Dinding Itu Memupus Hidup Putri
Ina dan Putri harus berjuang lebih dari 9 jam dalam mobil yang tertimpa beton dan tanah. Tak ada yang menyangka dinding terowongan yang baru dua bulan digunakan itu akan ambrol. Hidup Putri pun pupus.
Kondisi Mutmainah Syamsudin (25) terus membaik. Pada Selasa (6/2) malam, karyawati Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, anak usaha dari PT Garuda Indonesia, sudah dipindahkan ke ruangan semi-intensif karena kondisinya sudah stabil.
- English Version: Retaining Wall Ends Putri\'s Life
”Ia dalam kondisi sadar, bisa berinteraksi dengan baik, bisa bercanda, kesadarannya bagus, dan dapat berkomunikasi dengan lancar,” kata Head Division of Business Development Rumah Sakit Siloam, Tangerang, Alexander Mutak.
Ina, demikian Mutmainah dipanggil, dievakuasi Selasa sekitar pukul 07.09 setelah lebih dari 13 jam terjepit dalam mobil yang tertimbun dinding penahan tanah yang ambrol, Senin (5/2) pukul 17.15. Dinding ambrol terjadi di sekitar terowongan rel kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jalan Perimeter Selatan, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.
Ina dievakuasi Selasa sekitar pukul 07.09 setelah lebih dari 13 jam terjepit dalam mobil yang tertimbun dinding penahan tanah yang ambrol.
Setelah dievakuasi, ambulans membawa Ina langsung ke RS Siloam Lippo Village Karawaci, Tangerang. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi, yang memimpin proses evakuasi, rumah sakit tersebut dipilih karena permintaan keluarga Ina.
Ina adalah salah satu dari dua korban dalam kejadian ini. Saat itu, ia bersama rekannya, Dianty Diah Ayu Cahyani Putri (24), berada dalam mobil Honda Brio. Putri mengendarai mobil, sedangkan Ina duduk di sampingnya.
Putri lebih dulu dievakuasi, yakni Selasa sekitar pukul 03.00 atau setelah 9 jam terimpit reruntuhan dinding tembok.
Putri dibawa ke RSUD Tangerang sebelum dirujuk ke RS Mayapada, Tangerang.
”Sekitar pukul 05.00, petugas kami dapat kontak dari petugas RSUD Tangerang, ada pasien bernama Dianty Diah Ayu Cahyani Putri, korban longsor di bandara. Kabar dari petugas bahwa rencana dirujuk ke rumah sakit ini (RS Mayapada) karena korban membutuhkan pertolongan lebih lanjut. Informasi yang kami terima saat itu, ICU (unit perawatan intensif) di RSUD belum bisa melayani,” kata Direktur Utama RS Mayapada Markus Waseso dalam jumpa pers di rumah sakit itu, Selasa.
Saat dokter RS Mayapada menjemput pasien di RSUD, kondisi Putri sudah lemah. ”Dari rembukan keluarga, pihak perusahaan, dan petugas rumah sakit diputuskan pasien dipindahkan ke RS Mayapada,” katanya.
Pukul 06.43, Putri dinyatakan meninggal.
Gatot Tjahjono dan Sudiana Susilaning, ayah dan ibu Putri, mengatakan, sebelum meninggal, Putri sesak napas.
Sebelum meninggal, Putri sesak napas.
Direktur Keuangan GMF Aeroasia Insan Nurcahya yang ditemui di RS Mayapada, mengatakan, Putri baru diangkat menjadi karyawan pada bulan Februari 2018 setelah enam bulan bekerja di tempat ini.
Syaugi menilai, tanah yang basah sangat membebani sehingga alat berat crane yang dapat mengangkat barang hingga 20 ton tidak dapat digunakan. Selain itu, area penyelamatan terbatas sehingga hanya dua petugas yang dapat masuk ke dalam mobil.
Diselidiki
Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan atas ambrolnya dinding terowongan tersebut. Terowongan ini baru beroperasi sekitar dua bulan.
”Kami sedang melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi longsor. Kami ingin mendapatkan bukti dan fakta terkait konstruksi,” ujar Yusep.
Untuk memastikan layak-tidaknya konstruksi dinding dan tiang terowongan, menurut Yusep, harus dilakukan penelitian dan melibatkan ahli.
Hingga Selasa malam, jalan Perimeter Selatan dan jalur kereta bandara masih ditutup.
Yani Wira, pegawai PT Waskita Karya Divisi Teknik, meninjau kondisi terowongan setelah evakuasi kedua korban. Ia terlihat menemukan beberapa retakan yang tersebar di kedua sisi tembok terowongan.
”Sepertinya retak karena gempa bulan lalu,” ujar Yani. PT Waskita Karya merupakan salah satu kontraktor yang mengerjakan proyek KA Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut dia, PT Waskita Karya masih mengkaji masalah tersebut. Lama waktu pengkajian juga belum diketahui karena melibatkan banyak elemen, seperti desain, kontraktor, dan logistik.
Guru Besar Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan Manlian Ronald A Simanjuntak mengatakan, kejadian longsor dinding penahan di terowongan bandara ini merupakan bentuk kegagalan manajemen operasional proyek konstruksi terkait nilai di masa depan. Kejadian ini adalah risiko yang seharusnya bisa dicegah dan bukan bencana.