JAKARTA, KOMPAS — Dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia memecahkan rekor baru. Pada penutupan perdagangan Selasa (23/1), indeks bertengger di posisi 6.635,33, meningkat 2,07 persen atau 134,81 poin. Sepanjang hari, pergerakan bursa berada di zona hijau.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan, Indonesia menjadi tujuan investasi finansial karena prospek Indonesia masih menjanjikan di tengah lambatnya pertumbuhan ekonomi sejumlah negara maju, terutama Amerika Serikat dan Inggris. ”Investor pun beralih ke negara-negara berkembang,” katanya saat dihubungi, Selasa (23/1).
Dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap paling berprospek. Apalagi, Moodys Rating, lembaga pemeringkatan global, menaikkan peringkat kemampuan bayar utang Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga dianggap tegas dalam menjaga stabilitas perekonomiannya. Menurut Bhima, laporan dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyatakan, sistem keuangan Indonesia stabil dan dapat terhindar dari isu krisis ekonomi 10 tahunan.
”Kebijakan dari Bank Indonesia terhadap mata uang virtual juga menunjukkan komitmen negara untuk mengawasi sistem keuangan secara ketat,” katanya.
Seiring kenaikan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Selasa juga menguat 1,1 persen di posisi Rp 13.327 per dollar AS. Bhima mengatakan, penguatan ini disebabkan oleh derasnya aliran dana asing yang masuk ke pasar finansial Indonesia.
Bhima memprediksi, IHSG akan memecahkan rekor lagi pada Rabu (24/1) karena sentimen positif terhadap perekonomian Indonesia. ”Kemungkinan ada di angka 6.700 poin,” ucapnya.
Penguatan juga terjadi pada indeks KOMPAS100 yang ditutup pada angka 1.412,47 poin. Angka ini menguat 2,53 persen atau 34,91 poin dari penutupan sehari sebelumnya.
Berdasarkan indeks KOMPAS100, PT Harum Energy Tbk atau HRUM menempati posisi pertama dari segi pertumbuhan saham tertinggi. Di posisi berikutnya ada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGAS dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI. (DD09)