Kedatangan pebalap MotoGP dari tim Suzuki Ecstar, Andrea Iannone, ke Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/2), tentu saja disambut gembira oleh ribuan pemakai motor Suzuki maupun pencinta MotoGP di seputar Jabotabek.
Sayangnya, kelelahan dan pengaturan acara yang kurang baik membuat mood pebalap asal Italia itu turun sehingga pebalap cukup senior di pentas MotoGP itu kerap ogah-ogahan menjawab pertanyaan yang diajukan pembawa acara.
”Sama seperti Alex!” ungkap Iannone beberapa kali dengan raut wajah yang tampak sekali bosan dan ingin segera pergi dari kegiatan tanya jawab itu.
Hal itu berbeda sekali dengan rekan setimnya, Alex Rins, yang tampak tetap bersemangat meski harus menjalani beberapa agenda dan turun naik dari tempat istirahat mereka ke tempat berkumpulnya awak media dan para bloger di pit 19.
Di kalangan pebalap MotoGP, Andrea Iannone cukup dikenal sebagai pebalap yang tidak mudah ”diatur”.
Pebalap kelahiran 9 Agustus 1989 di Vasto, Italia, itu juga cukup sering bersitegang dengan pebalap-pebalap MotoGP lainnya, baik di dalam maupun di luar sirkuit. Akan tetapi, ketika mood-nya bagus, Iannone adalah pebalap yang menyenangkan dan ramah.
Indikasi awal ekspresi Iannone memang terlihat sejak awal menghadiri acara Jambora Nasional Motor Suzuki di Sirkuit Sentul itu.
Ia mengeluh ketika naik mobil dari hotel ke Sentul dengan kondisi lalu lintas yang agak macet. Namun, Iannone pula yang menghidupkan parade para pengendara motor Suzuki di Sirkuit Sentul dengan melakukan aksi burn-out yang kemudian diikuti rekan setimnya, Alex Rins.
Iannone pun tidak cukup sabar menunggu di sirkuit. Dia memilih berjalan duluan bersama Rins di saat banyak pengendara Suzuki lainnya belum siap untuk jalan. Namun, di sirkuit itu, Iannone dan Rins kemudian memimpin barisan para pengendara motor Suzuki itu dengan riang. Kedua pebalap tim Suzuki Ecstar itu pun mengakhiri parade dengan melakukan burn-out di depan wartawan.
Tanya jawab yang dilakukan setelah parade itu, sekitar pukul 11.00, menjadi awal menurunnya mood Iannone. Tanya jawab yang dibatasi hanya untuk menanyai kegiatan Jambore Nasional Suzuki itu kerap membuat dahi Iannone berkerut, mungkin karena pertanyaan yang diajukan bukan tentang dirinya dan MotoGP pada musim 2018.
Alhasil, tanya jawab itu pun ditutup hanya dengan lima pertanyaan, dengan sebagian besar wartawan terdiam tidak bertanya karena lebih tertarik untuk menanyakan performa motor kedua pebalap Suzuki itu di MotoGP 2018.
Dalam jadwal yang disusun panitia, wawancara dengan wartawan dijadwalkan pukul 14.00 setelah acara pemberian tips oleh kedua pebalap MotoGP itu kepada komunitas pengguna motor Suzuki.
Akan tetapi, setelah makan siang pun, mood Iannone tidak kembali membaik, bahkan lebih buruk lagi setelah mendengar pertanyaan yang diajukan lebih ke sekitar awal-awal kariernya sebagai pebalap motor.
Sangat wajar bagi seorang Iannone untuk kecewa. Karena untuk pebalap sesenior dia, pertanyaan mengenai awal karier itu bisa dicari jawabannya di berbagai situs dan tidak perlu lagi dijawab langsung oleh Iannone.
”Yang penting jangan lupa mengerem,” itulah tips yang diberikan Iannone.
Meski jadwal wawancara dengan wartawan kemudian dipercepat karena pebalap Italia itu juga protes mengenai tidak sekalian saja tanya jawabnya, mood Iannone hanya sedikit membaik.
Dia cukup bersemangat ketika menjawab pertanyaan terkait dengan MotoGP, hasil uji coba di Sepang, dan bagaimana menghadapi uji coba di Sirkuit Buriram, mulai 16 Februari. Selebihnya, jawaban Iannone kembali ogah-ogahan.
”Bete”-nya Iannone bisa menjadi pelajaran penting untuk para penyelenggara ajang serupa. Bagi pebalap senior sekelas Iannone, pertanyaan yang ”berkelas” akan sangat disukai karena bisa dia jadikan saluran untuk menunjukkan bagaimana kedalaman pengetahuan, pengalaman, sekaligus kinerjanya selama ini.
Sebagai pebalap, Iannone juga butuh saluran untuk ”menjual dirinya”, apalagi di tengah serbuan para pebalap muda di MotoGP. Ketika saluran itu tidak dia peroleh, wajarlah jika Iannone agak kecewa meski dirinya hanya mengungkapkannya dengan kalimat penutup. ”Saya tahu banyak sekali yang kalian ingin tanyakan. Tetapi, hendaknya juga kalian tahu, kami juga capek,” ucapnya.