JAKARTA,KOMPAS — Dari hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta bersama Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, kecelakaan di Jalan Perimeter Selatan terowongan KA Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (5/2) sekitar pukul 17.00 diakibatkan curah hujan tinggi. Mereka belum dapat memastikan adanya kesalahan konstruksi.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Besar Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan selama enam jam.
”Meskipun sebelumnya ada keretakan pada dinding beton, untuk sementara penyebab utama kecelakaan karena curah hujan yang tinggi,” kata Akhmad di Jalan Perimeter Selatan, Tangerang, Selasa (6/2).
Selain dari hasil olah TKP, kepolisian telah memanggil enam orang sebagai saksi, yaitu warga sekitar, pengendara yang ada pada saat kejadian, PT Waskita Karya sebagai pengembang, PT Kereta Api Indonesia, dan PT Angkasa Pura.
Akhmad mengatakan, rel di atas terowongan dapat digunakan kembali, tetapi kecepatan laju kereta api perlu dikurangi. Adapun dinding yang roboh akan diperbaiki dan diperkuat oleh PT Waskita Karya untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Hingga pukul 22.15, evakuasi dan pembersihan jalur masih dilakukan dengan menggunakan empat eskavator, dua kendaraan pemecah beton, dan satu mobil crane. Keempat eskavator terlihat menggali tanah yang longsor. Sementara itu, kendaraan pemecah beton menghancurkan puing-puing yang tertimbun agar mudah diangkut dengan menggunakan mobil crane.
Mobil Honda Brio A 1567 AS milik Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24) dapat diangkat pada pukul 21.00. Di dalam mobil tersebut terdapat labtop dan beberapa barang milik korban.
Evakuasi tersebut terkendala beton yang melintang sekitar 30 meter dengan tinggi 10 meter yang terikat dalam satu ikatan besi beton. ”Beton tersebut tidak dapat diangkat bersama-sama sehingga harus dicacah dan diangkat satu per satu,” kata Akhmad.
Untuk sementara, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Perimeter Utara. Akhmad berharap evakuasi dapat segera selesai sehingga jalur Perimeter Selatan dapat dilalui kembali.
Korban
Kecelakaan tersebut mengakibatkan pengendara mobil Honda Brio A 1567 AS, Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24) meninggal dunia. Dari rilis yang disampaikan Manajemen PT GMF AeroAsia Tbk (tempat Dianti bekerja), Dianti meninggal karena mengalami patah tulang besar di paha, traumatic leher, dan nafas serta detak jantung yang tidak stabil.
Dianti baru dapat dievakuasi Pukul 03.00 dan dibawa ke RSUD Tangerang, selanjutnya dirujuk ke RS Mayapada. Ia meninggal Pukul 06.47. Jenazah disemayamkan di Serang, Banten.
Sementara itu, korban lainnya, Mukhmainna Syamsuddin (24) dapat diselamatkan. Ia dievakuasi pada Pukul 07.00 dan dirawat di Rumah Sakit Siloam Lippo Village Karawaci, Tangerang.
Syamsuddin Ismail (55), ayah Mukhmainna mengatakan, korban hanya keram di pinggang karena selama 14 jam duduk di dalam mobil dengan posisi miring. “Saya sudah ketemu dokter saraf. Dari hasil x-ray dan rontgen mulai kepala sampai tulang punggung, Mukhmainna tidak perlu dioperasi,” kata Syamsuddin di Rumah Sakit Siloam Lippo Village Karawaci.
Ia menjelaskan, Mukhmainna sudah dapat berkomunikasi. Bahkan, Mukhmainna sempat menelepon ibunya yang sakit di rumah untuk memastikan kondisinya yang selamat.
Head Division of Business Development Rumah Sakit Siloam Lippo Village Alexander Mutak mengatakan, kondisi Mukhmainna stabil dan masih dirawat di unit gawat darurat.
“Ia masih dalam perawatan secara intensif dan berangsur pulih,” kata Alexander. Mukhmainna juga masih dapat mengenali keluarganya. (DD08)