RSUD Agats Membutuhkan Tambahan Perawat
Beberapa dari mereka diperbantukan guna merawat 45 pasien gizi buruk dan campak yang telah membaik, di aula Gereja GPI Agats. Adapun sejumlah perawat lain membantu perawatan 41 pasien gizi buruk dan campak di RSUD Agats.
Direktur RSUD Agats Riechard Mirino mengatakan, selama kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk, para perawat bekerja hampir seharian penuh. ”Hampir semua perawat terus-menerus berjaga di rumah sakit. Mereka yang bertugas sejak pagi hingga siang hari kerap terus berjaga hingga malam,” kata Riechard, yang menambahkan, para dokter setempat juga bekerja seharian.
Sebagian dokter dari beberapa instansi yang kini diperbantukan di Asmat masih berada di kampung-kampung guna mendatangi terduga pasien campak dan gizi buruk.
Senin sore WIT, sebanyak 27 terduga pasien gizi buruk dan campak dirujuk dari Distrik Fayit, Jetsy, dan Pulau Tiga. Mereka datang berperahu motor. Sejak September 2017 hingga Senin malam WIT, tercatat 69 anak balita Asmat meninggal akibat campak dan gizi buruk.
Usulkan relokasi
Di Palembang, Presiden Joko Widodo mengusulkan agar warga di pedalaman Asmat segera direlokasi ke kota terdekat. Hal ini ditujukan untuk mengurangi risiko warga terkena campak dan gizi buruk. Solusi ini akan segera disampaikan kepada pemerintah daerah sehingga dapat terwujud.
Hal itu disampaikan Presiden saat berkunjung ke Palembang, Senin. Presiden menambahkan, KLB penyakit di Asmat terjadi setiap tahun. ”Ini selalu ada, saya tidak tutup-tutupi. Yang paling penting, mencari jalan keluar, agar saudara kita tidak terkena penyakit,” kata Presiden.
Lokasi terjadinya KLB penyakit itu sulit dijangkau. ”Lokasinya sangat jauh dari kota,” katanya. Presiden mencontohkan, untuk ke Agats harus melewati rawa-rawa dengan waktu tempuh 3 jam. ”Biaya (transportasi)-nya pun tidak murah, mencapai Rp 4 juta,” kata Presiden.
Di Jakarta, Kementerian Kesehatan akan memperkuat RSUD Agats untuk mengatasi krisis kesehatan. Untuk itu, tim kesehatan yang sebagian adalah dokter dikirim secara bergantian hingga tiga bulan ke depan.
Pembina Wilayah Provinsi Papua di Kemenkes Usman Sumantri mengatakan, sudah ada pembagian tugas dengan TNI. Kemenkes bertanggung jawab memperkuat pelayanan di rumah sakit, sedangkan TNI bertugas atas pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan beberapa tempat di distrik setempat.
”Tim kesehatan dari Kemenkes yang sedang di sana selesai bertugas 24 Januari dan akan diganti tim kedua yang minimal delapan orang, di antaranya dokter spesialis,” kata Usman.
Filantropis Indonesia yang juga Ketua Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir, datang ke kantor Redaksi Kompas, Senin, dan menyerahkan bantuan Rp 3 miliar untuk kelancaran pelayanan kesehatan di Asmat.
Chairman Mayapada Group itu didampingi Komisaris Bank Mayapada Hendra Mulyono. Keduanya diterima Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo dan Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) Rusdi Amral.
Menurut Tahir, bantuan tersebut berasal dari Tahir Foundation, dan itu wujud tanggung jawabnya sebagai warga negara, wujud ibadah, dan sesama manusia yang peduli.