BOGOR, KOMPAS — Ketinggian air di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (5/2) pukul 18.00, telah turun dibandingkan dengan pagi. Saat ini ketinggian air di Bendung Katulampa mencapai 100 sentimeter atau Siaga III. Sementara pada pagi hari ketinggian air di Bendung Katulampa mencapai 240 sentimeter atau Siaga I.
Tingginya debit air di Sungai Ciliwung ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, naiknya debit Sungai Ciliwung menyebabkan banjir di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Jakarta.
Level Siaga I dengan ketinggian muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mencapai 220 sentimeter pada pukul 08.30 WIB. Pada pukul 09.00 WIB, ketinggian air naik menjadi 230 sentimeter, kemudian pada pukul 09.05 WIB menjadi 240 sentimeter. Debit sungai tersebut akan tiba di Pintu Air Manggarai Jakarta sekitar pukul 17.30.
Menurut prediksi BNPB sekitar 9 jam sejak status Siaga I di Bendung Katulampa, debit banjir akan sampai di Pintu Air Manggarai, Jakarta. Sejumlah wilayah di Jakarta, seperti Pejaten Timur hingga Rawajati, sudah terendam banjir.
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sungai dan dapat mengevakuasi barang-barang rumah tangga ke tempat yang aman, khususnya bagi permukiman di bantaran Sungai Ciliwung. Diprediksi banjir tidak akan besar dan meluas karena hujan tidak merata.
Menurut Sutopo, sungai-sungai lain di wilayah Jakarta masih level normal atau aman, seperti Kali Krukut, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Karet, dan Kali Pesanggrahan, sehingga banjir diperkirakan hanya terjadi di permukiman di bantaran sungai. (DD16)