Liga Inggris mengukir rekor baru transfer pemain pada musim dingin atau Januari. Total 450 juta pounds atau Rp 8,5 triliun transaksi untuk pemain baru dibukukan di Liga Inggris hingga penutupan jendela transfer, Kamis (1/2) dini hari WIB. Nilai transfer itu melonjak lebih dua kali lipat dari periode yang sama musim lalu, yaitu 210 juta pounds atau Rp 4 triliun.
Hiruk-pikuk transfer pemain musim ini terutama terjadi pada hari terakhir, Rabu (31/1). Sepanjang Rabu kemarin, dalam sehari, tercatat jumlah transaksi mencapai 135 juta pounds. Lonjakan signifikan transaksi pemain itu tidak terlepas dari transfer pemain top, seperti Pierre-Emerick Aubameyang (Borussia Dortmund ke Arsenal), Lucas Moura (Paris Saint-Germain ke Tottenham Hotspur), dan Olivier Giroud (Arsenal ke Chelsea).
Nilai total transaksi sebesar Rp 8,5 triliun yang dibukukan sepanjang jendela transfer Januari bahkan jauh melampaui rekor sebelumnya, yaitu pada 2011. Saat itu, Liga Inggris mencatatkan rekor transfer musim dingin senilai total 225 juta pounds atau Rp 4,2 triliun yang ditandai dengan kepindahan Fernando Torres dari Liverpool ke Chelsea. Saat itu, Torres dibeli ”The Blues” 50 juta pounds atau Rp 946 miliar.
Transfer Januari ini memang dimanfaatkan hampir semua klub Liga Inggris untuk menambah amunisinya agar tampil lebih kompetitif di paruh tersisa musim ini dan mencapai target mereka pada akhir musim.
Arsenal, misalnya, mendatangkan Aubameyang seharga 56 juta pounds atau Rp 1,05 triliun dan Henrik Mkhitaryan pada Januari ini untuk mengejar target finis keempat di Liga Inggris dan juara Liga Europa.
Adapun Manchester City mendatangkan bek tengah Aymeric Laporte dari Athletic Bilbao senilai 57 juta pounds atau Rp 1,07 triliun untuk memperkuat lini belakangnya demi mengejar target quadruple atau empat trofi sekaligus di musim ini.
Liverpool pun tidak kalah menggeliat. Mereka juga telah mendatangkan bek tengah, Virgil van Dijk, seharga 75 juta pounds atau Rp 1,4 triliun dari Southampton.
Van Dijk mengukir rekor sebagai bek termahal sepanjang sejarah dan pemain paling mahal di tranfser musim dingin ini. Baik Liverpool, City, maupun Arsenal juga kompak mengukir rekor baru transaksi termahal di klub masing-masing dengan kehadiran pemain-pemain baru itu.
Ini merupakan fenomena baru. Biasanya, rekor pemain termahal diukir pada transfer musim panas atau Agustus-September lalu.
”Klub-klub Liga Inggris memanfaatkan peluang untuk menyegarkan skuad mereka pada bulan Januari sebelum menjalani fase yang menentukan di musim ini,” ungkap Dan Jones, analis ekonomi sepak bola dari Deloitte.
Sengitnya persaingan di Liga Inggris musim ini, terutama dalam perebutan peringkat kedua hingga keempat dan pertarungan di zona degradasi, memicu melonjaknya transaksi itu.
Selain City, klub-klub lain, seperti Liverpool, MU, dan Spurs, juga memperkuat timnya guna menjaga peluang meraih trofi Liga Champions. Para pemain mahal mereka yang baru, seperti Van Dijk, Sanchez, dan Moura, kebetulan dapat bermain alias tidak terkena cup tied di Liga Champions.
Paling glamor
Kebetulan, musim ini, lima klub Liga Inggris, yaitu City, Chelsea, MU, Liverpool, dan Tottenham Hotspur, kompak lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Tingginya geliat klub-klub itu membuat Liga Inggris mencatatkan diri sebagai liga dengan transaksi pemain paling tinggi di antara liga-liga top Eropa lainnya pada musim dingin ini.
Liga Spanyol menempati peringkat kedua dengan total transaksi 250 juta pounds atau Rp 4,7 triliun. Adapun Liga Jerman di peringkat ketiga dengan nilai 60 juta pounds atau Rp 1,1 triliun.
Tingginya jurang perbedaan nilai transaksi di ketiga liga itu menunjukkan Liga Inggris masih menjadi kompetisi paling glamor sejagat saat ini. (BBC)