BOGOR, KOMPAS — Setelah pencarian korban dinyatakan usai, penanganan jalur Puncak fokus pada perbaikan akses jalan dari Kabupaten Bogor hingga Cianjur yang terdampak longsor. Perbaikan disertai pengamanan tebing dilakukan untuk mencegah longsor susulan.
Di kawasan Puncak, empat titik longsor jadi fokus penanganan darurat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yaitu titik di Gunung Mas, Riung Gunung, Masjid Atta’awun, dan Puncak Pass di Cianjur di dekat perbatasan Cianjur-Bogor. ”Dengan penanganan darurat ini, kami berharap jalan bisa dibuka 10 hari sesuai rencana semula,” kata Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan 2 Kementerian PUPR Aryatno Sihombing, Kamis (8/2), di titik longsor Gunung Mas.
Jalur Puncak dinyatakan tutup 10 hari sejak Selasa lalu, khusus untuk kendaraan roda empat. Jalan ditargetkan dibuka lagi hari Jumat (16/2).
Penanganan darurat, antara lain di Gunung Mas, berupa pemasangan cerucuk bambu ditambah karung pasir serta beronjong di tebing jurang. Itu mengantisipasi longsor susulan.
Kemarin, petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor juga meminta pedagang kaki lima di kawasan rentan longsor, termasuk di Gunung Mas, untuk mengosongkan kios- kios mereka. ”Warung-warung di kawasan longsor wajib dibongkar,” kata Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor Heindrick Edmond Seumahu.
Nantinya, Kementerian PUPR akan melebarkan jalan ke sisi kanan dekat lereng. Adapun sisi kirinya ditutup karena turut longsor dan berbahaya jika dibiarkan.
Penghalang beton (MCB) dipasang sehingga pengendara nantinya bakal berkendara lebih mendekati lereng tebing. Garis tengah jalan pun akan digeser ke kanan di dekat titik longsoran sehingga tetap ada dua jalur jalan untuk dua arah.
Saat ini, Kementerian PUPR juga menyiapkan penanganan permanen titik-titik longsor untuk jalan jalur Puncak berupa penyelidikan tanah dan pengukuran topografi. ”Kami rencanakan rampung tiga hari per titik,” kata Aryatno.
Setelah rampung, dibuatkan rancangannya oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan serta tim Perencanaan dan Pengawas Jalan Nasional (P2JM) Kementerian PUPR. Rancangan kemungkinan selesai 14 hari, baru setelah itu pekerja proyek menggarap penanganan permanen.
Puncak hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, puncak musim hujan diprediksi terjadi hingga Maret 2018. Intensitas hujan sedang hingga lebat berpeluang melanda sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Tidak hanya di sekitar Jakarta dan Bogor, banjir dan longsor juga terjadi di banyak daerah. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tahun ini saja terjadi 275 bencana yang menyebabkan 30 orang meninggal dan hilang, 66 orang luka, 153.183 menderita dan mengungsi, serta 10.254 rumah dan 92 fasilitas umum rusak.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Kamis, mengatakan, bencana longsor masih menjadi bencana paling banyak menelan korban jiwa meninggal, yaitu 19 orang. Selain di kawasan Puncak, sepekan terakhir longsor juga melanda daerah lain, seperti di Banyuwangi, Jawa Timur. Dua orang meninggal dan satu orang luka berat.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, saat ini wilayah Indonesia masih berada pada periode musim hujan. Longsor di Pulau Jawa berpotensi meluas, terutama di daerah-daerah bertopografi pegunungan, perbukitan, dan lereng tebing yang di bawahnya banyak permukiman.
Kawasan Puncak menjadi sorotan karena wilayah ini vital menghubungkan beberapa wilayah (Bogor, Cianjur, dan Sukabumi) dengan puluhan ribu orang berwisata di sana setiap akhir pekan. Kerusakan Puncak dan Bogor secara keseluruhan dikaitkan dengan banjir Jakarta seperti saat ini.
Sejumlah upaya telah dilakukan yang melibatkan pemerintah pusat, seperti pembangunan Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi di Kecamatan Megamendung, di sekitar jalur Puncak. Kedua waduk kering itu tidak dimaksudkan untuk irigasi persawahan, tetapi menjadi ”tempat parkir” air dari kawasan Puncak, termasuk dari Sungai Cisukabirus, yang dituding turut mengirim banjir ke Jakarta. (JOG/AIK/INK/DD12)