BOGOR, KOMPAS — Evakuasi perkiraan korban longsor di daerah Riung Gunung, Cisarua, akan dilanjutkan besok, Selasa (6/2). Diduga, masih ada tiga korban yang tertimbun longsor. Selain itu, jalan raya Puncak kembali dibuka esok hari.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Sumardi menerangkan, hingga Senin (5/2), BPBD belum menemukan jasad korban di daerah Riung Gunung. ”Evakuasi kami lakukan hingga pukul 18.00. Kemungkinan akan dilanjut esok pagi,” katanya di Riung Gunung, Jawa Barat, Senin (5/2).
Sumardi mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, masih ada tiga korban tertimbun longsor. Ketiga korban tersebut merupakan pengendara motor.
”Saksi yang memberikan keterangan merupakan sopir angkot yang melintas di daerah tersebut. Ia mengaku mendengar jeritan minta tolong pada Senin (5/2) pagi, sekitar pukul 09.00,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk membersihkan tumpukan tanah merah yang menutup akses jalan diperlukan waktu sekitar 3 jam. Sejumlah mobil pemadam kebakaran serta dua kendaraan berat disiapkan untuk membersihkan tumpukan tanah merah tersebut.
Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Andi M Dicky menjelaskan, daerah di sekitar Masjid Atta’awun, Cisarua, juga menjadi salah satu titik longsor di daerah Puncak. ”Korban ada lima orang, satu orang meninggal, sisanya luka-luka. Saat ini korban telah dibawa ke RS Cimacan,” katanya saat dihubungi.
Korban longsor merupakan satu keluarga penjaga warung di sekitar Masjid Atta’awun. Lilis (40) ditemukan meninggal, Eneng (3) dan Fajril (3) luka ringan, Fitria (38) patah tulang betis, serta Suhendar (30) luka robek di pipi.
Kemudian, Dicky menjelaskan, bencana tanah longsor juga terjadi di daerah Cijeruk, Jawa Barat. Lokasinya di seputar rel kereta Kilometer 75, dekat Stasiun Maseng.
”Delapan orang mengalami luka ringan dan lima orang dalam tahap pencarian,” katanya.
Longsor di Cijeruk ini juga mengakibatkan terputusnya jalur KA jurusan Sukabumi-Bogor. Dicky menerangkan, sejumlah rumah tertimbun longsor dan evakuasi masih terkendala lokasi yang sulit dan butuh alat berat.
Dari data Polres Bogor, longsor di jalur kereta api jurusan Sukabumi-Bogor Km 13.800, Cijeruk, tersebut mengakibatkan jalur kereta api tergantung dan longsoran tanah menimpa tiga rumah warga milik, Anggi, Asep Tajudin, dan Jana alias Dori.
Tercatat lima warga korban longsor belum ditemukan, yakni Nani (30), Maulana Yusuf (17), Aurel (2), Aldi (9), dan Adit (11). Aurel, Aldi, ataupun Adit diketahui merupakan anak dari warga bernama Asep.
Rencana pembukaan jalur
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama mengatakan, untuk jalur Puncak kemungkinan akan dibuka besok siang. ”Kalau malam ini, jalur yang dibuka hanya sampai Gunung Mas, selebihnya belum dapat dilewati kendaraan,” katanya.
Hasby menjelaskan, untuk saat ini sejumlah wilayah yang terkena longsor di kawasan Puncak masih mengalami mati listrik. ”Ini menjadi hambatan untuk penerangan kami di lokasi ketika malam hari. Kami juga mendirikan pos jaga di kawasan Riung Gunung,” tuturnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hujan deras yang berkepanjangan di daerah Puncak menyebabkan longsor pada Senin (5/2).
”Ada empat titik longsor, yaitu di daerah Riung Gunung, Widuri, Masjid Atta’awun, dan Grand Hill,” katanya saat dihubungi.
Sutopo menerangkan, hujan yang berlangsung dari Minggu (4/2) tercatat 152 milimeter per hari. Menurut dia, curah hujan ini terbilang tinggi sehingga juga mengakibatkan debit air di Sungai Ciliwung meningkat. (DD05)