor berita Mehr News Agency (MNA). Kantor berita ini milik swasta dan tidak terkait dengan pemerintah. MNA didirikan pada 22 Juni 2003, yang awalnya hanya berbahasa Inggris dan Persia.
Namun, dalam perkembangannya kini juga menyajikan berita dalam enam bahasa yakni Persia, Inggris, Arab, Turki, Urdu, dan Jerman. MNA pun mempunyai koresponden luar negeri di Eropa, Amerika Selatan hingga Asia Timur.
Dua belas bidang yang diliput MNA adalah, seni dan kebudayaan, kebudayaan dan literasi, keagamaan, dunia akademik, teknologi moderen, sosial, ekonomi, politik, internasional, olahraga, energi nuklir, dan foto.
Harian internasional, Tehran Times, yang telah berdiri lebih dari tiga dekade, berafiliasi dengan MNA.