JAKARTA, KOMPAS – Pebulutangkis putra Sony Dwi Kuncoro masih tangguh. Ia melaju ke babak perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2018.
Sony Dwi Kuncoro memenangi tiga dari total empat laga dengan dua set langsung. Ia menang atas Tommy Sugiarto 21—14, 21—10, menaklukkan NG Ka Long Angus 21—19, 21—19, dan mengalahkan Vega Vio Nirwanda 21—18, 21—9. Hanya pada laga kontra Chico Aura Dwi Wardoyo ia membutuhkan tiga set, 21—11, 17—21, 21—18.
Sebanyak dua lawan terakhir yang dihadapi Sony pun menduduki peringkat dunia yang lebih tinggi darinya. Adapun Sony ada di peringkat ke-94, sedangkan NG Ka Long Angus ke-9, dan Tommy ke-29. Di babak perempat final, Jumat (26/1) ia akan berhadapan dengan pebulutangkis Korea Selatan Son Wan Ho yang menduduki peringkat ke-5.
Atlet tunggal putra Indonesia lain yang melaju ke perempat final adalah Anthony Sinisuka Ginting. Ia menyusul Sony setelah menang atas pebulutangkis Thailand Kantaphon Wangcharoen 21—11, 21—14.
Anthony mengatakan, telah mempelajari kekuatan dan kelemahan Wangcharoen. Oleh karena itu, ia bermain menekan sejak babak pertama. “Saya juga berusaha unggul dengan netting dan permainan menyerang,” ujarnya.
Di perempat final, ia akan bertemu dengan atlet China peraih emas tunggal putra Olimpiade Rio de Janeiro 2016 Chen Long. Pertemuan keduanya merupakan ulangan babak pertama Malaysia Masters 2018. Saat itu, Anthony menaklukkan Chen Long 21—17, 21—15.
Pada nomor ganda campuran, tiga pasangan Indonesia juga melaju ke babak perempat final. Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan menghadapi pasangan Malaysia Zhang Nan/Liu Xuan Xuan. Tontowi/Liliyana menang di atas kertas atas Zhang Nan/Liu Xuan Xuan. Mereka menduduki peringkat ke-3 sedangkan lawannya berada di peringkat ke-100.
Sementara dua pasangan Indonesia lain akan saling berhadapan. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang berada di peringkat ke-273 akan berhadapan dengan Yantony Edy Saputra/Marsella Gischa Islami yang menduduki peringkat ke-55.
Tunggal putri tumbang
Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia yang tersisa di babak kedua tumbang. Fitriani kalah dari Ratchanok Intanon (Thailand) dengan skor 17-21, 16-21.
Laga itu menambah catatan kekalahan Fitriani dari Juara Dunia 2013 tersebut. Sebelumnya, ia kalah dari Intanon di Japan Open Super Series 2017 dan Malaysia Masters 2018.
“Pukulan lawan sudah matang, saya harus latihan lebih keras lagi. Harapan saya tadi saya bisa mengeluarkan kemampuan saya, alhamdulillah semua udah keluar, cuma masih ada error nya,” kata Fitriani. Ia menambahkan, kemampuan bertahannya masih perlu ditingkatkan. Begitu juga soal kecepatan dan fokus permainan.
Asisten Pelatih Tunggal Putri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Herli Djaenudin mengakui, Fitriani masih kerap melakukan kesalahan hingga membuat bola mati. Pukulannya pun tidak variatif.
“Fitri posturnya kecil, tetapi kakinya kuat dan lincah. Kami harap ke depan stroke-nya lebih komplit,” jelas Herli.
Daihatsu Indonesia Masters 2018 berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 23—28 Januari. Adapun turnamen terdiri dari lima nomor, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Total hadiah 350 ribu Dollar AS diperebutkan 200 pemain dari 15 negara. (DD01)