Fenomena gerhana bulan total yang disebut juga ”bulan super darah biru” terjadi di Indonesia serta negara lain pada Rabu (31/1) sore hingga malam hari. Seperti diturunkan dalam berita di halaman 1 harian Kompas berjudul ”Masyarakat Antusias Melihat Gerhana”, antusiasime untuk menyaksikan peristiwa angkasa itu juga merata di seluruh wilayah yang dilalui jalur gerhana.
Beberapa titik menyiapkan lokasi pengamatan gerhana bulan total, lengkap dengan peralatan seperti teleskop dan kamera untuk mengabadikan fenomena tersebut. Tidak ketinggalan suguhan kepada pengunjung yang memadati lokasi pengamatan, seperti permainan ataupun presentasi ilmiah mengenai makna di balik peristiwa gerhana bulan.
Sayangnya, tidak semua bisa menikmati gerhana ini sebab di beberapa daerah Bulan tidak terlihat karena tertutup mendung. Di beberapa daerah, seperti Bandung, malah tidak bisa sama sekali melihat fenomena tersebut karena hujan deras turun, begitu pula di Yogyakarta.
Di linimasa, kemeriahan juga terjadi terkait gerhana bulan total. Warganet tidak menunggu lama untuk mengunggah foto jepretan kamera mereka untuk dilihat rekan-rekannya. Tagar resmi yang dipergunakan bersama-sama oleh pengguna dari seluruh dunia seperti #SuperBlueBloodMoon, #Supermoon, #BloodMoon, #BlueMoon dengan aktivitas yang ramai sejak Rabu pagi, memuncak pada sore, dan terus bertahan hingga Kamis (1/2) siang.
Selama dua hari, ada sekitar 1,1 juta cuitan menggunakan tagar #SuperBlueBloodMoon seperti diamati melalui layanan Keyhole. Analisis lokasi melalui layanan Trendsmap juga menunjukkan puncak aktivitas media sosial selama gerhana bulan ikut melonjak di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Beberapa akun tidak ketinggalan mengadakan siaran langsung detik-detik terjadinya gerhana bulan total. Langkah tersebut menjadi obat kecewa bagi warga yang urung melihat gerhana karena hujan.
Keriuhan juga terjadi di Indonesia. Para warganet juga berbagi foto-foto mereka atas gerhana bulan total. Termasuk anjuran untuk mengadakan shalat gerhana bagi umat Muslim.
Apabila terlewat fenomena pada Rabu malam, semoga diberi umur panjang untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan yang berbarengan dengan fenomena bulan biru dan bulan super. Berdasarkan perhitungan, fenomena bulan super darah biru di Indonesia berikutnya akan bisa disaksikan pada 31 Januari 2037.