logo Kompas.id
UtamaKorupsi Jadi Cara Kumpulkan...
Iklan

Korupsi Jadi Cara Kumpulkan Biaya Politik

Oleh
Rini Kustiasih
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zi6n4DI7JAFVvPeSwPFCPYzWuTM=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F1517737431038.jpg
M Paschalia Judith J untuk Kompas

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang didampingi oleh Wakil Ketua KPK Laode M Syarief (kanan) dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah (kiri) menunjukkan barang bukti yang ditemukan pada saat penangkapan Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dalam konferensi pers yang digelar di KPK, Jakarta, Minggu (4/2). Bukti yang ditunjukkan berupa uang tunai sejumlah Rp 25.550.000 dan 9.500 dollar AS.

JAKARTA, KOMPAS — Biaya politik yang tinggi dan kegagalan partai politik dalam kaderisasi memicu terus terjadinya korupsi politik yang melibatkan sejumlah kepala daerah di Tanah Air. Jika persoalan mendasar ini tidak diatasi, kepala daerah akan terus melakukan korupsi dan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Dadang Trisasongko, Rabu (7/2) di Jakarta, mengatakan, kasus korupsi di Jombang yang melibatkan Bupati Nyono Suharli Wihandoko adalah salah satu saja modus korupsi yang terjadi di daerah. Cara Nyono mengutip uang dari jaminan kesehatan yang diberikan negara kepada setiap pusat kesehatan masyarakat (puskemsas) di wilayahnya adalah upayanya untuk memenuhi biaya politik yang tinggi itu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000