Mimpi Buruk Chelsea Berlanjut
WATFORD, SELASA — Mimpi buruk yang menghantui Chelsea belum berakhir. Seusai kalah telak dari Bournemouth 3-0 pekan lalu, ”The Blues” kini dilumat Watford 4-1 di Stadion Vicarage Road, Selasa (6/2). Nasib Manajer Antonio Conte pun berada di ujung tanduk.
Wajah Conte tertunduk lesu di pinggir lapangan pada saat para pemain Watford merayakan gol kemenangan. Manajer asal Italia itu sadar bahwa posisinya terancam.
”Saya sudah melakukan segalanya. Jika hal itu dirasa cukup, semua akan baik-baik saja, kecuali klub berkehendak berbeda,” kata Conte, seusai laga.
Wajah Conte tertunduk lesu di pinggir lapangan di saat para pemain Watford merayakan gol kemenangan.
Conte tersentak dengan apa yang terjadi dalam 7 menit menjelang laga berakhir. Watford memberondong tiga gol sekaligus ke gawang Thibaut Courtois. Barisan pertahanan Chelsea seolah tak berdaya membendung gelombang serangan tuan rumah. Sebagian besar suporter The Blues terdiam tak percaya.
Daryl Janmaat mengawali teror gol Watford. Lewat kerja sama apik dengan Roberto Pereyra, Janmaat menempatkan bola ke sudut kiri gawang Chelsea pada menit ke-84. Empat menit berselang, giliran Gerard Deulofeu yang menggandakan keunggulan. Pada menit ke-90+1, Pereyra menutup pesta gol Watford melalui tendangan kaki kanan.
Meskipun lebih sedikit menguasai bola, Watford lebih efektif dalam melancarkan serangan. Penguasaan bola Chelsea mencapai 55 persen, tetapi hanya membuat tujuh kali tembakan dan tiga di antaranya ke gawang. Adapun Watford melesakkan 21 kali tembakan dan delapan di antaranya mengarah ke gawang Chelsea.
Melawan Watford yang mendiami papan tengah klasemen, Chelsea memang tampak terengah-engah dari awal.
Para pemain juara Liga Inggris musim lalu ini seperti kehilangan kepercayaan diri. Mereka terlihat bermain di bawah tekanan. Conte bahkan menyebutkan, pemain Chelsea bertanding dengan rasa takut.
Sejak awal laga saya tidak melihat pemain memiliki rasa percaya diri. Kami memulai dengan rasa takut dan lebih buruk lagi situasi itu bisa saya rasakan di luar lapangan.
”Memang benar, semua orang harus bertanggung jawab (terhadap kekalahan ini), saya dan para pemain. Namun, sejak awal laga saya tidak melihat pemain memiliki rasa percaya diri. Kami memulai dengan rasa takut dan lebih buruk lagi situasi itu bisa saya rasakan di luar lapangan,” ujar Conte, seperti dilansir The Guardian.
Deulofeu jadi bintang
Watford bermain tanpa beban ketika Chelsea berada di bawah tekanan untuk menang menyusul hasil buruk pekan lalu. Alhasil, pemain The Blues justru lebih kerap berbuat kesalahan. Chelsea makin kerepotan saat bermain dengan 10 orang setelah Tiemoue Bakayoko diganjar kartu merah oleh wasit Craig Pawson pada menit ke-30.
Adalah pemain debutan yang dipinjam dari Barcelona, Gerard Deulofeu, yang menjadi inspirator kemenangan Watford. Kecepatan dan determinasi penyerang asal Spanyol ini kerap memperdaya bek Chelsea.
Aksi Deulofeu pula yang terjatuh dihadang Courtois membuat Watford mendapat hadiah penalti dan dieksekusi dengan baik oleh Troy Deeney pada menit ke-42. Chelsea sempat menyamakan kedudukan ketika tendangan keras Eden Hazard dari luar kotak penalti bersarang di ujung kanan gawang Watford pada menit ke-82.
Alih-alih membuat Chelsea bangkit, gol Hazard itu justru menjadi momentum bagi Watford untuk lebih agresif menekan Chelsea dan berakhir bagi kemenangan tuan rumah.
”Kami selalu bekerja setiap hari, tapi pertandingan ini tdak dapat dilupakan. Saya sangat bangga dengan permainan tim kami,” ucap Javi Gracia, Manajer Watford, kepada Sky Sports.
Kekalahan atas Watford tersebut membuat posisi Chelsea di peringkat ketiga tergusur Liverpool yang sehari sebelumnya ditahan imbang Tottenham Hotspur.
Kekalahan atas Watford tersebut membuat posisi Chelsea di peringkat ketiga tergusur Liverpool yang sehari sebelumnya ditahan imbang Tottenham Hotspur. Jika pekan depan belum bangkit, Chelsea yang kini mengantongi 50 poin pun berpotensi terdepak dari empat besar karena hanya selisih satu poin dari Tottenham.
Conte mengaku berbuat kesalahan ketika menentukan sebelas pemain utama. Dia terpaksa menerjunkan Pedro sebagai ujung tombak akibat Alvaro Morata masih dibelit cedera. Pedro akhirnya digantikan Olivier Giroud pada menit ke-64. Di lini tengah, Conte memilih memainkan Bakayoko serta membangkucadangkan Daniel Drinkwater.
Namun, Conte menyadari tak dapat berbuat banyak dengan komposisi pemain yang ada karena sarannya kepada manajemen klub terkait strategi perekrutan pemain pada Januari ini kerap diabaikan. Padahal, Chelsea menapaki jalan terjal pada musim kompetisi tahun ini.
Conte menyadari tak dapat berbuat banyak dengan komposisi pemain yang ada karena sarannya kepada manajemen klub terkait strategi perekutan pemain pada Januari ini kerap diabaikan.
Selain masih berjibaku menembus empat besar di Liga Primer, Chelsea juga menghadapi ancaman di Liga Champions karena akan bertanding melawan Barcelona pada fase 16 besar. Adapun di Piala Liga Inggris, The Blues baru saja tersingkir di babak semifinal seusai ditekuk Arsenal. (AFP/Reuters)