logo Kompas.id
UtamaMenjadi Gus Dur, Menjadi...
Iklan

Menjadi Gus Dur, Menjadi Indonesia

Oleh
Haris Firdaus
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aXAh3V_tU13Qs7cakwk7cAt3IDQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F10%2FABDURRAHMAN-WAHID-02-05.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Almarhum Presiden Indonesia ke-4 almarhum Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur, tertawa bersama saudaranya, Salahuddin Wahid dalam sebuah kegiatan politik di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (31/8/2004). Masyarakat diharapkan bisa belajar meneladani Gus Dur atas konsistensinya menghargai  keberagaman masyarakat Indonesia serta sikapnya yang memperjuangkan kelompok minoritas dan mereka yang terpinggirkan.

SLEMAN, KOMPAS - Semua elemen bangsa diharapkan bisa belajar dari perjuangan Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid, yang konsisten memperjuangkan penghargaan terhadap keberagaman masyarakat Indonesia. Semasa hidupnya, Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur juga selalu konsisten untuk memperjuangkan kelompok minoritas dan mereka yang terpinggirkan.

"Pluralisme itu adalah keniscayaan sehingga kita harus saling menghargai. Itulah pikiran yang banyak diperjuangkan Gus Dur," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mohammad Mahfud MD, saat menyampaikan orasi dalam acara Ziarah Budaya Sewindu Haul Gus Dur dengan tema "Menjadi Gus Dur, Menjadi Indonesia", Senin (5/2) malam, di Auditorium Universitas Sanata Dharma, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000