JAKARTA, KOMPAS — Pendataan jumlah becak dan pemetaan lokasinya di DKI Jakarta ditargetkan selesai pekan depan untuk segera diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selain becak di lingkungan, direncanakan juga adanya becak wisata.
Rasdulah, juru bicara Serikat Becak Jakarta atau Sebaja, mengatakan, saat ini Sebaja masih mendata sekaligus membuat peta pangkalan-pangkalan becak yang saat ini ada di Jakarta. Selama pendataan pekan ini sudah terdata 1.300 becak di 11 pangkalan di Jakarta Utara.
Becak-becak yang sudah terdata itu berada di Kecamatan Priuk, Tugu, dan Kecamatan Tugu. ”Di Jakarta Utara masih dilakukan pendataan di Kalibaru, Cilincing, dan Angke, tapi belum diketahui jumlahnya,” katanya di Jakarta, Minggu (28/1). Pendataan di luar Jakarta Utara dilakukan di Jakarta Barat. Di wilayah itu, becak diketahui ada di dua daerah, yaitu di Jelambar dan Pekojan. Pendataan becak itu meliputi mendata becak dan identitas penarik becak serta pengambilan foto penarik dan becaknya.
Menurut Rasdulah, pendataan itu diperkirakan selesai pada pekan depan dan segera akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri masih menanti pendataan tersebut untuk menyusun aturan.
Para penarik becak berharap setelah data dan peta diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, peraturan diharapkan terbit secepatnya. ”Kami berharap segera terbit aturannya dan bisa segera kita nikmati hasilnya. Soalnya nanti selain untuk pasar-pasar, permukiman, dan sekolah, juga akan ada becak wisata,” kata Rasdulah.
Becak wisata ini diusulkan untuk dioperasikan di kawasan wisata, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan Museum Nasional. Namun, becak yang beroperasi di kawasan wisata merupakan modifikasi yang dioperasikan dengan tenaga listrik tetapi tetap digenjot. Saat ini, kata Rasdulah, becak listrik ini masih dalam perancangan di Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Rasdulah mengatakan, hingga sekarang belum ada informasi adanya becak dari luar daerah yang masuk Jakarta setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melontarkan rencana akan melegalkan kembali becak sebagai angkutan lingkungan.
”Kami juga tidak mau ada tambahan becak lagi. Soalnya sekarang saja sudah sulit cari orang yang mau naik becak,” katanya.
Pada pekan lalu, Anies belum memastikan kapan peraturan mengenai becak ini akan diterbitkan. Ia menyatakan saat ini seluruh aturan di lapangan masih berjalan seperti sebelumnya sehingga para lurah dan camat tak perlu bingung.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada Minggu mengatakan, selama beberapa waktu terakhir sudah ada laporan mengenai adanya upaya mobilisasi becak ke Jakarta. ”Laporannya dari daerah-daerah di pantura. Tapi, kami di sini tegas saja bahwa kami sebagai pemangku kebijakan, kami pastikan mereka akan tegas dipulangkan,” katanya.
Sandiaga mengatakan, ada rencana para penarik becak akan diberikan pelatihan One Kecamatan One Center Entrepreneurship (Oke Oce). Tujuannya agar para penarik becak dapat beralih profesi ke usaha lain. Salah satu pelatihan untuk para penarik becak ini dengan komunitas sepeda. (IRE)